hello yogyakarta

2 3 0
                                    

Mobil mereka berhenti di tanah lapangan yang tidak jauh dari rumah mbah, mbah adalah ibu dari andi alias nenek dari langit dan Arca.

"Assalamu'alaikum bu" Ucap andi

"Waalaikumsalam, ya Allah anakku" Ucap mbah memeluk andi dan Rere

"Langit.. Sampeyan dah gedhe banget ngit, kangen mbah" Ucap wanita lansia itu pada cucunya

"Ngendi arca? (Dimana Arca) " Tanya nya mencari cucu nya yang lain

"Aku disini mbah" Jawab Arca

"Nduh gusti, ganteng banget kamu ndok, nganti pangling mbah ( ya Allah, ganteng banget kamu nak, sampe pangling mbah)" Wanita itu mengelus punggung cucunya dengan penuh kasih sayang

"Ing kene bu, bocah iki entuk nilai paling nduwur ing sekolahne ( ini loh bu, anak ini dapat nilai tertinggi di sekolah nya) " Ucap rere memberitahu ibu mertuanya

"Gedhe banget sampeyan ndok, apik tenan" Ucap mbah, merasa bangga pada cucunya

Merekapun masuk untuk istirahat

※※✥※※

Besok paginya mereka semua pergi ke makam kedua orang tuanya Arca yang tidak jauh dari rumah mbah.

Makam nya masih bagus dan terjaga, karena Rere selalu memastikan kalo makam kakak dan kakak ipar nya itu terawat. Jadi dia membayar orang untuk selalu merawat makam kakaknya.

Pagi itu mereka berangkat duluan meninggalkan Arca yang masih bersiap siap, Arca memang sengaja membiarkan mereka pergi duluan karena dia ingin sendiri saja menjenguk kedua orangtua nya.

Setelah mereka semua kembali, barulah Arca pergi ke makam orangtuanya sendirian.

Sampai di depan pintu gerbang TPU itu Arca merasakan sedikit sesak di hatinya. dia mencari makam kedua orang tuanya mengelilingi TPU itu, dan ketemu lah makam kedua orang tuanya yang saling berdampingan.

Dengan membawa piala dan piagam, serta bunga di tangan nya, Arca merasa kan lemas di kaki nya, dia terduduk di antara tengah tengah makam bunda dan ayah nya.

"Assalamu'alaikum b-bun.. " Sapa Arca dengan berat hati.

Entah mengapa dia merasa hatinya seperti di hantam batu besar berkali kali.
Memang semenjak bunda dan ayah nya meninggal, Arca menjenguk makam mereka hanya pada saat usia 5 tahun, setelah nya dia tidak ingin menjenguk ke makam orangtuanya lagi.

Dia merasa marah, dan kesal karena orangtua nya meninggal kan nya. Dan untuk pertama kalinya dia menjenguk orangtuanya lagi, setelah 11 tahun lamanya.

"Bunda masih terlihat cantik ya" Ucap Arca

"E-ini aku ada bunga buat bunda"

"B-buat ayah juga ada" Sambung nya dengan suara gemetar

"Ohya ini, em Arca, piala sama piagam ini penghargaan dari sekolah, karna Arca berhasil dapat nilai tertinggi di sekolah bun, yah"

Tanpa sadar air mata nya mulai mengalir

"Kalian tau? Arca berhasil mandiri, apa yang bunda bilang Arca bisa lakuin itu bun.. "

"Arca jahat ya? Arca ga pernah nengokin bunda dan ayah, Arca egois, tapi Arca kesal bun, Arca marah sama kalian"

Suara nya mulai serak diiringi dengan isak tangis yang tak bisa dia tahan lagi

"Kenapa kalian ninggalin Arca? Kenapa kalian buat Arca sendirian? Arca minta maaf bun, Arca bukan anak yang baik buat kalian, Arca minta maaf yah, jagoan ayah ini terlalu egois"

Dia menghapus air matanya, lalu mengambil sebuah foto yang ia bawa di tas nya

"Em.. Ini Alma, teman sebangku Arca, sahabat Arca, dan..

" Cinta pertama Arca"

"Dia sekarang udah ada di tempat kalian, kalo kalian ketemu sama dia, itu adalah gadis yang berhasil buat anak bunda jatuh cinta"

"Dia baik, dia lucu, dia suka ngambek, dia cantik, tapi kadang dia nyebelin, kalo dia bilang atau ngadu yang aneh aneh ke bunda, jangan di dengerin bun, itu semua boong"

"Arca berhasil masuk kesalahan satu universitas terbaik di Jepang, do'ain ya bun, do'ain ya yah supaya di Jepang nanti gada penghalang, dan Arca bisa kuliah dengan baik disana"

"Nanti setelah lulus dari sana Arca janji akan nengokin ayah, sama bunda lagi ya.. Sekarang Arca pergi dulu, baik baik disana yaa bun, ayah jagain bunda ya"

Arca meletakkan setangkai bunga di atas makam bunda nya, dan setangkai lagi di atas makam ayah nya.

"I love u guys, love u more more and more" Arca mengecup nisan bunda dan ayah nya lalu membawa kembali barang barang nya.

Setelah itu pergi kembali ke rumah mbah.

※※✥※※

Setelah hampir seminggu mereka di jogja, akhirnya mereka kembali ke jakarta.

Keberangkatan Arca ke jepang tinggal 2 hari lagi, dia berniat untuk menengoki orangtua alma, ditemani dengan dito juga.

Motor milik Arca melaju cepat ke rumah orangtua alma, sesampainya disana...

Arca melihat pintu gerbang yang cukup besar itu tertutup rapat, dia melihat ke lubang kecil yang biasa ia gunakan ketika hendak memanggil pak imam.

"Permisi, pak imam.. " Panggil Arca dengan suara sedikit keras

"Pak imam" Panggil nya lagi

"Permisii" Untuk yang ketiga kalinya dia memanggil, tapi tak ada jawaban

"Lagi gada orang kali ca" Sahut dito

"Ga mungkin dit, masalahnya pasti selalu aja ada pak imam di depan sini" Arca masih terus berusaha memanggil manggil pak imam

Tak lama seorang wanita keluar dari rumah yang berada tepat di samping rumah alma.

"Nyari siapa dek? " Tanya wanita itu

"E-ini bu, orang yang punya rumah ini kemana ya? " Tanya Arca

"Ohh, pak darrel nya udah pindah dek, rumah nya juga udah dibeli sama orang" Jawab wanita itu

"Tuh kan, gue bilang juga apa, tambeng si lu" Dito menyenggol bahu Arca

Arca tak menghiraukan dito
"Kalo boleh tau, pindah nya kemana ya bu? " Tanya Arca

"Kalo itu si saya kurang tau ya, tapi bu diana kemarin bilang sama saya mau pindah ke rumah lama nya" Jelas wanita itu

"Ohh yaudah makasih banyak ya bu" Ucap Arca dengan sedikit menganggukkan kepala nya

"Iyaa sama sama dek" Wanita itu lalu berjalan masuk ke dalam rumah nya.

"Rumah lama? Emang alma punya rumah dimana aje si? " Tanya dito

Arca berpikir sejenak

"Nah itu dia! " Arca langsung bergegas menyalakan motornya

"Heh mau kemana? " Tanya dito yang kebingungan

"Buru naek! " Ucap Arca

"Iye iye ah" Dito langsung menaiki motor Arca dengan cepat

Arca mengendarai motor nya menuju ke rumah lama omah nya alma

"Kita mau kemana si nyet" Tanya dito yang kesal

"Nant

S I R I U S  (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang