Arca dan dito sudah berada di halaman rumah lama alma. Dito terkagum kagum melihat keelokan rumah itu, suasana dan pemandangan nya terlihat begitu sempurna.
"Busettt ini rumah lama nya alma? " Tanya dito tak percaya
"Iyaa, ini rumah omah nya, napa emang? " Ucap Arca sambil melepas helm yang ia pakai
"Ini si perfect ya, gilaaaaa rumah seindah ini" Dito masih saja terkagum kagum melihat ke elokan rumah dengan nuansa desa yang sangat mengagumkan.
Krekkk (suara pintu terbuka)
"Arca? " Sapa seorang wanita yang membuka pintu itu
"Eh tante" Arca langsung menghampiri diana dan salim kepadanya, disusul dengan dito
"Kalian kok bisa tau tante pindah ke sini? " Tanya diana
"Ee-i-iya kan waktu itu tante pernah ajak Arca main kesini bareng alma" Ucap Arca, dia melihat seperti ada yang berbeda dari diana
diana terlihat sedikit berantakan, matanya terlihat sembab, muka nya pucat dia seperti tidak terurus
"Alma ada di dalam" Ucap diana
"Hah? " Dito merasa bingung
"Ca jangan jangan emak nye alma udah gila lagi" Bisikan dito ke Arca
"Syutt" Arca melototi dito
"Jangan bicara sembarangan" Jawab Arca dengan berbisik
"Mari masuk" Diana mempersilahkan Arca dan dito untuk masuk.
Arca mulai mengikuti langkah diana, begitu juga dito yang berjalan sedikit ragu di belakang Arca.
Darrel baru saja pulang dari kebun belakang, dia melihat pintu rumah nya terbuka dan langsung panik, darrel berlari dengan cepat memasuki rumah nya terlihat ada dito dan Arca yang sudah duduk di ruang tamu.
Arca dan dito berdiri menyambut kedatangan darrel. Raut wajah darrel terlihat sangat takut
"Kenapa om? " Tanya Arca
"Tante diana mana? " Darrel balik bertanya
"Papahh! " Panggil diana
Mereka bertiga serentak menengok kesumber suara.
Terlihat diana sedang memegang sebuah boneka yang dibalut kain berwarna pink.Arca dan dito semakin bingung
"Ca kenapa tante diana megang boneka?" Tanya dito dengan suara pelan
"Yaaa mana gue tau dit" Jawab Arca pelan
Darrel langsung menghampiri istrinya itu
"Mamah, kok keluar keluar si? Padahal kan papah udah bilang jangan pernah buka pintu kalo papah gak ada" Ucap darrel
"Abis mamah kayak merasa ada alma" Jawab diana dengan raut wajah sedih
"Mahh putri kita udah pergi, mamah harus ikhlas yaaa" Darrel berusaha menyadarkan istri tercinta nya
"Gak! Anak aku masih hidup! Ini lho mas, kamu liat! Anak aku! Masih ada! " Bantah diana dengan suara agak tinggi
"Sadar naaa, masih ada aku naaa" Darrel memeluk istrinya
"Aku mau anak aku mas! Aku mau alma!" Ucap diana memukul mukuli darrel
Arca dan dito yang menyaksikan itu terdiam, ternyata benar dugaan dito kalau diana sudah kehilangan jiwa nya.
Arca memberanikan diri menghampiri diana, dan darrel.
"Om boleh Arca bicara sama tante? " Tanya nya
Darrel hanya mengangguk
"Tante.. " Panggil Arca pada diana yang sedang menangis membelakangi nya
"Tante, Arca mau ngomong boleh? " Tanya nya dengan hati hati
Diana membalikan badan nya
"Alma masih hidup kan! Dia masih hidup kan" Ucap diana pada arca
Arca mengeluarkan gelang kesayangan alma dari saku celana nya, dia memang selalu membawa gelang itu kemana mana.
"Alma jangan nangis nak, kan ada mamah" Diana berbicara pada boneka yang ia pegang
Arca menarik tangan diana dan memakai kan gelang di tanganya
Diana merasakan sesuatu yang begitu dekat dengan nya, dia menghempas kan boneka yang ia pegang, dan terus mengamati gelang itu.
Perlahan dia mulai menangis
"Ini gelang kesayangan almaaa" Diana menatap Arca dengan penuh kesedihan
"Iyaa tante, itu gelang alma, tante tau? Alma pasti lagi sedih kalo ngeliat tante kayak gitu, nanti alma pasti nangis kalo liat tante nangis" Arca berusaha menenangkan diana
"Jadi tante ga boleh nangis ya? " Tanya diana seprti anak kecil
"Jangan nangis tan, nanti alma jadi ikut sedih, itu gelang tante pake yak, supaya tante bisa terus merasakan kehadiran alma" Jelas Arca
Darrel lalu membawa istrinya pergi ke kamar, setelah itu dia mengobrol ngobrol dengan Arca.
"Semanjak alma tiada, kehidupan kami jadi suram, kami tidak bisa menentukan arah takdir kami lagi" Darrel bercerita pada dito dan Arca.
Ya memang semenjak kepergian anak nya dia tidak pernah bisa berhenti menangis, sampai sampai jika dia melihat anak perempuan seusia alma dia akan langsung menganggap jika itu adalah alma.
"Om sengaja membawanya kesini, om pikir setelah pergi kesini dia akan lebih baik, dan akan merasa lebih ikhlas" Ucap darrel
"Tapi om salah, dengan membawa nya kesini justru membuat nya semakin merasa depresi sampai sampai membuat nya menjadi seperti itu" Lanjut darrel
"Sekarang om tau bagaimana rasanya jadi alma, ketika dia kehilangan orang yang paling dia sayang, saat itu dia selalu meminta omah nya untuk kembali, dan sekarang om selalu berdoa agar alma bisa kembali" Darrel mulai menangisi takdirnya lagi
"Sebuntu itu pikiran saya Arca, setiap saat setiap hari saya selalu berdoa pada Tuhan agar alma bisa kembali" Tangis nya semakin pecah
Dito dan Arca yang mendengarnya menjadi ikut hanyut dalam kesedihan, dito menangis dan arca juga meneteskan air matanya.
Dito menyenderkan kepalanya di bahu arca, arca yang merasa jijik langsung mendorong kepala dito dengan tangan nya
"Dit ish! " Arca menatap dito dengan sinis
"Sedih ca, sedihh" Ucap dito dramatis
"Sedih si sedih tapi gausah senderan juga, jijik bego" Ucap arca
"Om, om yang sabar ya, arca yakin kok Tuhan gakan ngasih cobaan di luar kemampuan hamba nya" Arca berusaha menenangkan lelaki yang ada di depan nya.
"Iya makasih ya arca, dito kalian udah mau mampir menjenguk kami" Farrel menghapus air matanya
"Iya om sama sama" Ucap dito
"Oiya ini arca ada bawain sedikit oleh oleh buat om sama tante" Arca memberikan sebuah tas yang berisi beberapa kue
"Waahh terimakasih ya, pasti tante diana seneng banget deh dibawain makanan ini" Ucap darrel
"Saya yang beli tuh om" Sahut dito
"Yehh enak aja lo ngaku ngaku" -Arca
"Sudah sudah siapapun yang beli, om berterimakasih sama kalian berdua" -darrel
Mereka berbincang bincang sampai malam, dikarenakan waktu sudah malam mereka pun pamit pulang dan besok Arca juga harus perpare barang barang nya untuk dibawa ke Jepang.
Keesokan harinya....
※※✥※※

KAMU SEDANG MEMBACA
S I R I U S (Tamat)
RomanceAlmaira zalina. Seorang gadis cantik yang kerap di panggil alma, yang hanya mempunyai dua warna dalam hidup nya yaitu hitam dan putih, Menurut nya hidup adalah sebuah kutukan yang harus di jalani tanpa cinta. Sampai akhirnya dia bertemu dengan seo...