S I R I U S (Tamat)

Bandara

Hari ini adalah hari terakhir Arca di Indonesia besok dia akan segera pergi ke Jepang. Dia memasukan beberapa baju, dan barang barang penting lain nya, tak lupa dia juga membawa album yang dia buat serta sebuah kotak yang isinya surat pemberian alma.

Tak lama terdengar suara pintu di ketok, ternyata yang datang adalah clara, fifi, Fyu dan dito.

"Permisi tante, Arca nya ada? " Tanya clara

"Ohh mau bertemu Arca, ada ada ibu panggilin bentar yak" Rere masuk kekamar putra nya dan memberitahu Arca

Arca segera pergi ke luar disana clara fifi dan fyu sudah duduk sedangkan dito masih berdiri sambil memakan kue yang di sediakan oleh langit.

"Lho? Kalian kok disini? " Tanya Arca

"Iyaa ca, kita kan mau ngucapin salam perpisahan" Ucap fifi

"Boong ca, si clara mau modus dia sama gue ya kan ra" Sahut dito

" Najiss" Jawab clara

"Bby kamu ga duduk? " Tanya clara pada Arca

"Cep, masih aja lu ra" Jawab Arca

"Hahaha, bercanda ca lo kan tau dari dulu emang gue suka ngegombalin lo" Lanjut clara cengengesan

"Ohh jadi dari dulu lo cuma ngegombalin aja ya? Ga suka beneran ra? " Tanya fyu dengan polosnya

"Huhh, mau bilang apa ya.. Sebenarnya mah suka beneran, tapi hatinya keburu diambil ama si alma" Jawab clara sedikit meledek

"Bisa aja lo ra, lagian lo hoby bgt si gombalin gue kek gada yang lain aja" Sahut Arca

"Uhuk! Uhuk! " Dito pura pura batuk

"Yaa abis kalo gombalin dito sii bisa... "

Dito yang senang langsung ke geeran dia tersenyum manis pada clara, dan menampilkan raut wajah yang sok kegantengan

"Bisa GILA GUE" Sambung clara

"Yehh anjir lo ra" Ucap dito langsung cemberut

"Itu sih definisi menerbangkan lalu menjatuhkan si ya" Sahut fifi

Mereka berbincang bincang lumayan lama, sampai akhirnya mereka ber-4 ijin untuk pamit, karena tidak enak jika harus berlama lama di rumah Arca.

"Ca besok gue pagi pagi ke rumah lo, gue pengen ikut ke bandara okey" Teriak dito dari jendela mobil

"Iye iye" Jawab Arca sedikit berteriak

※※✥※※

Malam ini Rere, andi, langit, dan Arca sedang makan malam, keadaan tiba tiba hening. Tidak seperti biasanya, biasanya ketika di meja makan mereka selalu mengobrol, dipenuhi curhatan, canda, dan tawa tapi kali ini berbeda.

"Kok pada diem si? " Tanya Arca

"Iyaa nih ayah juga bingung pada sariawan kali ya" Jawab andi

"Ihh ayah apaan si" Jawab Rere

"Kalo langit emang lagi pengen diem aja" Sahut langit

"Hemm sedih deh" Ucap Arca

"Kenapa? " Tanya mereka berbarengan

"Ciee kompakkk" Ledek Arca

Mereka saling bertatapan lalu tertawa