Taksi berhenti di halaman rumah, imam membukakan pintu untuk alma
"Eh alma sudah pulang" Ucap imam
"Non alma kale" Jawab alma berjalan meninggalkan imam
Alma membuka pintu rumah nya, terlihat diana yang sedang asik memainkan ponsel nya, alma hanya menghela napas melihat mamah nya itu
"Eh Non udah pulang, mau makan Non" Tanya bibi yuni
Alma tak menjawab nya dan langsung duduk di meja makan
Yuni menghampiri diana yang tengah asik memainkan ponsel nya"Permisi nyonya, Non alma sudah pulang sekolah" Yuni memberi tahu diana
"Oh iya iya suruh makan aja ya Yun saya lagi sibuk" Jawab diana sambil terus senyam senyum ke ponsel nya
Yuni pun menyiapkan makanan untuk alma, tapi alma menolak dan tidak jadi makan, alma berdiri mengambil gunting dan menuju ke arah wifi yang tak jauh dari posisi diana duduk. Alma memotong kabel wifi dirumah nya, diana terkejut kenapa tiba tiba jaringan nya tidak ada, lalu dia melihat alma yang sedang berdiri di depan wifi sambil memegang gunting
"Alma kenapa kamu gunting kabel wifinya" Tanya diana
Alma hanya tersenyum lalu memalingkan wajah nya
"Kamu tuh kenapa si! Sama orang tua ga ada sopan santun nya sama sekali! " Diana mulai kesal dengan alma
"Kalo mau di hormatin, hargain dulu orang lain" Jawab alma singkat lalu pergi ke kamar nya
Diana kembali duduk dia merasa jengah sekali dengan tingkah alma yang semakin hari semakin tidak karuan, dia pun menelfon darrel
"Hallo mas? "
"Iya na? Ada apa?"
"Mas aku capek,
Aku capek ngadepin anak kita""Kenapa lagi anak itu?
Yasudah nanti pulang kita
Bicarakan lagi ya""Iya mas"
Darrel pun pulang dan bertanya apa yang terjadi, diana menceritakan bahwa alma sudah memotonh kabel wifi di rumah, darrel sangat kesal dan langsung menuju ke kamar alma, sedangkan alma yang sedang mendengar kan musik dari ponsel nya sambil sesekali memikirkan Arca
"Ternyata Arca gak seburuk yang gue kira, asik juga anak nya" Batin alma
Bruak!!! Darrel mendobrak pintu kamar alma, alma hanya melihat tanpa ekspresi apapun seolah dia tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitar nya
"Sini kamu! " Darrel menarik tangan alma sampai membuat nya terjatuh ke lantai
Dia menarik handset milik alma dan membuang nya keluar rumah"Apaan si! " - alma
Alma berdiri dia mulai kesal dengan papah nya itu"Dimana etika kamu sebagai seorang anak! Kamu gak pernah ngehormatin mamah kamu sedikit pun alma! " - darrel
"Memang nya papah pernah ngehargain omah" Jawab alma sambil memalingkan wajah nya
Darrel sangat kesal dia ingin sekali menampar alma, dia menaikan tangan nya dan akan segera menampar alma
"APA! Papah pengen nampar saya?! Tampar aja pah, pukul saya pah" -alma
Perkataan alma berhasil membuat darrel terhenti, diana masuk ke kamar alma dan mendapati suami dan putri nya sedang bertengkar diana berusaha untuk menenangkan emosi mereka tetapi kedua manusia itu memang keras kepala
"Papah ngomongin tentang etika saya yang buruk, tapi saya berlajar etika dari papah, kalo sekarang etika saya buruk ya itu salah papah" -alma
"Sekarang juga kamu pergi! " -darrel
Alma terkejut mendengar ucapan papah nya itu
"PERGI SEKARANG!" Teriak darrel
"Okey kalo itu yang kalian mau" Alma pun pergi tanpa membawa apa apa dia hanya membawa ponsel nya saja dan masih memakai baju tidur
"Alma jangan pergi nak papah kamu cuma lagi emosi"- Diana mencoba menghentikan anak nya
" Ga ada alasan buat saya tetap disini mah, mamah seneng kan saya pergi" Alma melepaskan genggaman diana dan pergi berlari keluar rumah
Dia membuka pintu gerbang disana ada imam yang berusaha menghentikan nya karna situasi sedang hujan deras
"Non mau kemana Non, saya antar ya Non" -imam
"Gosah sok peduli, dan satu lagi bilang sama majikan kamu kalo jangan cari saya" -alma
Alma pun berlari keluar rumah dan pergi meninggalkan rumah nya dia hanya terus berlari tanpa tau harus kemana, tak lama setelah alma pergi Arca datang dengan motor nya, Arca melihat pak imam yang sedang kebingungan
"Permisi pak, saya teman nya alma boleh saya masuk pak? " Tanya Arca
Pak imam hanya mengiyakan saja saking panik nya dia sampai lupa kalo alma sedang tidak ada di rumah
"Lah kan tadi non alma lari keluar, duh lupa saya" - imam
Pak imam mengejar motor Arca yang sudah terlanjur masuk kerumah almaSampai di depan pintu rumah Arca melihat diana dan darrel yang sedang panik "kok keliatan nya lagi ada masalah ya" Batin Arca tapi Arca menepis semua pikiran itu dan memberanikan diri untuk masuk, dia mengetuk pintu rumah alma yang sudah terbuka setengah
"Permisi om, tante" Sapa Arca
Diana melihat kearah pintu, diana pun menghampiri Arca
"Kamu siapa ya? Dan mau apa? " Tanya diana
"Ini tante saya temen sekalas nya alma, saya mau ngembaliin handset nya yang kebawa tadi siang, maaf ya tante jadi ganggu" -Arca
"Iya tidak apa apa, tapi alma nya sedang tidak ada di rumah" -diana
"Kalo boleh tau alma emangnya kemana tante? " -tanya Arca
"Dia... Lagi em ma.. Main ke.. Rumah temen nya" Jawab diana terbata bata dia tidak ingin ada orang lain yang mengetahui masalah keluarga nya
Arca pun pamit untuk pulang, dia memakai kembali jas ujan nya dan menyalakan motor milik nya itu, motor Arca pun pergi meninggalkan rumah keluarga alma, diana meminta imam untuk mencari alma, dan diana akan mencari bersama darrel dengan mobil yang satu lagi.
※※✥※※
KAMU SEDANG MEMBACA
S I R I U S (Tamat)
RomanceAlmaira zalina. Seorang gadis cantik yang kerap di panggil alma, yang hanya mempunyai dua warna dalam hidup nya yaitu hitam dan putih, Menurut nya hidup adalah sebuah kutukan yang harus di jalani tanpa cinta. Sampai akhirnya dia bertemu dengan seo...