Chapter 22

439 66 4
                                    

Bagian ini sudah direvisi, jika masih ada kesalahan pada penulisan mohon untuk dikoreksi.

 *****
( pdkt )

     Jefran menarik lengan Angel keluar dari kantin kemudian membawa gadis itu ketaman sekolah, Jefranpun mendudukkan Angel dikursi taman.

"Tunggu bentar" kata Jefran lalu berjalan pergi meninggalkan Angel yang masih duduk dikursi dengan perasaan yang dipenuhi tanda tanya.

"Jefran kemana? mau ngapain? kok pergi gitu aja?".

Tak lama kemudian Jefran kembali sambil memegang sebuah kotak p3k ditangan kanannya membuat Angel menjadi yakin jika cowok itu tadi pergi keuks untuk mengambil kotak obat disana.

Jefran duduk disebelah Angel lalu meletakkan kotak obat itu diatas pahanya, iapun membuka penutup kotak p3k dan mengeluarkan kapas serta botol antibiotik dari dalam kotak.

Angel menatap tangan Jefran yang kini mulai menuangkan cairan antibiotik pada sebuah kapas, tangan kekar itu kemudian terulur keatas dan mengarah pada pelipis Angel yang terluka.

"Perih!" pekik Angel membuat Jefran sedikit tersentak.

"Ck, belum kena" Angel menahan senyumannya melihat wajah kesal Jefran. Tentu saja Jefran kesal, kapas itu belum menempel tetapi Angel sudah berteriak.

"Ah sakit, pelan-pelan napa Jef!" Angel memekik lagi saat Jefran mengusap pelipisnya menggunakan kapas yang sudah diberi antibiotik tadi.

"Ini udah pelan" ucap Jefran.

Setelah selesai, ketua osis itu menyimpan kapasnya kemudian mengambil sebuah plester yang tersedia dikotak p3k lalu segera menempelkan plester itu dipelipis Angel.

"Dah"

Jefran menjauhkan tangannya kemudian merapikan kotak p3k yang ada diatas pahanya, sementara Angel memegangi kepalanya sambil sesekali menggeleng dengan mata yang mengerjap-erjap.

"Aduh, cenat cenut kepala gue" gumam Angel.

"Makasih udah diobatin" ujar Angel sambil tersenyum menatap Jefran sekilas, Jefran menganggukkan kepalanya.

"Lo kenapa sih? pake putus dari Bella segala? kan gue juga yang kena" gerutu Angel diakhiri dengan menyandarkan punggungnya pada kepala kursi taman.

"Dia udah berkali-kali ngajak gue putus" ucap Jefran, Angel menoleh kemudian menaikkan kedua alisnya seolah tidak percaya, bukankah Bella sangat mencintai Jefran? lalu kenapa gadis itu malah meminta putus? pikirnya.

"Lo masih sayang sama Bella?" tanya Angel, Jefran menoleh padanya dan terdiam beberapa saat.

"Gaktau" ujar Jefran kemudian menatap lurus kedepan, Angel mendehem.

"Kok gaktau?"

"Gue sayang sama..." Jefran menggantungkan kalimatnya.

"Rose blackpink" Angel memutar bola matanya malas. 'lagi-lagi mbak mawar' batinnya.

"Teruuuuuuus, lo mau ke korea datengin Rose, abis itu lo pacarin mbak Rosenya?" tanya Angel.

"Iya kali, minggu depan" ucap Jefran sambil melirik Angel.

"Pffttt, Rose gak akan mau sama lo" cibir Angel lalu menyalakan ponselnya dan mulai memainkannya hingga tidak menyadari bahwa kini Jefran sudah menatap dirinya dari samping.

"Kenapa gak mau? gue kan ganteng" refleks jari-jari Angel yang tengah mengutak atik ponselnya berhenti tanpa diminta, gadis itu menatap sudut ponselnya dengan mulut yang terkatub.

Feeling [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang