part 31

933 61 1
                                    

“Ini anakmu?” tanya kai pada sooya.

“apa maksudmu anaku? aku saja belum menikah” kata sooya

“punya kekasih saja tidak” tambah sooya lirih, bahkan nyaris tak terdengar.

“lalu? ini adikmu? sepertinya dia baru lahir beberapa minggu” kata kai lalu berjongkok menghadap kearah yuan yang tersenyum.

“tampan sekali” puji kai.

“adik? aku tak memiliki adik, aku anak tunggal” kata sooya.

“lalu? kau mencuri anak orang?”

“oh tidak-tidak, itu tidak mungkin” kata sooya membela.

“itu anakku oppa” kata baekhyun lirih dan menunduk.

kai yang mendengar pun terdiam,badanya membeku.

kai menoleh kebelakang dengan posisi uang masih berjongkok, menatap baekhyun lekat lalu berdiri.

“kau sudah menikah?” tanya kai

“b-belum” jawab baekhyun menunduk.

kai yang tak percaya pun menarik tangan baekhyun untuk mencari cicin pernikahan yang tersemat dijari adiknya.

namun lagi-lagi kai terdiam karena tak menemukan cincin pernikahan dijari adiknya.

“kau…tak bercanda?” tanya kai tak percaya.

baekhyun menggelengkan kepalanya pelan sebagai jawaban.

“kau belum menikah tapi sudah memiliki anak? apa laki-laki itu akan bertanggung jawab?” tanya kai menatap lekat wajah adiknya.

baekhyun lagi-lagi mengeleng.

“bahkan laki-laki berengsek itu pun tak tau jika baekhyun hamil dan melahirkan anaknya” kata sooya memberi tahu.

kai terdiam, ia masih terus menatap baekhyun lekat. tanganya ia pegangkan pada kedua pundak baekhyun.

 tanganya ia pegangkan pada kedua pundak baekhyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“itu benar?” tanya kai

masih sama, baekhyun hanya memberikan jawabanya dengan anggukan lirih. ia takut jika karena hal ini kakaknya akan pergi lagi.

“maaf…” kata baekhyun lirih.

“lalu kenapa kau tak meminta pertanggung jawaban?”

Baekhyun tak menjawab, ia masih menunduk bingung harus mengatakan apa.

sooya yang geram pun memberi tahu.

“laki-laki itu yang membuat baekhyun pergi, bahkan ia mengatakan jika baekhyun bukan apa-apa” kata sooya

“kau mencintainya?” tanya kai pada baekhyun.

baekhyun masih terdiam.

“jawab baekhyun”

“y-ya b-baekhyun mencintainya” jawab baekhyun tergugup.

“apa dia tak mencintaimu?” tanya kai lagi

“b-baekhyun tidak tau, t-tapi dia sudah memiliki kekasih. bahkan dua minggu lalu dia bertunangan” kata baekhyun menunduk.

“dua minggu yang lalu?” tanya kai memikir

kai pun menoleh kearah yuan,menatap lekat-lekat yuan. otaknya terus memikirkan sosok temanya namun ia segera menampis pikiran itu berusaha untuk tak memikirkan hal yang aneh.

“siapa laki-laki itu?” tanya kai

lagi dan lagi,baekhyun hanya menuduk tak menjawab.

“park chanyeol, kau tau kan? pengusaha muda terkenal dikorea” jawab sooya merasa malas

“chanyeol?”

Tiba-tiba amarah kai melonjak, ia mencengkram telapak tanganya dengan kuat. seperti seseorang yang siap untuk memberikan tinjuan.

“berengsek!”

“Aku akan memberinya perhitungan!”

“oppa tidak! jangan baekhyun mohon!” baekhyun menangkupkan kedua tanganya memohon.

“aku mohon oppa, aku tak ingin merusak kebahagiaannya”

“kau masih memikirkan kebahagiaanya dan kau? kau yang tersakiti disini”

“aku harus memberinya pelajaran”

“oppa hiks kumohon oppa hiks, jangan sakiti chanyeol hiks”

tiba-tiba hati kai terasa terenyuh, ia diam menatap baekhyun. amarahnya perlahan berangsur menipis.

“baek…kau berhak mendapatkan keadilanmu. kau berhak atas apa yang sudah seharusnya jadi milikmu”

“kau tau? walaupun aku bukan kakak kandungmu tapi hatiku sakit melihat kau disakiti sejauh ini”

“maafkan baekhyun oppa hiks maaf”

kai yang tak tega pun memeluk baekhyun erat, mengusap surai lembut sang adik. berbeda dengan hatinya terasa dicengkram erat, ia berjanji akan memberikan chanyeol pelajaran.

'awas kau park chanyeol' batin kai.

heart carving CHANBAEK (GS) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang