berbohong

5 3 0
                                    

"Ya gue cuma mau ngikutin lo aja" Jawab arca dengan memelas

"Ga usah ngurusin hidup gue lagi! waktu itu kan kita udah sepakat kalo diantara kita udah gak ada hubungan apa apa lagi, baik itu persahabatan ataupun---

" Atau apa? " Potong arca

"Atau cinta." Sambung nya

"Apaan si lo" Alma merasa gelisah, dan memutuskan untuk meninggalkan arca.

Arca yang sudah capek dengan semua tingkah alma langsung menarik tangan alma dan membuat nya saling berhadapan.

"Apasi! " Alma menghepaskan tangan arca

"Lo mau nya apa si ma? " Tanya arca yang sudah mulai kehabisan kesabaran nya

Alma hanya diam dan membuang muka

"Gue udah minta maaf sama lo, gue udah jelasin semuanya ke lo, tapi kenapa lo kayak gini, apa salah gue ma?! " Tanya arca

"Salah lo adalah karna lo datang kedalam hidup gue" Jawab alma dengan acuh

"Tapi lo bilang lo cinta sama gue ma" Ucap arca yang semakin geram

"Gak! Gue ga cinta sama lo!" Jawab alma tanpa menatap wajah arca

"Kalo kayak gitu, bilang kalo lo ga cinta sama gue sambil tatap mata gue ma" Ucap arca

Alma tau dia tidak akan bisa berbicara bohong jika dia menatap wajah arca

"Ga bisa kan ma? Itu tanda lo bohong! " Sahut arca

Alma berusaha meyakinkan hatinya, lalu dia mulai menatap arca

"Raditya archa adhyaksa, dengar gue baik baik, gue almaira zalina gak pernah sedikit pun mencintai lo! Baik itu sehari, semenit atau sedetik pun gue ga pernah cinta sama lo! " Ucap alma dengan hati yang teriris

"Kok lo bisa ngomong sejahat itu si ma" Ucap arca tak percaya

"Karna ya... Emang dari awal, gue cuma manfaatin lo doang, karna lo pinter, dan tampang lo juga ga jelek jelek amat lah" Ucap alma dengan penuh kebohongan

"Gue ga nyangka, lo bisa sejahat itu ma, sekarang gini deh ma, mau lu apa! Gue bener bener udah capek ma! Gue selalu nurutin apa aja yang lo mau! Tapi ini balasan lo ke gue setelah semua yang gue lakuin untuk lo! " Arca menaikan nada suara nya, dia tidak menyangka jika dia harus patah pada cinta pertama nya.

Hatinya terasa sangat sakit sehingga tanpa sadar dia menetes kan airmata nya.  Begitu juga dengan alma yang merasa sangat sakit karna harus mengatakan itu pada orang yang sangat dia cintai. Alma menarik nafas panjang dan mulai menjawab pertanyaan arca

"Gue mau lo pergi! Gue mau lo pergi sejauh mungkin sampe gue ga akan pernah bisa melihat lo lagi! " Jawab alma

"Okey! Gue akan pergi! Tapi sebelum pergi gue cuma mau bilang sama lo, kalo ini pertama kalinya gue nangis karna orang lain, selain kedua orang tua gue" Ucap arca

"Yaudah, udah selesai kan ngomong nya? Kalo begitu pergi" Alma mempersilahkan arca untuk pergi

Arca menatap alma dengan sangat marah dan kecewa "i hate you ma! I really hate you! " Batin arca

Alma menatap arca balik "I love you so much ca, and im sorry" Batin alma

Arca pergi meninggalkan alma, alma melihat arca yang berjalan membelakangi nya, tiba tiba alma merasakan sakit di perut nya, lalu dia tersungkur kelantai.

Arca yang mendengar seperti ada orang yang terjatuh di belakang nya langsung membalikan badan, dan betapa terkejut nya dia ketika melihat alma yang terjatuh dengan hidung yang mengeluarkan darah.

"ALMA!! " Arca berlari ke arah alma dengan sangat cepat, dia memeriksa keadaan alma lalu memeluk nya.

"Ca.. " Panggil alma yang sudah bersandar pada tubuh arca, Arca melihat alma dengan tatapan sedih.

"Ma lo sakit apa? Kenapa lo ga cerita sama gue! " Tanya Arca

"Gue gapapa ca, uhuk! " Alma batuk dan memuntahkan darah

"Ma! Alma! " Arca yang semakin panik lalu menggendong alma dan berusaha mencari bantuan.

"Ca.. G-gue mi-minta maaf.. " Ucap alma sebelum akhirnya dia pingsan

Arca semakin panik dia melewati beberapa siswa yang masih ada di sekolah, para siswa itu terus bertanya ada apa dengan alma tapi Arca tidak menghiraukan nya. Arca berlari menuju pintu gerbang, saat sudah di depan pintu gerbang sekolah dia melihat mobil pak imam, dan langsung menaikan alma kedalam mobil pak imam.

Mereka lalu menuju ke rumah sakit tempat alma dirawat. Sampai di rumah sakit alma langsung dibawa menggunakan brankar, Arca meminta pak imam untuk mengabari keadaan alma pada diana dan darrel.

Alma dimasukan ke ruang ICU, sedangkan Arca hanya terus menunggu dengan keadaan baju yang sudah bernoda bercak darah, Arca tidak memikirkan tentang keadaan nya yang dia pikirkan hanya alma dan alma saja.

Tak lama diana dan darrel datang, dia langsung menanyakan keadaan alma pada Arca. Arca hanya menunjuk kearah ruang ICU, diana mulai lemas dan hampir terjatuh, sehingga darrel harus membawa nya duduk di kursi rumah sakit yang berada sedikit jauh dari ruang ICU.

※※✥※※

S I R I U S  (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang