Chapter 18

433 69 2
                                    

Bagian ini sudah direvisi, jika masih ada kesalahan pada penulisan mohon untuk dikoreksi.

*****
( Psychopath test )

"Ayo coba aja, semoga berhasil" bisik Athifa setelah ia menggenggam kuat tangan Angel, Athifapun mendorong Angel dengan perlahan sementara Angel menatap Bisma dan Athifa bergantian.

"Sekarang fa?" tanya Angel untuk yang ketiga kalinya.

Athifa berdecak.

"Sshhh iya sekarang, sana!" ucap Athifa, Angelpun kembali menatap Bisma yang tengah duduk dikursinya seorang diri, kemudian dengan memberanikan dirinya, Angel melangkahkan kakinya kearah cowok itu.

"Ha- hai Bisma..." sapa Angel sambil melambaikan tangannya, Bisma yang semula sibuk dengan ponselnya kini mengalihkan pandangannya pada sang kekasih.

Cowok itu tersenyum.

"Sini duduk" pinta Bisma dengan tegas, cowok itu menepuk kursi kosong disebelahnya karena hari ini David tidak masuk.

Angel mengangguk lalu duduk disebelah Bisma, Angel menundukkan kepalanya saat Bisma menatap wajahnya lekat, tentu dengan tatapan posesif cowok itu.

"Bo- boleh nanya?" tanya Angel.

"Gak boleh" sahut Bisma membuat Angel mencebik.

"Yaudah gue pergi dulu" kata Angel sambil bangkit dari kursinya namun segera ditahan oleh Bisma, Bismapun menarik Angel sehingga gadis itu kembali duduk disebelahnya.

"Bercanda, mau nanya apa?" tanya Bisma sambil mengusap rambut Angel, Angel berteriak didalam hati bahwa ia sangat risih dengan perlakuan Bisma, tapi apa boleh buat? dia harus melakukan ini agar tahu bagaimana sifat asli Bisma.

"Tadi malem gue abis mimpi buruk, gue mau nelfon lo tapi gak bisa, hp gue mati karena batrenya abis, kalo misalnya itu lo yang mimpi buruk, lo ngapain? apa lo juga bakalan nelfon gue?" tanya Angel, Bisma menggeleng.

"Ngapain nelfon orang, abis mimpi buruk kan keringetan, ya gue langsung mandi aja" tutur Bisma membuat Angel sedikit tercekat.

"Mandi tengah malem?" tanya Angel sehati-hati mungkin, Bisma menjauhkan tangannya lalu mengangguk sebagai jawaban.

"Kenapa?" tanya Angel lagi.

"Keringetan baby, gerah" ujar Bisma memperjelas, Angelpun mengangguk-anggukkan kepalanya pelan.

Angel tersenyum lalu menyentuh pundak Bisma, kemudian mengusapnya pelan dengan tujuan agar Bisma tidak curiga dengan pertanyaan selanjutnya yang akan ia lontarkan pada cowok itu.

"Bisma-

"Pepet terus Ngel, jangan biarin si cogan lepas" cibir Jason teman sekelas Angel yang berdiri didepan papan tulis dengan sapu ditangannya.

"Jefran diambil Bella, si Bisma gas aja ya gak Ngel?" sahut teman Jason yang duduk dibangku paling belakang.

Bisma menoleh kebelakang, iapun menatap Jason dan temannya bergantian, menatap tajam kedua cowok yang tadi mengganggu kekasihnya, kedua tangannya terkepal sempurna.

Jason yang menyadari tatapan mengerikan Bismapun segera tersenyum cengengesan sambil mengatupkan kedua tangannya.

"Kita cuma bercanda kok Bis, serem banget tatapan lo" kata Jason lalu melanjutkan aksinya dalam mengadakan konser didalam kelasnya.

Angel menatap tangan Bisma yang terkepal, iapun menyentuh tangan Bisma membuat cowok itu langsung menatap kearah dirinya.

"Kenapa?" tanya Angel.

Feeling [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang