Vote & Comment
(BABY)
Happy Reading
•••••
"D-daddy to-tolong adek hah...hah..." ucap Lucas dengan susah payah dia membisikkan kata-kata itu hingga nafasnya tersengal-sengal.
Demon tidak bisa mendengar bisikan anaknya karena ayahnya sendiri memberikan penghalang tak kasat mata di ruangan pribadinya itu.
Ramon menatap dingin pada anak yang masih terduduk mencengkram dadanya dengan kuat, Ramon membiarkan anak itu menikmati rasa sakitnya dan.. yahh dia hanya sedang menunggu.
"Astaga ini gue mau mati! Gak ada yang mau nolongin kah?!" Kali ini hanya teriakan batin, karena dia kini sungguh tak mampu untuk berucap melalui mulutnya sendiri.
Lucas sedikit mengintip pada orang yang dipanggil ayah sama Daddy nya yang berarti dia adalah kakeknya.
Apakah dia bisa meminta tolong pada orang itu?
Apakah ia akan menolongnya?
Atau dia akan terus memberikan hinaan berbobot yang mematahkan hatinya dan tentunya itu akan memperparah kondisinya.
Baiklah Lucas akan mencoba nya sekali ini jika memang tidak berhasil biarkanlah dia tertidur dengan nyaman dipeti mati.
"Ka... Kakek... Hah..hah..." Nafasnya benar-benar tidak beraturan mengucapkan satu kata saja berasa 30% nyawanya berkurang.
"Hm?" Hanya deheman singkat sebagai jawaban menyahuti Lucas namun ada senyum kecil menggantung dibibirnya ketika mendengar panggilan untuknya.
"Bi-bisakah.. kau mem-bunuh ku se-sekarang?" Yahh pilihan itu lah yang dipilihnya, karena sebenarnya juga dia sudah lelah hidup. Sekarang ini keinginan terbesarnya hanya mati dan bertemu dengan ibu dan ketiga sahabatnya yang sudah berbeda alam dengan dirinya.
Pemikiran polosnya membuat dia berpikir bahwa setelah dia memasuki alam kematian dia akan langsung bertemu dengan mereka.
Ramon tetap diam dengan wajah tanpa ekspresi nya namun sorot matanya tidak bisa berbohong jika dia terkejut mendengar permintaan itu.
Seringai kejam ia tampakkan. "Ohh kau ingin merepotkan orang lain dengan membunuh tubuh lemah mu itu? ckk tidak berguna." Kata-kata pedas itu lagi yang didapatkan bocah itu.
Ahh sudahlah Lucas pasrah lagian dia merasakan jika sebentar lagi akan ada yang menarik jiwanya pergi.
"Y-audah k-kalau gak ma-u." Setelah itu dia menjatuhkan tubuhnya ke kasur karena sudah tidak kuat lagi menopang tubuhnya kemudian ia memejamkan matanya dengan damai.
Tapi didetik-detik kesadarannya menghilang seutuhnya dia sayup-sayup masih mendengar suara familiar. "Kau harus bertanggungjawab dan kau ku larang untuk mati..." Setelah itu dia tertidur lelap dengan tubuh yang akhirnya terasa nyaman dan tidak merasakan sakit lagi.
.........
Demon menunggu dengan resah di ruang rapat kerajaan dia harus rela menggantikan sang ayah memimpin rapat agar anaknya bisa selamat.
Sepanjang rapat dia tidak begitu fokus karena pikirannya terus mengarah kepada anaknya yang sekarang.
"Jadi... Bagaimana pangeran apa keputusan anda mengenai pembangunan bendungan di Selatan." Bila di dunia fana Demon adalah Kaisar maka berbeda jika di dunia Immortal gelarnya masih lah seorang Pangeran Bungsu Kekaisaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCAS (End) - (OPEN PO)
Fanfiction[Brothership×Family×Fantasi] Hidupnya menjadi tak karuan setelah memilih untuk menerima sebuah beasiswa disebuah sekolah ternama. Tiba-tiba diangkat menjadi seorang anak jenderal, kemudian diperebutkan lagi oleh 2 keluarga berpengaruh hingga dia ha...