Dito tak sengaja melihat clara dan fifi yang sedang lari lari membawa gelas beling " ngapain tuh mereka, bawa bawa gelas celingak celinguk jangan jangan mereka mau maling" Batin dito.
dito mengikuti mereka dari belakang, saat sampai di gudang dia mendengar suara alma yang berada di dalam gudang tapi di sisi lain ada clara dan fifi yang sedang berusaha mengunci pintu "wah gue harus kasih tau arca nih" Batin dito, dia berlari menuju ruang rapat OSIS
"Ca, arca" Bisik dito dari jauh
Arca melihat kearah dito lalu mengabaikan nya"Arcaaaa" Bisik dito lagi
"Syutt" Arca melototi dito
Clara melemparkan gelas dari celah jendela, dan berhasil membuat suara pecahan yang cukup keras, alma yang mendengar itu langsung merasa gelisah dan teringat kejadian 4 thn lalu
"Enggak... Gak, gak boleh Omah! Jangan OMAH! BERHENTI! STOP! GUE BENCI!... " alma berteriak dan mulai menyakiti dirinya sendiri
※※✥※※
"Okey baiklah rapat kita akhiri sampai disini ya" Ucap fariz (ketua OSIS)
Arca menghampiri dito "kenapa si dit? " Tanya Arca
"Lo tuh ya gue panggilin dari tadi" -dito
"Iya yaudah ngapa?" Tanya Arca "kenapa hati gue ga tenang begini ya" Batin nya
"Alma ca, tadi gue liat dia lagi di kerjain sama Clara sama fifi digudang" -dito
"Kenapa lo gak bilang dari tadi dit" Arca pun berlari meninggalkan dito
"Lah kan dari tadi dia nyuruh gue diem, aneh dia mah" Dumel dito
Sampai di gudang Arca melihat alma sedang berteriak dan menyakiti dirinya sendiri
"alma! Alma ini gue Arca gue mohon stop, jangan nyakitin diri lu sendiri ma" Teriak Arca dari jendela
Arca mencoba membuka pintu gudang, tapi pintu nya di kunci, dia mencoba mendobrak pintu, dan akhirnya terbuka, dia langsung berlari menghampiri alma
"Ma, alma! " Arca berusaha menyadarkan alma
"OMAH! JANGAN PERGI! " Alma memukuli kepalanya
Arca memegang kedua pipi alma
"Ma tatap Arca ma, tatap Arca" Arca berusaha menenangkan alma, alma menatap mata Arca"Ma, Arca disini, jangan takut ada Arca" Arca mengusap rambut alma dan itu berhasil membuat alma tenang
"Arca... " Alma menangis dan memeluk arca sangat erat, lalu terlepas. Yap alma jatuh pingsan dan itu membuat arca menjadi panik
"Ma? Alma? Bangun ma" Arca menepuk nepuk pipi alma tapi itu tak membuat alma sadar
Arca menelfon dito dan meminta bantuan dito untuk membawa alma pergi ke rumah sakit.
※※✥※※
"Arca" Sapa diana pada arca yg sedang duduk di bangku rumah sakit
"Tante, om" Arca mengulurkan tangan nya dan salim pada diana dan darrel, tapi darrel menepis tangan nya
"Brengsek kamu! " (Blam! ) darrel memukuli arca
"Mas, mas udah mas! Udah! kita ga tau kejadian sebenar nya jangan langsung mengambil kesimpulan" Diana berusaha menenangkan suami nya
"Lebih baik kita masuk" Ajak diana pada darrel yang masih emosi dengan arca
Diana dan darrel pun masuk kedalam ruangan, dito datang membantu arca untuk berdiri
"Ca, ca baru gue tinggal beli minum aja lo udah babak belur ca" -dito
Arca hanya terdiam
※※✥※※
"Alma sayang nak" Diana menatap wajah anak nya dengan khawatir. Perlahan lahan alam membuka matanya
"Ma.. Pa.. Arca mana? " Tanya alma
"Alma kamu bilang sama papa, kamu diapain sama anak itu sampe pingsan seperti ini" Tanya darrel emosi
Alma memegang tangan papanya "pa... Arca gak salah apa apa kok, justru dia yang tolongin alma tadi" -alma
"Tuh kan papa, mama bilang juga apa papa si udah keburu emosi" -diana
Darrel menyesali perbuatannya, dia merasa bersalah pada Arca dia pun berjalan keluar ruangan untuk menemui Arca
Krekk... (Suara pintu dibuka)
"Arca saya ingin bicara dengan kamu" Ucap darrel pada Arca yang sedang melamun
"Iya om, dit gw tinggal dulu ya" Arca menepuk punggung dito yang sedang asik bermain game tak menghiraukan nya.
Darrel mengajak Arca pergi ke kanti rumah sakit, dan menyuruh nya untuk duduk
"K-kenapa ya om.. " Tanya Arca sedikit takut
Darrel tersenyum dan menepuk punggung Arca "om cuma mau minta maaf sama kamu atas perilaku om selama ini" Ucap darrel
"Ohh iya om gapapa kok, saya udah maafin" Jawab Arca
"Sekali lagi om minta maaf ya Arca atas sikap om yang semena mena sama kamu, bekas pukulan tadi memar ga? " Tanya darrel khawatir
"Dikit kok om" Jawab arca
"Sebentar ya" -darrel
Darrel membeli obat di apotek rumah sakit untuk mengobati luka memar Arca"Sini saya obatin luka nya" Ucap darrel yg sudah duduk di samping arca, darrel pun mulai mengobati memar pada pipi Arca
"Om itu sebenarnya takut ca, om takut alma disakitin sama orang, cuma memang terkadang om ga bisa ngontrol emosi kayak tadi, jadinya kamu deh yang kena pukul, om minta maaf ya" Terlihat darrel yang sangat menyesali perbuatannya
Arca dengan tenang mengusap punggung darrel
"gapapa kok om, emang kebanyakan cewe cantik itu bapak nya galak, hehe" Arca mencoba mencair kan suasana"Kamu bisa aja" Ucap darrel sambil tertawa

KAMU SEDANG MEMBACA
S I R I U S (Tamat)
RomanceAlmaira zalina. Seorang gadis cantik yang kerap di panggil alma, yang hanya mempunyai dua warna dalam hidup nya yaitu hitam dan putih, Menurut nya hidup adalah sebuah kutukan yang harus di jalani tanpa cinta. Sampai akhirnya dia bertemu dengan seo...