Sesuai permintaan suho untuk baekhyun tinggal bersama chanyeol, saat ini baekhyun tengah menata barang-barang nya ditempat penyimpanan yang berada diapartemen chanyeol.
yuan sedang bersama chanyeol.
cklek
pintu kamar dibuka, terlihat yuan yang sudah tertidur pulas digendongan chanyeol.
chanyeol meletakan yuan didalam box bayinya, menatap lekat wajah pulas sang anak.
“terima kasih chan”
“untuk apa?” tanya chanyeol
“sudah menidurkan yuan”
“hm” jawab chanyeol singkat.
Baekhyun mendekat saat melihat luka lebam diwajah chanyeol.
“kau terluka, aku baru menyadarinya” kata baekhyun.
“hm, dan ini karena kau aku mendapatkan luka ini”
chanyeol pergi dari sana meninggalkan baekhyun yang terdiam.
baekhyun menghela nafasnya kasar, ia tak tau harus bagaimana.
baekhyun melanjutkan pekerjaanya untuk menata barang-barangnya juga barang-barang yuan, setelah dirasa rapi baekhyun segera turun kebawa untuk memasak makan malam.
baekhyun sudah bisa memasak beberapa menu makanan, semua berkat sooya yang mengajarkan.
“kosong?tidak ada bahan makanan sama sekali”
baekhyun memikirkan, ia memikirkan bagaimana dengan yuan. ia tak mungkin meninggalkan yuan, yuan masih meminum asinya jika yuan menangis dan baekhyun pergi siapa yang akan menyusuinya kalau bukan baekhyun.
baekhyun berjalan kearah kamar yang chanyeol tempati, membuka sedikit dan melihat. ia berniat untuk meminta bantuan chanyeol untuk membelikan bahan makanan. tapi chanyeol terlihat sudah pulas.
“ah sebentar saja sepertinya tak apa, yuan juga tidur pulas sepertinya”
setelah memikirkan baekhyun kembali kekamar untuk mengambil dompet dan segera menuju kesupermarket yang sedikit jauh dari apartemen chanyeol.
baekhyun berlari kecil, ia harus cepat. ia takut yuan bangun.
“wah lelah sekali” kata baekhyun berhenti lalu menyanga kedua lutut dengan tanganya.
baekhyun kembali berlari kecil hingga sampai disupermarket, segera mengambil troli dan mengambil beberapa bahan yang ia butuhkan.
setelah dirasa sudah mendapatkan semua bahan yang ia perlukan, baekhyun segera pergi kekasih yang terlihat ramai.
baekhyun terus bergerak gelisah, ia terus memikirkan yuan.
“ah lama sekali”
cukup lama mengantri akhirnya giliran baekhyun untuk membayar belanjaanya.
setelah selesai baekhyun kembali berjalan cepat juga berlari kecil hingga sampai diapartemen.
baru saja membuka pintu sudah terdengar suara bayi menangis, baekhyun segera meletakan belanjaanya kesembarang tempat lalu berlari kekamar.
yuan sudah berada digendongan chanyeol.
“kau dari mana saja? yuan menangis sedari tadi! aku tak mempunyai nomormu untuk ku hubungi” sentak chanyeol
baekhyun segera mengambil alih yuan dan mendudukan diri membuka tiga kancing teratas dan menyusuinya.
“aku bertanya padamu baekhyun!”
“m-maaf aku habis dari supermarket” jawab baekhyun menunduk.
“kau bisa meminta bantuanku!”
“a-aku tak tega membangunkan mu”
“kau tak tega membangunkanku, lalu meninggalkan yuan sendiri dan menangis sama saja berujung membangunkanku dengan tangis yuan”
“m-maaf”
“terserah”
chanyeol pergi dari sana, mengambil kunci mobil dan pergi entah kemana.
baekhyun terdiam, tanpa sadar air matanya luruh begitu saja tanpa seizinya.
baekhyun menatap yuan yang sudah kembali tertidur pulas, kalau bukan demi sang anak ia mungkin sudah pergi jauh dan tak kembali pada chanyeol.
walaupun…baekhyun masih sangat mencintai chanyeol…
disisi lain chanyeol tengah mengendari mobilnya menuju ke club, entah ia bingung dengan hatinya saat ini. rumit.
sesampainya disana chanyeok segera memakirkan mobilnya dan masuk kedalam club, musik keras dan bau alkohol yang menyengat menyapa indranya.
chanyeol segera berjalan menuju ketmpat vip, disana sudah terdapat sehun yang tengah meminum alkohol nya bersama teman-temanya.
“hai daddy” sapa sehun mengejek
“sialan kau!”
“hei jangan seperti itu, bagaimana anakmu? tampan?” tanya sehun.
“bukan urusanmu”
“kenapa kau kesal? bukankah ini sebuah hal bahagia bertemu dengan darah dagingmu sendiri?”
“entahlah, perasaanku sangat rumit”
“luhan menunjukan foto baekhyun, dia cantik sekali” puji sehun.
“jika saja aku tak bersama luhan, aku akam merebut baekhyun darimu” kata sehun terkikik.
“kau! berani macam-macam dengan adiku, ku bunuh kau!” ancam chanyeol
“tapi semisal saja, aku tak bersama luhan apakah aku boleh mengambil baekhyun darimu?” tanya sehun tersenyum miring.
chanyeol terdiam, ia bingung harus mengatakan apa.
akhirnya chanyeol memilih tak menjawab, lalu menuangkan alkohol pada gelasnya dan mengegaknya sekali tandas.
sehun hanya tersenyum mengejek, mengejek chanyeol yang bodoh akan sebuah perasaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
heart carving CHANBAEK (GS) [END]
Fanfictionaku akan mengukir kisah dari kehidupan abu-abu hingga berganti warna seperti pelangi -baekhyun Cinta abadi? semua akan datang jika pembawanya adalah orang yang tepat -chanyeol