Chapter 12

495 73 6
                                    

Bagian ini sudah direvisi, jika masih ada kesalahan pada penulisan mohon untuk dikoreksi.

*****
( Sakit )

        Semenjak malam itu, Angel memutuskan untuk berhenti membuat ulah, ia tidak lagi terlambat, tidak lagi memakai kaos kaki sesuka hati, tidak lagi bolos pelajaran, selalu mematuhi ucapan guru dan selalu mengerjakan pr, intinya Angel tidak berbuat hal-hal yang berhubungan dengan bertemunya ia dengan ketua osis, Angel ingin berusaha melupakan Jefran dan ingin 'menghapus' nama cowok itu dari hatinya, jika bisa.

Jefran tahu benar bahwa Angel berubah semenjak malam itu. Sekarang Jefran juga jarang melihat Angel, padahal ia dan Angel sudah berteman tetapi kenapa Angel tidak pernah menampakkan batang hidungnya pada Jefran?.

Hari ini adalah hari senin, semua siswa siswi beserta bapak ibu guru sudah bersiap untuk melakukan upacara, dan yang menjadi petugas upacara hari ini adalah kelas 11 IPA 2, yaitu kelas Angel.

Semua siswa siswi sudah berbaris rapi di Lapangan, begitu juga para guru dan osis yang berbaris dibarisan khusus. Jefran yang baris dipaling depan sedikit senang karena ia bisa melihat Angel yang ternyata mendapat bagian tugas sebagai pengibar bendera merah putih.

*****

Singkat cerita, upacara berjalan dengan lancar, semua para murid SMA Harapan Bangsa sudah bubar dari barisan mereka dan masuk kekelas masing-masing, kecuali anak kelas 11 IPA 2 dan juga osis yang saat ini tengah membereskan perlengkapan upacara seperti kabel, mikrofon, beberapa buku teks dan lain-lain.

Angel berdiri didekat tiang bendera seraya mengatur nafasnya yang terengah-engah akibat kepanasan. Ia berulang kali merutuki dirinya karena melewatkan sarapan sehingga tubuhnya mejadi lemas seperti ini.

Athifa yang menyadari bahwa Angel tidak baik-biak sajapun bergegas berlari menghampirinya.

"Angel ayo kekelas, badan lo panas banget" ucap Athifa setelah ia menyentuh kening Angel dengan punggung tangannya.

"A- ayok"

BRUK!

"ANGEL! BANGUN!" teriak Athifa sambil menepuk-nepuk pipi Angel yang tiba-tiba jatuh pingsan itu. Semua teman sekelas Angel dan para osis termasuk Jefranpun mendekati Angel saat mendengar teriakan Athifa.

"Ada apa ini?" tanya salah satu guru.

"Angel pingsan pak"

"Cepat ambilkan tandu dan bawa dia ke uks" perintah Bu Susan wali kelas 11 IPA 2.

"Baik buk" sahut beberapa teman laki-laki Angel.

"Gak perlu!" ujar Jefran membuat semua orang menatap kearahnya yang saat ini sudah berjongkok disebelah Angel, lalu mengangkat tubuh gadis itu ala bridal style.

Jefran membelah kerumunan anak kelas 11 IPA 2 dan para osis yang masih ada dilapangan dan terus berjalan menuju uks, diikuti oleh Athifa dan bu Susan dibelakangnya.

Sesampainya di uks, Jefran merebahkan tubuh Angel diatas ranjang uks secara perlahan, ia merasakan tubuh panas Angel sampai lengannya ikut panas karena mengangkat tubuh gadis itu.

"Athifa, panggilin anak pmr, ibu kekantor dulu mau mengabari om Angel" tutur Bu Athifa sebelum guru itu kelur dari uks.

"Baik bu" sahut Athifa.

"Gue manggil anak pmr dulu" kata Athifa pada Jefran lalu melangkah pergi.

"Dia demam, mending langsung telfon dokter aja" ucap Jefran membuat langkah Athifa terhenti.

Feeling [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang