Chapter 35

353 57 2
                                    

Bagian ini sudah direvisi, jika masih ada kesalahan pada penulisan mohon untuk dikoreksi

*****
( 2 tamparan )

( Tiara Agustin )

        Suara sendok dan piring yang bergesakan diruang makan rumah Angel cukup membuat suasana sedikit ramai, tentu saja! 4 orang diruang makan itu saling membuat suara dengan alat makan mereka, berbeda dengan biasanya yang hanya Angel seorang diri diruang makan, sangat sepi.

Angel menyendok suapan terakhir nasinya kemudian ia masukkan kedalam mulutnya, gadis itu meletakkan sendoknya dipiring lalu mengambil selembar tisue.

Melihat Angel yang mengusap-usap bibirnya dengan tisue membuat Johan yakin bahwa putrinya itu sudah selesai dengan kegiatan makannya.

"Angel..."

"Hm" sahut Angel sambil meraih apel dikeranjang buah.

"Besok sabtu ya?"

"Iya"

"Hari senin papa mau daftarin Jessy disekolah kamu" Angel menggigit apelnya kemudian melirik Johan.

"Yaudah" sahut Angel santai.

"Asik, kak nanti kita berangkat bareng ya?" tawar Jessy dengan mata berbinar, Angel tersenyum sinis lalu bangkit dari kursinya.

"Gausah ngarep lo" Angelpun melenggang pergi dari ruang makan tanpa memperdulikan papanya yang memanggil-manggil namanya.

*****

Keesokan harinya...

        Jefran berkali-kali menghembuskan nafas kasar, ia bingung apakah ia harus melanjutkan misinya atau tidak, melihat kebungkaman Angel saat berpapasan dengannya kemarin membuat hati Jefran bimbang.

Setelah kejadian di Perpustakaan, Angel mendiamkannya, tidak membalas pesannya dan tidak mengangkat telfon atau vidcallnya, apakah Angel semarah itu?.

Jefran yang kini berdiri dipagar pembatas tangga mulai menyalakan ponselnya dan akan menelfon sang kekasih, tak tahukah Angel bahwa Jefran cukup tersiksa didiamkan seperti ini?.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, coba-

Jefran mematikan ponselnya, lagi-lagi Angel tidak mengangkat telfonnya.

"Angel!" seru Jefran sambil menarik lengan kanan Angel saat gadis itu barusaja menaiki 2 anak tangga, Angelpun terpaksa menghentikan langkahnya.

"Marah?" Angel mencebik, 'pake nanya si bambang' pikirnya.

"Sana yang yangan sama Tiara, sana nikah!" Jefran tersenyum lalu mencolek dagu Angel, entah percaya atau tidak, Jefran sangat suka melakukan itu.

"Iya yang yangan sama Tiara nanti aja, sekarang yang yangan sama Angel dulu"

Feeling [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang