Vote & Comment
(Perang Sarung)
Happy Reading all
••••••
Lucas akhirnya mengalami pemulihan yang cukup signifikan setelah menjalani terapi oksigen. Rasa sesak dan sakit didadanya perlahan mulai menghilang dan Lucas merasa jika ia mulai kembali sehat.
"Baby mau minum?" Lisa menyodorkan segelas air dengan sedotan.
Lucas pun menerima nya tanpa berkata-kata lagi karena tenggorokan nya memang benar-benar butuh dibasahkan.
"Baby... Maafkan kami semua yah karena membuat baby Mama ini jadi seperti ini."
"Enggak, gak aku maafin. Enak aja udah buat aku hampir ketemu malaikat maut terus dimaapin gitu aja." Jawab Lucas ketus, dia ini beneran kesal soalnya.
Para Vásquez yang mendengar ungkapan dari Lucas itu merasa tertohok, perasaan bersalah kembali menyelimuti.
"Dedek maafin Abang yah, janji deh semua yang adek mau Abang turutin." Arnold berusaha membujuk dengan tampang melasnya.
Lucas nampak sedikit tertarik mendengarnya pikiran jahat terlampir diotak pintarnya. "Hehe permintaan aku supaya mau maafin kalian adalah......"
••••
Malam membentang dengan taburan bintang penghias malam, warna kelabu khas bersama sang rembulan menjadi perpaduan pas untuk setiap insan.
Malam dengan penuh aura kegalauan menemani kakak beradik yang sedang bermain sabet sarung atau biasanya lebih dikenal dengan perang sarung.
Keagungan seorang tuan muda dan seorang pangeran luntur hanya karena perintah dari seorang remaja umur 14 tahun, yang dengan sukses meluluhkan hati mereka.
Lucas yang berperan menjadi seorang jenderal pemimpin perang dengan para penonton elitenya Raja Jonathan, Ratu Lisa, Jenderal Leon bersama dengan sang Istri, Emma.
Beserta dengan para penghuni istana sekalian.
Entah terbesit dari mana ide Lucas untuk bermain perang sarung. Perang dengan para prajurit nya adalah para pangeran dan tuan muda.
Namun diantara semua peran prajurit, Felix lah yang paling tersiksa karena dia dipaksa menjadi kuda dan penunggangnya adalah si bocah cilik pencari gara-gara.
"Dek Abang capek udah yah." Felix mengeluh karena telapak tangannya dan lututnya terasa nyeri setelah sejam dipakai menjadi peran kuda.
"No... No... No... Gimana sih Abang ini, tunjukan dong gelar jenderal termuda bukan bualan semata." Lucas berucap songong dengan tangan yang tak berhenti memecut sarung yang sudah terikat seperti buntelan diujungnya.
Para Abang dan kakaknya yang lain terlihat menahan tawa melihat penderitaan Felix. Tapi mereka tetap menahan karena sejujurnya mereka pun sangat malu kini, bayangkan saja seorang pangeran dan tuan muda menawan bermain perang sarung dan dipaksa seolah mereka sedang memainkan perang sesungguhnya dengan membayangkan sarung itu adalah pedang nya.
Belum lagi tatapan seluruh istana sedang terpaku pada mereka karena paksaan si bungsu yang menyuruh seluruh penghuni istana untuk berkumpul di ruang tengah setelah makan malam usai.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCAS (End) - (OPEN PO)
Fanfiction[Brothership×Family×Fantasi] Hidupnya menjadi tak karuan setelah memilih untuk menerima sebuah beasiswa disebuah sekolah ternama. Tiba-tiba diangkat menjadi seorang anak jenderal, kemudian diperebutkan lagi oleh 2 keluarga berpengaruh hingga dia ha...