Beberapa menit setelah alma keluar, datang lah clara, fifi, dan fyu yang berdiri tepat di depan arca dan dito. Arca yang malas dengan mereka pun ingin pergi tapi clara menahan nya.
"Bby! Mau kemana kamu ish" Clara menarik tangan arca
"mau gue ke kantin kek, ke perpus kek, ke rumah lo pun bkn urusan lo! " Arca menghempas tangan clara
"Kok kamu gitu si ngomong nya, aku kan udah lama gak gangguin kamu emang nya kamu gak kangen? " Clara mengambil tangan arca lagi, dan kali ini dia pun menyenderkan kepala nya di pundak arca
"Eh denger ya! Mau lo pergi berapa lama pun itu gak akan berpengaruh sama gue! " Arca menaikan bahu nya dan itu membuat kepala Clara terangkat dari bahu nya.
Arca pun pergi meninggalkan Clara, fifi dan fyu, sedangkan dito masih sibuk dengan makanan dan game nya. Fyu yang tidak mengerti pun bertanya pada Clara
"Ra? Gue harus telfon mami lo apa enggak? " Tanya fyu
"Mau ngapain? " Clara balik bertanya, fifi pun menatap fyu dengan heran
"Kan si Arca mau main ke rumah lo, biar di siapin makan sama tante rumi" Jawab fyu dengan tersenyum bangga
"Aduh fifi urusin deh tuh temen lo" Clara pun pergi meninggalkan fifi dan fyu
"Fi? Emang gue salah ya? " Tanya fyu
"Hm.. Salah si enggak... " Jawab fifi setengah setengah, fyu pun tersenyum dengan lebar, fifi pun menatap fyu dan melanjutkan kalimat nya
"Cuma BEGO iya! " Sambung nya
"Emang gue bego? " Tanya fyu
"Au! lo tanya aja sama Tuhan" Jawab fifi
"Caranya? " Fyu dengan polos pun bertanya
Fifi mengeluarkan gunting dari kantong nya dan mengasih nya ke fyu "nih lo belek dada lo, abis itu lo gunting gunting deh tuh jantung" Fifi pun meninggalkan fyu sendiri
"Oh, Begitu caranya" Fyu berpikir sejenak "eh.... Mati dong fi gue, fi! Tungguinn!" Fyu pun mengejar fifi
※※✥※※
Arca mencari alma ke kantin tapi dia tidak menemukan nya, dia pun mencari alma ke perpustakaan dia mengelilingi ruang perpus tapi tetap tidak menemukan keberadaan alma "aduh tuh anak kemana si! " Batin ArcaArca berfikir sejenak apa dia pergi ke ruang musik, Arca pun bergegas kesana, tiba tiba langkah nya terhenti saat melihat alma ada di pinggir lapangan bersama dengan reza. Arca memperhatikan nya dari kejauhan, dia begitu jengkel dan hendak menghampiri alma, tapi langkah nya terhenti kembali. "Kenapa gue ngerasa kesel ya kalo alma lagi sama reza, harus nya gue bahagia dong liat alma bahagia duh bodoh banget" Batin arca.
"Arca! " Seseorang memanggil nya
Arca pun menengok ke belakang
"Siapa ya? " Arca tak mengenali gadis itu sama sekali
"Kayla maharani, temen lo dulu" Kayla menjabat tangan Arca dan mencoba membuka memori Arca.
Kayla adalah teman masa kecil nya Arca, kayla anak dari teman bunda nya, waktu dia masih tinggal di jogja dia sering sekali bermain dengan Kayla.
"Kayla anak nya tante sinti?" Tanya Arca
"Iya betul banget" Jawab Kayla dengan wajah sumringah
"Eh duduk yuk, masa mau berdiri aja kek orang naek kereta" Arca mengajak Kayla untuk duduk, Kayla hanya tersenyum lalu duduk disamping Arca.
"Lo sekolah disini? Kok gue baru liat si" Tanya Arca
"Hmm belum lama si, baru 2 hari yang lalu gue masuk sini, gue di kelas IPS satu" Jelas Kayla
"Kenapa gak ambil IPA, gue di kelas IPA dua" -Arca
"Ya gue pikir lo masuk IPS karna waktu tk dulu kan lo sering banget pidato pidato di depan kelas" Sambung Kayla
Arca tertawa kecil , "masih inget aja" Arca sebenarnya agak sedikit malu, cuma dia berusaha untuk tidak terlihat malu maluin
Mereka pun berbincang bincang di kursi yang berada tak jauh dari lapangan.
※※✥※※
"Hahaha, ka reza bisa aja" Alma tertawa dan berbincang bincang banyak hal dengan reza
"Eh ma sebentar ya, gue mau beli minum dulu" Reza pun segera pergi ke kantin
Alma memperhatikan sekitar nya, lalu dia terkejut melihat Arca yang sedang asik mengobrol dengan seorang siswi, "tumben biasanya tuh anak paling anti di deketin cewe, siapa ya tuh cewe" Batin alma
Alma terus saja memperhatikan mereka, mereka tertawa dan bercanda alma merasa agak jealous melihat kedekatan mereka.
"Ma" Reza menepuk pelan punggung alma
"Eh kak" Sahut alma tapi dia tak mengalihkan pandangannya dari Arca
"Eh ngeliatin apaan si serius amat" Tegur reza
"Hehe enggak kok" Alma tersenyum pada reza "udah ah mending gue fokus sama kak reza dari pada ngurusin tuh anak" Batin alma
"Nih minum buat lo gue tau lo aus kan" Reza mencoba mencair kan suasana
"Hahah emang paling tau deh kalo alma lagi aus" Sahut alma
Tet.... Tet... (Bel masuk pun berbunyi)
Semua murid pun menuju kelas nya masing masing, alma berpisah dengan reza, begitupun Arca juga berpisah dengan Kayla, di lorong menuju kelas Arca dan alma bertemu
"Eh elo" Sapa Arca
"Dih siapa lo" Sahut alma cuek
"Oh sekarang udah punya temen baru jadi lupa sama gue" Ucap Arca meledek
"Heh ngaca lo juga punya temen baru" Alma membalikan perkataan Arca
"Kok lo tau? Lo liat? " Tanya Arca
"Lo pikir gue buta! Sampe orang sebegitu gede nya gue gak liat. " Jawab alma
"Yaudah si jangan sewot mba" Sahut Arca
"Bodo! " Alma pun berjalan lebih cepat dan meninggalkan Arca di belakang
※※✥※※
KAMU SEDANG MEMBACA
S I R I U S (Tamat)
RomanceAlmaira zalina. Seorang gadis cantik yang kerap di panggil alma, yang hanya mempunyai dua warna dalam hidup nya yaitu hitam dan putih, Menurut nya hidup adalah sebuah kutukan yang harus di jalani tanpa cinta. Sampai akhirnya dia bertemu dengan seo...