Chapter 52

226 40 3
                                    

Bagian ini sudah direvisi, jika masih ada kesalahan pada penulisan mohon untuk dikoreksi.

*****

( Shy )

Cup!

Angel membuka matanya saat merasakan ciuman singkat dikeningnya, iapun sedikit terkejut karena Jefran sudah tidak ada didepannya, Angel sontak menoleh kesana kemari tetapi Jefran sudah menghilang tanpa jejak.

Angel tersenyum sambil mengusap-usap keningnya, bisa-bisanya dia berfikir jika Jefran akan mencium bibirnya, Jefran tidak mungkin melakukan itu, Jefran hanya mengecup keningnya dan pergi begitu saja setelah melakukannya.

"Dasar buaya" ucap Angel diiringi kekehannya lalu beranjak pergi dari tempatnya.

Disisi lain...

Jefran masuk kedalam kamar mandi, ia menatap wajahnya melalui cermin dengan kedua tangan yang berpegangan pada pinggiran wastafel.

Jefran tersenyum lalu menundukkan kepalanya, kemudian ia kembali menatap wajahnya sambil mengusap-usap bibirnya sendiri.

"Gue malu anjing!" batinnya.

*****

"Fa... setia banget sih, sampe nungguin disini sendirian, pulang yuk" ajak Angel sambil menarik lengan Athifa membuat gadis itu segera bangkit dari kursi.

"Wait!" pekik Athifa sambil menghentikan langkahnya.

Athifa menyipitkan matanya dan berusaha menebak sesuatu, ia sibuk menerka-nerka apa yang telah terjadi sehingga terjadi perubahan cepat pada eksperesi wajah Angel yang tadinya sedih menjadi ceria seperti saat ini.

"Beb... lo abis diapain sama Jefran?" tanya Athifa.

"Hah? gu- gue..."

Angel mendadak gugup ketika teringat sebuah kecupan hangat dikeningnya, Angel akan menceritakan semuanya pada Athifa namun untuk kecupan tadi Angel rasa Angel belum siap.

Athifa meneliti wajah Angel membuat Angel sadar dengan apa yang saat ini ada dipikiran sahabatnya.

"Jangan-jangan kalian...-

"Heh! lo mikir apaan?!" pekik Angel membuat Athifa tersentak dan segera membenarkan ekspresi wajahnya.

"Gak mikir apa-apa kok, cuma nebak aja kalau-

"Kalau gue dipojokin sama Jefran ditembok, terus dicip*k gitu? tenang aja, kita cuma ngobrol doang tadi" potong Angel membuat Athifa tersenyum sambil menghembuskan nafas lega.

"Oh... syukur deh kalo cuma ngobrol doang" ucap Athifa.

"Cuma tadi sempet dicium dikit-

"WHAT?!"

"REALLY?"

"LO DICIP-Mmpphhh..."

"Bukan dicipok anjir lo bisa diem gak sih? jangan teriak-teriak nanti ada yang ngamuk" bisik Angel sambil membekap mulut Athifa.

Athifa menurunkan tangan Angel sambil melirik kesana kemari.

"Dicium dimana?" tanya Athifa setengah berbisik, Angel memutar bola matanya malas, Athifa benar-benar sudah menjadi sahabat terkepo didunia.

"Ya ampun... dijidat nih" kata Angel sambil menunjuk jidatnya sendiri.

"Yaelah... gitu doang udah seneng banget, heh lo tuh jangan mau digituin, dikit-dikit dibaperin, dikit-dikit disakitin, lo harus tegas sekali-kali biar dia gak mainin perasaan lo mulu" tutur Athifa.

Angel hanya mengangguk. Angel tetaplah Angel, jika dinasehati ia selalu mendengarkan dan semua nasehat masuk melewati kuping kanan dan langsung keluar dari kuping kiri.

"Btw Ngel... tadi lo bilang ada yang ngamuk, siapa?" tanya Athifa.

Angel tersenyum.

"MBAK KUNTIIIII....!" teriak Angel lalu berlari menuju parkiran tempat ia memarkir mobilnya meninggalkan Athifa yang ikut berlari menyusulnya dengan mulut yang tidak berhenti menyumpah serapahi dirinya.

*****

Tiara berjalan dengan kepala tertunduk, sesekali ia menendang bebatuan kecil dijalanan yang saat ini dilewatinya, berkali-kali Tiara mencoba mengatur debaran jantungnya.

Tiara meremas jemarinya sendiri, berjalan beriringan dengan seorang pria dimalam hari seperti ini membuat Tiara terus berdoa didalam hati agar ia dihindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Tiara melirik kesamping, pria bertubuh jakung disebelahnya nampak tenang sambil terus berjalan dan menatap lurus kedepan, membuat perasaan was-was dihatinya perlahan menghilang.

"Reval, makasih ya... lo udah mau bantuin gue" ucap Tiara yang akhirnya memberanikan diri untuk membuka suara.

"Iya..." sahut Reval.

Keheninganpun kembali terjadi, sampai Reval menghentikan langkahnya begitu ia melihat ada warung tegal yang tak jauh dari posisinya.

"Mau makan gak?" tanya Reval sambil menatap Tiara yang berdiri disampingnya.

"Hah?"

"Makan" ucap Reval datar.

"I- iya terserah"

"Itu didepan ada warung, ayo" ucap Reval yang refleks memegang pergelangan tangan Tiara dan menariknya tanpa ijin.

Tiara gugup diperlakukan seperti ini, apalagi cowok yang menggandengnya adalah teman barunya disekolah.

*****

Bonus😘

Bonus😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Next hari minggu, jangan lupa vote & komennya:)

See you

Feeling [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang