berbaikan

5 4 0
                                    

Sesampainya di rumah, alma langsung menuju kamar nya, saat itu diana dan darrel belum pulang bekerja, di dalam kamar alma terus saja menangis dan teriak teriak

"Arghhh! Gue benci sama lo Arca! Kenapa?! Kenapa lo lebih mentingin cewe itu ketimbang gue! " Teriak alma sambil merobek robek poto poto dengan Arca yang dia pajang di kamar nya.

Bi yuni yang mendengar teriakan alma mulai panik, bi yuni takut jika penyakit mental alma itu kambuh

Tin... tin... (Suara klakson mobil)

Bi yuni segera membuka pintu rumah dan menyambut mereka

"Allhamdulilah, ibu sama tuan udah pulang" Ucap bi yuni dengan penuh khawatir

"Kenapa bi? Kok keliatan nya cemas gitu? " Tanya diana

"Njeh bu, itu loh non alma" Ucap bi yuni terbata bata

"Kenapa Yun si alma baik baik aja kan? " Tanya darrel mulai penasaran

"Itu tuan, non alma dari tadi teriak teriak sendiri di kamar, saya takut kalo non alma kambuh lagi" Jawab bi yuni

Darrel dan diana yang panik langsung bergegas menuju ke kamar alma

Tok.. Tok.. (Mengetuk pintu kamar)

"Alma sayang ini mamah sama papah nak, buka pintu nya" Ucap diana yang panik

Krekk.. (Pintu kamar terbuka)

Terlihat alma yang sedang menangis di kasur nya, diana dan darrel langsung panik dan menghampiri nya, terlihat jelas kamar alma sangat berantakan dengan beberapa foto yang tersobek.

"Nak? " Diana mengelus rambut putri nya, alma memandang diana, dia langsung memeluk mama nya

"Kamu kenapa sayang? " Tanya diana yang mulai khawatir

Darrel langsung duduk di samping istrinya dia memandangi wajah putrinya

"Kenapa nak? Kamu ada masalah di sekolah? Kamu di bully? Atau---

" Arca pah" Potong alma

"Ada apa dengan Arca? " Tanya darrel penasaran

"Arca udah gak perduli lagi sama alma, dia udah punya kayla jadi lupa sama alma" Jelas alma

"Kayla itu siapa? " Tanya diana

"Kayla itu temen masa kecil nya Arca, dia murid baru dan dia orang paling nyebelin" Jawab alma

Diana dan darrel saling bertatapan lalu tertawa, mereka menertawakan sikap putri semata wayang nya itu, alma merasa bingung kenapa mereka tertawa

"Mama, sama papa kok ketawa si? Kan alma cerita sedih bukan cerita lucu" Tanya alma merasa kebingungan

"Nak kamu tau gak itu artinya apa?" Diana balik bertanya

Alma hanya menggelengkan kepala nya

"Itu artinya kamu cemburu nak, ternyata putri mama ini udah jatuh cinta" Ucap diana sambil tertawa kecil

"Enggak mah! Gak mungkin lah aku suka sama Arca, orang aku sukanya sama... " Alma menghentikan bicara nya, "untung aja gue ga keceplosan" Batin alma

"Sama? " Tanya darrel penasaran

"Sama.. M-manusia, hehe" Jawab alma cengengesan

"Ish ada ada aja kamu tuh, yaudah yuk turun kita makan papa udah laper" Ucap darrel, alma dan diana pun balik menertawakan darrel

※※✥※※


Keesokan harinya...

Alma sudah berada di taman sekolah dia duduk sendirian di kursi taman, tak lama arca datang menghampiri nya

"Boleh gue duduk" Ucap arca

"Hem" Jawab alma singkat

"Kemarin lo pulang sama siapa? " Tanya arca dengan cuek

"Taksi." -alma

"Ouhh" Arca menyenderkan bahu nya di bangku taman seolah olah dia tidak perduli dan hanya ingin tau

"Lo gak mau minta maaf sama gue! " Ucap alma kesal

"Buat? " Tanya arca

"Ya karna lo gak nganterin gue pulang, karna semalem lo ga ngechat gue, karna lo ga angkat telpon gue,dan karna lo nyebelin!" Ucap alma dengan ketus

"Dan lo? Lo juga gak minta maaf sama gue? " Sahut arca

"Karna? " Tanya alma bingung

"Karna kemarin lo gak jujur sama gue" Jawab arca

"Hah? Maksudnya? "Alma mengerutkan alis nya.

" Ya kenapa lo gak jujur aja kalo sebenernya lo yang bantuin gue, dan udah ngerawat gue pas di UKS. iya kan? " Ucap arca

"Lo tau dari? " Alma mengerutkan alis nya, "perasaan gue kemarin ga ngasih tau dia dah" Batin alma

"Kan gue pernah bilang, gue bisa denger suara batin lo" Jawab arca

"Ya ya ya ya ya" Sahut alma dengan nada meledek

"Gue minta maaf ya" Arca menggenggam tangan alma

"I-iya gapapa santai aja kali" Jawab alma dengan salting

"Tapi dengan satu syarat" -alma

"Hah? Syarat? " Tanya arca bingung, alma hanya mengangguk kan kepala

"Syarat apa? " Tanya arca sedikit malas

"Lo gaboleh cuekin gue lagi! Dan sebesar apapun masalah diantara kita, persahabatan ini harus tetap berjalan" Jelas alma

"Ga bisa jauh jauh dari gue kan lo, hahaha" Arca menggelitik perut alma

"Eh eh geli ish arca! " Alma menggelitik balik arca, arca kabur dan di susul alma yang mengejarnya.

※※✥※※

"Akhirnya udah sampe deh" Arca memarkirkan motor nya di depan pintu gerbang rumah alma

"Lah kok sampe sini? Gak mau masuk dulu" Tanya alma

"Weshh boleh tuhh" Jawab arca dengan semangat

Tak lama pak imam pun membuka kan pintu gerbang

"Eh non alma udah pulang? " Tanya pak imam

"Hehe udah pak, nih buat bapak" Jawab alma sambil menjulurkan coklat kepada pak imam

"Buat saya non? " Tanya pak imam

"Hehe iya Pak" Alma pun masuk di susul dengan arca dibelakang nya

※※✥※※

"Eh arca, udah lama ga kesini" Sapa diana

"Hehe iya tante" Jawab arca cengengesan, arca pun salim dengan diana

"Dia Sibuk sama cewe barunya mah" Sahut alma

"Eh enggak, boong tante jangan di dengerin" Arca menatap alma sinis

"Hahaha yaudah ayo makan dulu yo, tante udah masak lhoo" Diana pun mengajak alma dan arca untuk duduk di meja makan

"Waah banyak banget makanan nya mah" Ucap alma seraya terkejut

"Iya dong siapa dulu mama gitu loh" Sahut diana

"Hilih paling bibi yang masak ya kan?" Ucap alma meledek mama nya

"Eh enggak non kali ini ibu yang masak sendiri" Sahut bi yuni yang sedang menyiapkan piring buat makan.

"Wahh arca jadi ga sabar nyobain nih tante" Sahut arca

"Yaudah ayo sok atuh dimakan" Diana pun menyendokan arca dan alma nasi, dan mereka makan bersama dengan gembira, disusul juga dengan darrel yang baru saja pulang kerja dan langsung nimbrung untuk melanjutkan bersama.


※※✥※※

S I R I U S  (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang