Chapter 15

432 74 3
                                    

Bagian ini sudah direvisi, jika masih ada kesalahan pada penulisan mohon untuk dikoreksi.

*****
( Bertengkar ) 

Keesokan harinya...

         Angel berdiri diambang pintu kelasnya, menatap Bisma yang duduk dibangku sambil menatap balik dirinya dengan tatapan yang sulit diartikan, sehingga mampu membuat Angel bergidik, apalagi ketika teringat kejadian kemarin.  

Angel meremas jemarinya sendiri ketika Bisma bangkit dari kursinya lalu berjalan kearahnya.

"Good morning, Angel" sapa Bisma dengan kedua tangan yang berada disakunya.

Angel tersenyum kaku.

"Mo- morning too, Bisma" ujarnya gugup.

Bisma tersenyum lalu mendekatkan bibirnya pada telinga Angel.

"Gue tau kemarin lo ngelihat gue bunuh kucing, jangan kasih tahu hal itu pada siapapun atau lo bakalan bernasib sama kayak anak kucing itu"

Deg!

Keringat dingin seketika mengucur dikedua pelipis Angel, bagi siapapun yang melihat Angel dengan lekat pasti akan langsung khawatir karena sangat tidak wajar jika dipagi hari seperti ini Angel sudah berkeringat. Angelpun hanya bisa mengangguk sambil meneguk ludahnya sendiri.

"Gu- gue duduk dulu" ujar Angel lalu bergegas pergi dari hadapan Bisma.

"Ck... she is so cute" gumam Bisma sambil tersenyum miring.

Disisi lain Jefran yang barusaja datang dan melewati kelas Angel tidak sengaja melihat kedekatan Angel dan Bisma, iapun mendadak kesal hingga tanpa sadar dia menendang tempat sampah yang ada didepan kelas Angel.

"Weh ketos, lo kenapa?" tanya salah satu cowok yang duduk didepan kelas 11 IPA 2, cowok itu langsung terperanjat dari posisinya begitu mendengar suara tempat sampah yang ditendang oleh ketua osisnya.

"Kaget gue anjing, tempat sampahnya salah apa? main tendang aja" cibir anak satunya yang juga ikut terperanjat karena kaget.

Jefran hanya diam lalu melenggang pergi, untung saja tempat sampah itu masih kosong, jika tidak dia pasti disuruh membersihkan sampah-sampah dan memasukkan kembali kedalam tempat sampah, mau ditaro mana mukanya yang tampan itu?.

*****

"Lo kenapa ngehindar pas ngeliat gue?" tanya Jefran yang kini berada disamping Angel, sementara Angel sendiri saat ini tengah berada didepan koperasi sekolah, menunggu temannya Athifa yang masih berada didalam koperasi.

Kali ini dia tidak bisa menghindari Jefran karena dia fokus membaca banner berisi peraturan sekolah yang tertempel pada dinding koperasi sehingga dia tidak menyadari jika ada Jefran didekatnya.

"Gue...  gue gak ngehindar" kata Angel sambil mengalihkan pandangannya pada banner itu lalu menatap Jefran sambil menyelipkan rambutnya kebelakang telinga kanannya.

"Sekarang gue jarang banget ngelihat lo, lo juga dah gak pernah kekantin, kenapa?" tanya Jefran lagi.

"Kepo!" sahut Angel dengan nada ketus.

Jefran menghela nafas lalu membenarkan rambut Angel yang memperlihatkan setengah telinga dan leher mulus gadis itu.

"Lo bilang mau jadi temen gue, masa gak pernah ngobrol sama temen sendiri?" tanya Jefran sambil memasukkan sebelah tangannya kesaku seragam.

"Gue sibuk, gue sekarang mau jadi anak baik, fokus belajar juga biar bisa jadi pengusaha" ucap Angel sambil mengangkat dagunya, Jefran tersenyum tipis lalu mencolek dagu Angel.

"Bagus, jadi sekarang gue gak perlu ngehukum lo lagi" ujarnya, setelah itu Jefran pergi dari hadapan Angel, meninggalkan Angel yang berdiri ditempat sambil mengusap-usap dagunya sendiri.

"Duuuh... gimana bisa move on kalo kek gini?" batin Angel.

"Beb, lama ya?" tanya Athifa yang baru saja keluar dari dalam koperasi sambil menenteng sebuah tas plastik warna hitam ditangan kirinya.

"Iya anjir lama banget lo!" pekik Angel kesal, gara-gara Athifa ia bertemu dengan Jefran, dan niatnya untuk mencoba melupakan cowok itupun langsung gagal total hanya dengan colekan cowok itu didagunya.

"Hehe maaf, gue-

"Ayang beb" panggil Reza yang tiba-tiba datang lalu mengusap puncak kepala Athifa membuat Angel menggaruk pelipisnya sendiri.

"Hm, mulai dah bucinnya" sindir Angel.

Reza dan Athifa hanya terkekeh.

"Yaudah nih sebelum lo yang minta biar gue yang pergi duluan, Fa pacarannya jangan lama-lama, gue tunggu dikelas" kata Angel lalu melangkah pergi.

"Oke bebi, hati-hati dijalan nanti ketemu Jefran!" teriak Athifa dibalas acungan jari tengah oleh Angel, Athifapun semakin terkikik geli melihatnya.

"Kantin yok beb, Reza laper" ucap Reza dengan suara manjanya.

"Utukutuk laper yah? ayo atuh kekantin" kata Athifa lalu menarik lengan Reza dan membawanya pergi menu kantin.

*****

Sebaliknya dari koperasi, Bella mengirim pesan pada Jefran agar menemuinya di perpustakaan, tanpa ba bi bu Jefranpun langsung pergi menuju perpustakaan.

Sesampainya diperpus, Bella langsung memarahi Jefran habis-habisan karena Bella tahu bahwa Angel dan Jefran saat ini sudah berteman.

"Gue udah bilang berapa kali sama lo? jauhi Angel!" teriak Bella sambil menunjuk wajah Jefran dengan jari telunjuknya.

"Bel, gue sama Angel cuma temenan" ucap Jefran, Bella menggeleng.

"Gue gak percaya, buktinya dulu kita temenan dan apa yang terjadi? kita sama-sama saling suka, gue gakmau lo jadi suka sama Angel!" tegas Bella.

Jefran terdiam menatap Bella, tidak ada niatan untuk mengatakan apapun pada gadis itu.

"Percuma Bel, gue udah terlanjur suka sama dia"

"Sekarang gue nanya ke elo, lo masih sayang sama gue?" tanya Bella, Jefranpun menganggukkan kepalanya.

"Kalo gitu jauhin Angel" tegas Bella.

"Atau kita putus aja!" lanjut gadis itu.

Jefran yang mendengar itupun seketika menggeram kesal.

"Lo kenapa sih? dikit-dikit minta putus? apa sebegitu buruknya gue sampe lo gak percaya sama gue? apa bedanya sama lo? gue liat tiap hari lo juga deket sama Andra".

"Karena gue sama Andra cuma temenan!" tegas Bella.

"Gue sama Angel juga cuma temenan! lagian gue juga gak deket-deket amat sama dia!" tegas Jefran balik.

"Terserah!" kata Bella berlalu pergi.

Jefran mendengus kesal lalu berjalan keluar dari perpustakaan, ditengah perjalanan ia melihat Angel jalan seorang diri dan sangat fokus dengan ponselnya hingga kaki gadis itu mengarah ketepi koridor yang dapat dipastikan 5 langkah lagi Angel akan terpelosok ketanah.

Jefranpun mempercepat langkahnya dan saat Angel hampir terjatuh, Jefran menarik lengan kanan Angel sehingga gadis itu tertarik dan menabrak dada bidang Jefran dengan keras.

"Argh sakit!" pekik Angel sambil mengusap-usap keningnya sendiri. Karena moodnya buruk, Jefranpun melepaskan pegangan tangannya pada Angel lalu berlalu pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun membuat Angel menatap kepergian Jefran dengan penuh kebingungan.

"Tuh orang kenapa? kek abis ngamok" batin Angel.

"Argh sakit banget Astagfirullah, dada Jefran keras banget kek tembok" ringis Angel yang kemudian melanjutkan perjalanannya menuju kelas, masih dengan mengusap-usap keningnya.

*****

Semoga suka:v

Jangan lupa vote:)

Feeling [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang