LUCAS-22✔️

11.5K 1.9K 737
                                    

Vote & Comment

(TAKUT)

Happy Reading All

••••

Secenti lagi belati itu membelah arteri Lucas tiba-tiba tubuh bocah itu terlonjak dengan mata yang perlahan terbuka. Matanya berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinanya.

Matanya langsung terfokus pada belati super tajam yang sudah sangat siap membelah pembuluh nadinya.

"Brengs*k Lo mau ngapain Anji*g!"

Setelah kata-kata mutiara itu keluar, ruangan dengan suhu stabil itu perlahan berubah menjadi mencekam.

"Akhhh." Demon mencengkeram rahang Lucas kuat. Lucas yang baru sadar dan masih sedikit linglung tanpa sadar ikut membalas perbuatan Demon dengan menjambak kuat rambut pria menyeramkan itu.

Dan Demon hanya menampakan raut datar tidak nampak sama sekali raut kesakitan diwajahnya.

Keenam anak demon menjadi saksi untuk pertama kalinya sang Kaisar Agung dinistakan oleh anak bungsunya sendiri dipertemuan pertama mereka.

"Bangsat! Sakit bego! Lepas!" Demon tetap berekspresi datar, cengkraman pada rahang Lucas semakin kuat membuat Lucas yang pada dasarnya emang gak tahan sakit menjerit keras.

"Apa yang kau katakan, hm?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Demon yang sejak tadi terus bungkam.

"Lo bego!" Lucas berteriak tepat di depan wajah Demon. Rahangnya demi apapun sungguh sakit, rasanya seperti akan pecah begitu saja.

"Ughhh, l-lepas... G-gak bi-bisa n-afas." Demon yang terlampau marah memberikan cekikan mautnya pada leher mungil Lucas.

"Ayah! Sadar dia putra mu juga!" Pangeran kedua, Lucifer membentak ayahnya yang sedikit lagi membuat nyawa adik beda ibunya melayang. Ayahnya memang gila! demi apapun adiknya baru tersadar dari koma dan langsung diberikan sambutan cekikan maut.

Desmon mencoba langsung mendekat tanpa suara, namun ayah gilanya itu membuat sebuah penghalang berwarna merah pekat yang berasal dari kekuatan Iblis nya.

"Ayah hentikan!" Desmon meninju-ninju penghalang kuat itu, tangannya mengeluarkan darah segar karena penghalang itu sendiri akan membuat setiap makhluk hidup yang menyentuhnya akan terluka parah. "Adikku bisa mati!" teriak Demon keras.

Setitik air mata jatuh dari mata Lucas, nafasnya benar-benar kacau karena perbuatan Demon yang diluar nalar.

Baru juga dia bangun tapi sudah disambut dengan cekikan maut.

Jambakan pada rambut Demon pun ikut terlepas sejak pertama Demon mencekik lehernya. Lucas menahan tangan Demon yang terlihat enggan melepaskan cekikan nya seakan-akan ingin melihat Lucas segera menemui ajalnya.

"Ingin berkata kasar lagi?" Tatapan tajam menghunus tepat dikedua mata bulat Lucas yang kini dibanjiri oleh air mata.

Lucas berusaha menggeleng kan kepalanya, sangat sulit tapi tetap dia paksakan.

Setelah melihat gelengan kecil itu Demon melonggarkan cekikan nya pada leher Lucas dengan menghempaskan nya pelan hingga kepala Lucas tertoleh ke samping dan itu kini  meninggalkan jejak kemerahan.

"Hiks.. hiks... Huaaaaa! Gak mau disini! Takut... Mau pulang... mau Mama Papa!" Bocah menyedihkan itu langsung menangis kencang hingga sesegukan. Demon hanya menatap datar anak kecil yang menangis dihadapannya namun terlihat rahangnya mengeras tanda dia menahan amarahnya.

LUCAS (End) - (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang