kehilangan

2 3 0
                                    

Pagi ini jenazah alma di makamkan, semuanya ikut serta mengiringi pemakamannya, kecuali arca, dia tidak sanggup melihat pemakaman alma jadi dia memutuskan untuk pulang ke rumah, di dalam kamar nya dia terus saja melihat lihat album foto nya bersama dengan bunda dan ayah nya.

Kini album itu juga akan di isi dengan foto foto alma, yang sudah lama arca simpan. Tapi entah mengapa saat ini dia tidak bisa mengekspresikan apapun. Dia hanya merasa sangat kosong, dia menatap foto dirinya sendiri dengan datar.

"Lagi dan lagi, lo kehilangan. Seperti nya memang seharusnya lo ga mencintai siapapun, karna Tuhan pasti akan mengambil apapun yang lo cintai. " Ucap arca pada foto yang ada di tangan nya

"Mulai sekarang, berhenti untuk mencintai seseorang, lo itu bodoh arca" Batin nya

"Tapi kematian juga udah sebuah takdir dan itu bukan salah lo" Pikir nya

Seakan akan terjadi perdebatan hebat antara hati dan pikiran nya.

"Aghhh gue benci! " Teriak nya sambil melempar album yang ada di tangan nya

"Gue benci keadaan, dimana gue ga bisa senyum karna bahagia dan gue juga ga bisa nangis karna rasa sakit" Ucap nya dengan penuh emosi.

Akhirnya dia memutuskan untuk menutupi wajah nya dengan bantal, dan berbaring di kasur nya, pada akhirnya dia pun tertidur.

※※✥※※

Krekk.. (Suara pintu terbuka)

Langit, andi, dan Rere pulang kerumah seusai pemakaman alma. Mereka lalu membersihkan diri, setelah membersihkan diri, langit menemui ibu nya yang sedang siap siap memasak makan siang.

"Bu, lagi apa? " Tanya langit

"Ini ngit ibu mau masak makanan kesukaan arca, kamu lihat gih udah bangun apa belum adik kamu itu" Ucap Rere

Langit mengangguk, lalu menuju kamar arca, sebelum ke kamar arca dia pergi ke kamar nya untuk mengambil surat yang di titip kan darrel kepadanya. Setelah itu dia langsung pergi ke kamar arca.

"Ca.. " Panggil langit

"Eh kak, kenapa? " Tanya arca seolah olah dia baik baik saja

"Hmm, ini ada surat untuk lo dari om darrel" Jawab langit sambil memberikan dua surat yang tadi darrel titipkan

Arca mengambil surat itu dan memandangi nya

"Nanti kalo udah selesai baca surat, keluar ya makan siang" Sambung langit lalu pergi meninggalkan arca sendirian

Arca membuka amplop pertama yang berisi foto foto nya bersama alma, dia memandangi beberapa foto itu. Dan mulai mengulang kembali kenangan kenangan manis bersama alma

Dari mulai pertama kali dia tertabrak alma di lorong sekolah, dia memutar semua memori memori indah itu dengan air matanya.

"Apa lo liat liat kek gitu?! Gue colok ntar mata lo, mau! "

"Anterin gue ke kuburan"

"Sekali lagi lo ngomong! Gue colok lobang idung lo pake pulpen! "

"Raditya Archa adhyaksa! "

"Serah."

"Ihhh apaan si lo"

Cara bicaranya, kata katanya terus saja berputar di otak Arca, raut wajah nya, senyuman nya, marah nya, semua itu membuat Arca merasa semakin kehilangan.

Dia lalu membuka amplop yang ke dua, dia melihat sebuah surat, dan mulai membaca nya

S I R I U S  (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang