part 22

809 64 2
                                    

Satu minggu kemudian.

“OPPA!”

brak brak brak

“OPPA BANGUN KAU SIALAN” luhan terus berteriak dan mengebrak pintu chanyeol, namun tak kunjung mendapatka jawaban.

“YAK BANGUN KAU!”

Brak brak brak

chanyeol yang sedang tidur pun terbangun dan mengerutu.

“ck dasar burung kecil,masih pagi sudah berkicau saja”

chanyeol terbangun menyibakan selimutnya dan berjalan gontai kearah pintu.

“ada apa?” tanya chanyeol yang mengaruk kepalanya yang tak gatal dan menguap.

“bangun! ayo sarapan mom dan dad sudah menunggu cepat atau kau kucekik” kata luhan berkacak pinggang.

“ya ya sana-sana setelah ini aku akan menyusul.

chanyeol kembali menutup pintu kamarnya lalu berjalan kekamar mandi untuk menyikat gigi dan mencuci wajah.

setelah selesai chanyeol segera turun kebawah untuk sarapan bersama.

“ayo makanlah” suruh irene.

chanyeol mendudukan diri dan menatap semua menu sarapan dengan tak minat.

“hei kenapa hanya melihat saja? ayo makanlah” kata irene.

“chanyeol ingin rameyon”

“ini masih pagi chan, makanlah ini” kata irene.

“tak mau, chanyeol ingin rameyon”

“chan, jangan seperti itu” peringat irene.

chanyeol pun memutar bola matanya malas, lalu mulai menyuapkan makananya dengan malas.

baru dua kali mengunyah chanyeol tiba-tiba bediri dan berlari kearah kamar mandi lalu memuntahkan makananya.

irene yang khawatir pun berlari kearah kamar mandi yang berada tak jauh dari sana.

“hei ada apa nak?” irene terus memijit tengkuk chanyeol.

sedangkan chanyeol masih saja memuntahkan isi makananya, lalu mencuci mulutnya.

“mommy chanyeol tak mau makan kalau buka rameyon” kata chanyeol kesal.

“hei kau kenapa? kau sakit?” tanya irene.

“tidak,chanyeol hanya ingin rameyon”

“baiklah-baiklah, akan mommy buatkan”

mereka pun kembali kemeja makan dan chanyeol mendudukan diri dimeja makan.

luhan menatap chanyeol dengan memincing menyipitkan matanya.

“apa kau liat-liat?” tanya chanyeol

“sensi sekali kau seperti orang hamil” kata luhan asal.

“kau pikir aku wanita?”

“ya, kau menyebalkan seperti wanita yang sedang pms” ejek luhan menjulurkan lidah.

“sudah-sudah, luhan habiskan makananmu dan segera berangkat sekolah” kata suho.

“sekolah sana jangan banyak omong”

“diam kau!”

lima menit lamanya, akhirnya rameyon sudah matang.

chanyeol menatap rameyon itu dengan berbinar, dengan semangat mulai menyumpit rameyon itu san menyuapkan pasa mulutnyw.

rasa nikmat menjelajahi mulut chanyeol.

“hm ini enak” puji chanyeol.

“oppa, bolehkah aku mengincip?” tanya luhan menatap nikmat rameyon itu.

“tidak!” tolak chanyeol.

“ck kau pelit sekali”

“sudah sana berangkatlah kesekolah, aku mual melihat wajahmu” kata chanyeol.

“awas kau!” luhan pun berdiri lalu pamit kepada kedua orang tuanya untuk berangkat ketempatnya belajar.

disisi lain baekhyun tengah bekerja melayani pelanggan cafe, keringat memenuhi dahinya.

baekhyun lelah, namun ia harus kuat untuk biaya melahirkan dan mengembalikan hutangnya pada chanyeol.

“baek, istirahatlah. kasihan bayimu kau juga pasti kelelahan” kata seulgi.

seulgi sudah tau saat baekhyun memberi tahu, tentu hal itu membuatnya terkejut. memikirkan bagaimana bercandanya menjadi kenyataan.

“tak apa, sedang banyak pelangan. nanti kau kelelahan karena semakin banyak mengerjakan pekerjaan ini” kata baekhyun tersenyum.

“sungguh tak apa baek, kau istirahatlah”

“ah baiklah, aku akan beristirahat lima menit saja”

“tidak! em 20 menit. istirahatlah 20 menit” kata seulgi.

“bagaimana bisa, ini pekerjaanku”

“benar kata seulgi, kau istirahatlah. tidurlah dikamar yang ada diruanganku, aku yang akan membantu seulgi” kata sooya tiba-tiba datang.

“terima kasih, jika kalian lelah panggil lah aku” kata baekhyun tersenyum lalu segera pergi menuju keruangan sooya.

baekhyun mendudukan diri pada sofa disana, meluruskan kakinya dan memijatnya pelan.

“astaga kaki ku pegal sekali”

“begini saja sudah terasa lelah, bagaimana jika perutku sudah membesar”

“ah baekhyun jangan mengeluh, kau harus mengumpulkan banyak uang. semangat baekhyun kau pasti bisa”

heart carving CHANBAEK (GS) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang