Bagian ini sudah direvisi, jika masih ada kesalahan pada penulisan mohon untuk dikoreksi.
*****
( Persahabatan )"Bella maafin gue, gue tau gue salah..."
"Bel, jujur gue bener-bener gaktau kalo gue bakalan suka sama Angel, gue gaktau kalo gue bakalan cinta sama dia"
"Lo jahat Jefran... gue benci... hiks" ucap Bella disertai isakan tangis membuat Jefran semakin mengeratkan pelukannya.
"Tapi asal lo tau aja Bel... gue putusin lo waktu itu bukan karena udah ada yang lain, tapi gue gak pengen hubungan kita makin buruk gara-gara pacaran" ucapan Jefran cukup membuat tangisan Bella mereda.
"Bel... lo bukan mantan gue, lo adalah sahabat gue, sampai kapanpun bakalan jadi sahabat gue, gue gak mau kehilangan lo" Bella mengangguk lalu melepaskan pelukannya.
"Bagi gue... persahabatan kita lebih penting"
Angel yang berdiri tak jauh dari sana dan mendengar semuanya hanya bisa tersenyum hambar, ia bahkan tidak sadar bahwa air matanya sudah lolos dari kedua pelupuk matanya.
Angel berbalik kemudian pergi dari taman, dia tidak sanggup mendengar lagi kalimat menyakitkan yang mungkin akan Jefran lontarkan setelah itu, semua yang tadi Jefran katakan pada Bella sudah cukup membuat Angel sadar.
Angel bukanlah siapa-siapa, bukan sahabat ataupun orang penting yang ada dihidup Jefran, dia hanya akan menjadi mantan jika mereka putus nantinya.
Tiara dan Athifa bergegas menyusul Angel, sementara Andika yang tidak sengaja melihat keberadaan Angelpun juga ikut pergi menyusul Angel.
"Udah jangan nangis lagi, jelek" kata Jefran sambil mengusap pipi Bella menggunakan ibu jarinya, Bella hanya bisa tersenyum kecil dengan kepala menunduk.
"Maaf gue udah bentak-bentak lo" ujar Bella.
"Gakpapa"
*****
Suara gemericik air dari kran yang dinyalakan didalam kamar mandi cukup membantu Angel karena suara isakan tangisnya tidak terdengar dari luar, Angel menangis tersedu-sedu disana.
Angel menumpahkan tangisnnya dengan posisi duduk diatas closet duduk dengan kedua tangan yang menutupi wajahnya serta helaian rambutnya yang terjuntai kedepan.
Jefran sangat pandai membawanya terbang dan lebih pandai lagi menghempaskannya kebumi, Angel benar-benar tidak tahu apa dendam Jefran sebenarnya sampai ia harus mengalami semua ini.
"Gue gak penting karena gue bukan sahabat Jefran, gue sama dia gak akan pernah bersama selamanya kayak dia sama Bella" batin Angel.
"Hiks.... bunda...."
Suara gedoran pintu dari luar tidak cukup mampu membuat Angel terkejut, Angel seolah menutup pendengarannya untuk suara disekitarnya kecuali suara tangisannya sendiri.
"Angel... Buka pintunyaaa!"
"Angel buka pintunya please...!"
Athifa dan Tiara terus meneriaki Angel dari luar dengan tangan yang terus menggedor-gedor pintu kamar mandi, mereka menjadi sangat khawatir karena Angel tak kunjung membuka pintunya.
"Angel buka pintunya gue mohon" pinta Athifa.
Tiba-tiba terbesit pikiran buruk dibenaknya yang seketika membuat Athifa panik sendiri.
"Angel lo gak macem-macem kan didalem?" tanya Athifa setengah berteriak, tetap tidak ada sahutan.
Athifa semakin panik, ia menjadi geram, iapun menarik nafas panjang lalu menggedor pintu kamar mandi lebih kuat dari sebelumnya.
"ANGEL BUKA PINTUNYA ATAU GUE SURUH JEFRAN BUAT DOBRAK NIH PINTU?"
"TINGGALIN GUE SENDIRI!" sahut Angel dari dalam.
"GAK, GUE AKAN NINGGALIN LO SEBELUM LO KELUAR, GUE BAKALAN BERDIRI DISINI SAMPAI LO KELUAR!" teriak Athifa.
"Iya Angel, keluar please... jangan kayak gini!" pinta Tiara.
"GUE GAK MAU KELUAR!"
"Wah gawat, gue harus kasih tahu Jefran!" batin Andika yang sedari tadi mengawasi Athifa dan Tiara dari luar toilet perempuan.
*****
"Nah gitu dong, kalian berdua tuh harus baikan, jangan berantem apalagi cuma gara-gara cinta, inget bro persahabatan itu lebih penting dari segalanya" tutur Vino.
"Tumben pinter" ejek Bella.
"Gue emang pinter, kalian aja yang gak nyadar" gerutu Vino lalu menyandarkan sikunya diatas pundak kanan Reval.
"Bel, lo berapa hari gak makan?" tanya Jefran membuat Bella menoleh padanya.
"Hah?"
"Lo makin kurus"
"Oh ya? gue makan tiap hari, cuma sekarang gue lagi diet nih makanya kelihatan makin kurus" jelas Bella sambil menyentuh kaosnya sendiri dibagian pinggang.
"Gausah diet"
"Iya gausah diet, gemukin aja Bel biar pipi lo makin chubby" ucap Vino menimpali perkataan Jefran.
"Biar apa pipi chubby?" tanya Bella.
"Enak dicubit" kata Jefran lalu mencubit sekilas pipi kanan Bella membuat Bella tertawa geli.
Melihat semua itu mata Andikapun mendadak memanas, kemudian ia mempercepat langkahnya untuk menghampiri para sahabatnya yang masih berada ditaman.
Bugh!
"ANDIKA?!"
Jefran tersungkur ketanah, ia memegang sudut bibirnya sendiri kemudian menatap Andika yang kini dadanya naik turun sambil menatap tajam kearahnya.
Vino, Reval, Bella, Jessy dan Lisa saling menatap kearah Andika, mereka semua sangat terkejut dengan apa yang baru saja Andika lakukan pada Jefran.
"Bangsat lo Jef, disini lo enak-enakkan cubit-cubitan sama Bella, Jef lo lupa sama Angel? lo bahkan gak mikirin gimana nasib cewek lo sekarang!"
Vino mendekati Jefran lalu membantu cowok itu berdiri, lalu Jefran dan Vino saling berpandangan, mereka berdua tidak mengerti apa yang dikatakan Andika dan kenapa Andika terlihat begitu marah. Reval, Bella, Lisa dan Jessy juga saling pandang, tidak ada yang mengerti ucapan Andika.
"Angel denger semuanya Jef" ujar Andika lagi.
"Maksud lo Dik?" tanya Jefran.
Andika mencoba mengatur nafasnya yang kian memburu, Iapun menghembuskan nafas kasar kemudian menyisir rambutnya dengan jari-jari tangannya. Lalu setelahnya, Andika kembali menatap Jefran dan menunjuk wajah Jefran dengan jari telunjuknya.
"Lo emang pantes disebut cowok brengsek Jef, selain brengsek lo juga plin plan, sebentar kesini sebentar kesana, gue tahu lo juga gak akan sadar kalo ucapan lo bikin seseorang terluka!"
"Andika... Angel kenapa? perjelas-
"ANGEL NGUNCI DIRINYA DIKAMAR MANDI DAN DIA GAK MAU KELUAR DARI SANA!" bentak Andika.
"Anjing kenapa lo baru ngasih tau gua?!" pekik Jefran sambil mendorong dada Andika lalu secepat mungkin ia berlari menuju toilet perempuan.
*****
Semoga suka:)
Jangan lupa vote:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Feeling [ END ]
Teen Fiction"Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan" ***** Ini bukan kisah antara dua orang yang saling menyayangi, lalu menjalin hubungan seperti...