LUCAS-7✔️

17.5K 2.1K 207
                                    

Vote and Comment!

(PACIFIER)

Happy Reading all

Mobil itu sudah sampai tepat di depan pintu masuk istana. Leon langsung saja menggendong keluar tubuh yang terasa sangat ringan itu, Leon sampai tersentak kaget karena menurutnya berat remaja itu tidak lebih seperti berat anak ayam. Perumpamaan seorang Leon emang mengerikan mana ada manusia seringan anak ayam.

Turun dari mobil, Leon langsung bertanya dimana keberadaan kakaknya Sang Raja. "Dimana Raja?" tanya nya dengan suara berat yang terdengar tegas.

Pengawal yang ditanyai sang jenderal dengan mantap menjawab pertanyaan adik dari Sang Raja. "Menjawab Pangeran, Yang Mulia sekarang sedang berkumpul dengan anggota keluarga kerajaan lainnya di Ruang Keluarga," jawabnya dengan tegasnya menjawab lantang, berusaha untuk membuat suaranya tidak terdengar bergetar.

Leon langsung melengos pergi tanpa memperdulikan pengawal yang terlihat berkeringat dingin itu. Siapa yang tidak takut dengan Leon di kerajaan itu selain anggota keluarga tentunya. Leon terkenal akan kekejamannya dalam membasmi musuh, dan memiliki banyak siasat tak terbaca dibenaknya.

Ada beberapa rakyat yang berhasil dibunuhnya di depan umum tentunya rakyat itu terbukti adalah seorang penyusup beberapa hari kemudian, yang kemudian membuat munculnya rasa takut dan kagum secara bersamaan kepada Jenderal Besar sekaligus Pangeran Kerajaan Duvessa.

Leon telah sampai di depan pintu ruang keluarga. Salah satu pengawal yang menjaga pintu mengumumkan kedatang Leon. "Pangeran Leon Vásquez memasuki ruangan," teriak pengawal itu dengan lantang.

Teriakan lantang itu sontak saja langsung membangunkan Lucas yang tidak sadar sejak tadi.

"Eughhh shhtt, perut Lucas sakit." Lenguh Lucas dengan desisan sakit nya, matanya tetap terpejam enggan untuk membuka mata perutnya terasa perih dan kepalanya masih terasa pening.

Leon mengusap-usap punggung kecil Lucas. "Panggilkan dokter kerajaan." Perintahnya dan langsung dituruti pengawal yang tadi mengumandangkan kedatangan Leon.

Lucas memaksa matanya untuk terbuka dan yang pertama dia lihat adalah kulit leher berwarna Tan. Lucas memang tidur dengan kepala menyender dipundak lebar Leon, kepalanya menghadap ke leher itu.

Dia mengangkat kepalanya pelan-pelan, untuk melihat siapa yang sedang menggendong nya dengan gaya yang memalukan, gendongan macam apa ini! Ini seperti gendongan anak monyet menurutnya.

"Papa?" Lucas memiringkan kepalanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya, dia melihat wajah Leon seperti buram dimatanya.

"Kenapa?" Leon menjawab dengan lembut.

"Kita dimana?"

"Kita di Istana nak." Leon mendudukkan bokongnya disofa panjang yang tersedia di ruangan itu, Leon tidak memperdulikan para penghuni yang sudah lebih dulu menempati ruangan itu.

Lucas langsung menatap ke sekitarnya setelah mendengar bahwa dia di Istana, badanya langsung membatu setelah mengetahui bahwa bukan hanya papa dan dirinya sendiri di ruangan itu.

"Huhu kenapa kita harus kesini papa! Mau pulang!" Lucas memberontak hebat di pangkuan ala anak monyet Leon. Lucas tadi sempat gak sadar dan linglung karena muntah-muntah tadi, Leon kaget saat mata itu tiba-tiba langsung terpejam erat setelah mengucap kan kata 'gak kuat' tentu saja Leon langsung panik dia kira Lucas udah end.

LUCAS (End) - (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang