“mengapa appamu melakukan ini?” tanya chanyeol
“tidak tau” jawab baekhyun singkat.
“tidak mungkin kau tidak tau, pasti kau tau”
“kenapa kau bertanya padaku? kau bahkan dapat mencari tahu sendiri” kata baekhyun memutar bola matanya malas.
“kau memutar bola matamu?” tanya chanyeol.
“ya Tuhan ku mohon itu tidak penting chanyeol, fokuslah untuk mengobatiku jangan banyak bicara. jika sudah aku akan membenarkan letak bajuku” kata baekhyun malas.
“sabarlah, kau tau lukamu banyak tidak hanya satu” kata chanyeol.
“lalu kapan kita akan memulai belajar jika kau sangat lama mengobati lukaku?”
“hari ini libur dulu, aku ingin mengajakmu kesuatu tempat” kata chanyeol.
“tidak chan, bagaimana jika orang tuamu tau? aku disini untuk bekerja bukan untuk bersenang-senang” kata baekhyun.
“tidak akan, aku yang akan mengizinkanmu. sudah kau tenang saja” kata chanyeol berlanjut membersihkan luka baekhyun.
“kali ini saja, jangan lagi” kata baekhyun pasrah.
“tidak janji”
“tidak, kau harus berjanji”
“tidak mau, aku memiliki hak untuk tidak berjanji”
baekhyun pun terdiam pasrah, hanya karena kata 'hak' itu dapat membuatnya terdiam.
cukup lama berkutat mengobati luka-luka baekhyun, setelah selesai baekhyun terdiam sebentar untuk mengeringkan obat. selepas kering baekhyun segera memaki baju yang chanyeol berikan karena bajunya sudah ternodai darah.
“apa tidak ada baju untuk wanita? kenapa harus memakai kemejamu?” tanya baekhyun.
“tak ada, aku bukan pengoleksi baju wanita” jawab chanyeol asal.
“tapi ini besar sekali chanyeol,lihatlah aku tenggelam” kata baekhyun mengangkat tangannya yang tak terlihat karena sangking besarnya kemeja chanyeol.
“tidak apa-apa kau terlihat semakin mengemaskan”
“aku tidak gemash! aku biasa saja!”
“tidak kau mengemashkan seperti anak kecil, kelak anak kita pasti akan mengemashkan sepertimu” kata chanyeol santai.
“hah?” kata baekhyun terbingung.
“tidak, lupakan ayo”
chanyeol menarik tangan baekhyun untuk menuju kegarasi, memasuki mobil dan menjalankan mobil.
“mau kemana?” tanya chanyeol
“terserah”
“mau makan?”
“terserah”
“mau menikah denganku?”
“terserah” kata baekhyun, lalu tidak lama ia menyadari kata yang ia ucapkan.
“ah tidak-tidak, aku tidak mau menikah denganmu” kata baekhyun gelagapan.
sedangkan chanyeol hanya tertawa gemas melihat tingkah baekhyun.
“sedari tadi hanya terserah dan terserah, kenapa wanita selalu seperti itu? para laki-laki bukan cenayang yang tau apa keinginan wanita” kata chanyeol.
“hah…kalau begitu belikan aku ice cream” kata baekhyun.
“hanya itu?” tanya chanyeol
“memangnya apa? jangan menawarkanku untuk ini itu nanti kau miskin” kata baekhyun.
“itu tidak akan terjadi”
“oke! kau harus membelikan apapun yang aku mau! jangan menyesal tuan park chanyeol” kata baekhyun memincing lalu tersenyum miring.
“tidak akan nyonya park” goda chanyeol
“sialan kau” kata baekhyun meninju lengan chanyeol.
“jangan meninjuku, nanti kalau kita bermain lenganku sakit kan tidak enak tidak bisa semangat” kata chanyeol
“bermain? bermain apa?” tanya baekhyun bingung.
“membuat bayi-bayi yang mengemaskan” jawab chanyeol.
“DIAM KAU CHANYEOL SIALAN” teriak baekhyun.
“jangan meneriaki ku terlalu keras, nanti kalau tuli bagaimana? aku tak bisa mendengar desahan indahmu” goda chanyeol kembali.
“berhenti dan turunkan aku, aku tak mau berlama-lama dengan orang gila sepertimu” kata baekhyun kesal.
“tapi aku tampan bukan?”
“tidak!”
“jangan berbohong nyonya park”
“diam atau aku lompat dari dalam mobil?” kata baekhyun mengancam.
“coba saja”
baekhyun pun membuka pintu mobil namun tak bisa,pintu dikunci.
“kau menguncinya sialan”
“buka kuncinya cepat!”
“tidak mau enak saja menyuruhku”
“Kapar*at” kata baekhyun benar-benar kesal, sedangkan chanyeol hanya tertawa melihat wajah marah baekhyun yang menurutnya mengemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
heart carving CHANBAEK (GS) [END]
Fanficaku akan mengukir kisah dari kehidupan abu-abu hingga berganti warna seperti pelangi -baekhyun Cinta abadi? semua akan datang jika pembawanya adalah orang yang tepat -chanyeol