LUCAS-2

10.9K 1.4K 27
                                    

Nangis banget part 2 gak sengaja terhapus jadi ini ku tulis ulang padahal vote nya udah banyak banget😭

Vote & Comment

(Go)

Happy Reading all

•••••••

Lucas dengan tenang meninggalkan negara kelahiran itu, sebenarnya ada sedikit perasaan tidak rela karena mendiang ibunya dimakamkan di sini ditambah lagi para sahabat baiknya terlihat tidak rela melihat Lucas yang akan pergi.

Para sahabatnya yang menemani sampai ke bandara terlihat Darem yang terlihat paling pundung mau ditinggal Lucas, itu semua karena mereka berdua yang tidak terpisahkan sejak Sekolah dasar. "Jangan lupain kita ya cas," ucap Daren dengan sedikit air mata yang terjatuh.

Lucas dengan tambang tengilnya menatap sambil mengejek. "Lebay banget sih anjir. Gue cuma pergi 2 taon bukan selamanya."

"Lah kok 2 tahun, harusnya kan 3 tahun?" Ferdy yang sejak tadi mendrama bertanya dengan keheranan.

"Iya dong gue kan pintar, gua udah merencanakan mau ngambil akselerasi," ujarnya sombong dengan tampang songong aduhai nya.

Lihat ketiga sahabatnya mendengus kesal melihat kenarsisan seorang Lukas yang gak pernah luntur.

"Udah-udah sana lu berangkat Cas. Entar lu ketinggalan pesawatnya lagi." Thomas melerai perdebatan 3 sahabat sengklek nya dengan tegas.

"Hah ya udah gue berangkat dulu ya selamat tinggal." Lucas pergi sambil menyeret kopernya, ketiga temannya hanya menatap kepergian Lucas sampai tidak terlihat lagi punggung remaja yang paling mudah di circle mereka.

"Heh harusnya si Lucas kan ucapin sampai jumpa bukan selamat tinggal njirr." Tiba-tiba Daren histerus setelah menyadari salam perpisahan Lukas yang terdengar janggal.

"Hehh jangan buat gue over thinking dong stupid." Kali ini versi juga ikut-ikutan panik gara-gara si dari emang rada lebay.

"Heh lo orang bisa diam gak sih, si Lucas itu menuntut ilmu jadi nggak usah aneh-aneh kita balik." Thomas sudah jengah melihat tingkah kedua sahabatnya dan tanpa pikir panjang langsung jadi keduanya keluar dari bandara itu.

••••••

Lucas kebagian pengecekan tiket pesawat, dia dengan santai menyerahkan tiketnya untuk dicek petugas counter check in yang mengecek tiket Lucas melotot kaget. "Maaf dek tapi kamu sudah tertinggal jauh, karena pesawat sudah lepas landas pukul 2 dini hari tadi."

"Hah gimana gimana? Jangan bohong deh di situ kan jelas-jelas tertulis 02:40."

"Tapi di sini tiketnya sepertinya terkena noda 00 nya terlihat kurang jelas."

"T-terus ini gimana dong, hweee." Si Lucas mewek gara-gara dia nggak pernah naik pesawat sekalinya mau naik malah ketinggalan.

"Bagaimana jika adek ikut penerbangan selanjutnya saja," kata petugas counter check-in itu mencoba menenangkan Lucas yang sedang tersedu-sedu.

"Emang bisa Om?" Lucas menatapnya dengan mata bulat berkaca-kaca ini wajahnya terlihat sangat berguna senang.

Petugas counter check-in itu mengangguk pasti. "Adek tinggal beli tiket baru."

"Hwaa, saya kan udah nggak ada duit lagi om." Lucas kembali pundung, air matanya udah mau jatuh lagi. Jujur saja di bandara itu sudah sangat sepi karena rata-rata pesawat sudah lepas landas semua.

LUCAS (End) - (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang