Bagian ini sudah direvisi, jika masih ada kesalahan pada penulisan, mohon untuk dikoreksi.
*****
( Because i love you )1 minggu kemudian...
Setelah upacara selesai, Angel berlari menyusul Jefran yang kini berdiri dibarisan osis sambil menumpuk teks upacara. Namun tak lama, Angel memperlambat langkahnya begitu melihat Bella yang berjalan mendekati Jefran.
Sempat terbesit dibenaknya bahwa ia harus kembali kekelas, tetapi Angel tetap berjalan kearah Jefran dan tidak peduli dengan keberadaan Bella disana, bukankah mereka sudah putus? jadi untuk apa Angel takut untuk mendekati Jefran?.
"Jefran"
Ketua osis itu menoleh kearah Angel, begitu juga dengan Bella.
"Ngapain lo kesini? balik kekelas sana!" tegas Bella membuat Angel memutar bola matanya malas, apakah Angel akan langsung menuruti ucapan Bella? tentu saja tidak!.
Perintah dari ketua osis saja jarang Angel lakukan lalu bagaimana dengan perintah osis yang lain? Hei Angel bukan babu ataupun bawahan, selain pada Tuhan Angel tidak takut pada siapapun, termasuk jabatan apapun yang ada pada orang itu, tetapi yah! Angel sedikit takut pada Bisma.
"Kenapa?" tanya Jefran.
Angel mematung seketika, ia mendadak lupa ingin apa, salahkan saja Bella, kenapa gadis itu harus lebih dulu mendekati Jefran sehingga membuat Angel melupakan apa tujuannya mendatangi Jefran?.
"Manggil doang"
Angel merutuki diri sendiri karena kebodohannya, iapun berbalik dan melangkah pergi menjauhi para osis, Angel mempercepat langkahnya dan kembali kekelasnya.
"Aneh banget sih, masa iya kesini cuma manggil lo doang, caper kali Jef" cibir Bella, Jefran yang semula menatap Angel kini beralih menatap Bella.
"Caper? cari perhatian? apa iya gue kurang ngasih perhatian kedia?" tanya Jefran, Bella mengernyitkan dahinya.
"Maksud lo jef?" tanya Bella balik.
"Gak"
*****
Istirahat....
"Angel"
Angel yang semula sibuk memainkan ponselnya, kini mendongak, ia menatap Reval yang entah sejak kapan sudah duduk dihadapannya.
Angel mengedarkan pandangannya keseisi kantin, sangat luas, masih banyak kursi kosong tapi kenapa mantannya itu memilih duduk berhadapan dengannya.
"Apaan?" ketus Angel.
"Lo maen hp gitu ngapain? lo kan gak punya cowok, chatan sama siapa?" ejek Reval diakhiri dengan senyuman sinisnya.
"Emang orang main hp harus punya pacar dulu? bego banget lo!" rutuk Angel kepada manusia menyebalkan dihadapannya itu.
"Lagian mau chatan sama siapapun, itu bukan urusan lo! urusin sana pacar lo, pacaran kok sama pelakor! cih"
Angel bangkit dari kursinya, sementara Reval menggeram lalu mencekal pergelangan tangan Angel.
"Ngomong apa lo tadi? coba ulangi!"
"Pelakor! Lisa adalah pelakor" ujar Angel membuat Reval mengeratkan pegangannya.
"Sakit Reval, lepasin!" pekik Angel sambil mencoba melepaskan pegangan Reval dari tangannya.
"Atas dasar apa lo ngatain Lisa pelakor? emang dia ngerebut laki siapa?" Angel tersenyum sinis.
"Dia udah ngerebut lo dari gue, lo lupa?" kini Reval yang balik tersenyum sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feeling [ END ]
Teen Fiction"Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan" ***** Ini bukan kisah antara dua orang yang saling menyayangi, lalu menjalin hubungan seperti...