Sudah 2 tahun sejak kepergian Dita dari kota Malang ini membuat ketiga sahabatnya galau secara bersamaan, mereka masih berharap kalau Dita bakalan pulang dan menemui mereka bertiga, waktu seperti berjalan begitu lambat bagi Nisya dan si kembar. mereka sekarang sedang sibuk-sibuknya belajar untuk ujian yang akan mereka hadapi minggu depan tetapi bagi mereka belajar bersama-sama tanpa adanya Dita ditengah-tengah mereka rasanya hampa. Seperti saat ini bukannya belajar Nisya malah asik berkelana dalam lamunannya.
"Sya, kenapa sih kamu kok galau gitu?" Ujar Lena yang sekarang duduk didepan Nisya.
Nisya menatap sekilas kearah kedua sahabatnya itu, "Aku rindu sama Dita, gimana ya sekarang kabar Dita?" Nisya terlihat menundukan kepalanya lesu, sahabat yang selalu ada di sisinya selama ini telah pergi meninggalkannya.
Lena dan Leni juga sama seperti Nisya, ia juga merasa kehilangan seperti Nisya, ia sama-sama merindukan Dita. Mereka kira mereka bisa selalu bersama-sama tetapi belum lulus SMP saja mereka sudah ditinggal sahabatnya pindah.
"Banyak perubahan sejak kamu pergi Ta, banyak kejadian yang aku ingin sampaikan padamu Ta. Kapan kamu pulang Ta? aku rindu sama kamu." Gumam Nisya sambil memandang potret foto dirinya dan Dita saat di Pantai waktu lekreasi kelas 6 waktu mereka SD dulu.
Lena dan Leni saling menatap kearah Nisya, mereka tau apa yang ingin Nisya sampaikan untuk Dita. Karena hanya Dita lah yang Nisya inginkan saat ini apalagi keadaan Nisya yang seperti kali ini.
"Ternyata semua laki-laki memang hanya bisa mempermainkan perasaan perempuan saja, aku kasihan Nisya Len, hanya Dita yang bisa mengembalikan senyum diwajah sahabat kita ini." Bisik Lena tepat ditelinga kembarannya.
***
"Lo gila memang Fir, gimana bisa lo memacari Fani disaat Nisya sudah mencoba membuka hati nya buat lo." Beni memaki-maki Firman ia ingin meluapkan kemarahannya terhadap sahabatnya itu, entah dimana hati Firman sekarang yang tega-tega nya menyakiti hati perempuan yang baik seperti Nisya, Nisya dan Dita sama mereka perempuan baik-baik yang selalu mementingkan perasaan orang lain tetapi ternyata kebaikannya sekarang membuat semua orang lebih mudah untuk menyakitinya.
Beni hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, kenapa ia bisa memiliki sahabat seperti ini. Yang satu masih menyesalli kesalahannya yang dahulu, yang satunya lagi malah melakukan kesalahan baru malah lebih parah dari kesalahan Fikri waktu itu.
"Gue hanya bisa mengatakan penyesalan ada di akhir, jangan sampai lo menyesal nantinya." Ucap Beni sambil menepuk-nepuk bahu Firman. "Gue kira lo bisa melihat gimana menyesalnya Fikri karena kepergian Dita, jujur saja gue setuju banget Dita pindah sekolah waktu itu karena kepergian Dita Fikri sadar kalau semua yang ia lakukan selama ini ternyata sebuah kesalahan, dan gue kira kita bisa belajar dari kesalahan Fikri waktu itu. Tetapi apa sekarang? Lo malah membuat kesalahan lebih besar dari kesalahan Fikri, berdoa saja semoga Nisya setelah lulus SMP tidak memutuskan untuk ikut Neneknya."
Fani merupakan siswi baru di sekolah mereka, Fani saat pertama kali masuk sekolah di SMP 1 Malang sebenarnya ia sempat mengagumi Fikri, tetapi memang karena Fikri yang masih belum bisa melupakan Dita dan Fikri yang seperti belum iklas atas kepergian Dita membuat Fani mundur secara perlahan, tetapi siapa sangka sekarang yang terjadi malah sebaliknya Fani malah ganti menyukai Firman dan entah karena apa bisa-bisa nya Firman menerima cinta Fani dan mereka pacaran, bisa jadi mereka bisa pacaran karena Firman yang gampang baperan sama seorang perempuan. Dan tanpa sadar itu sangat menyakiti hati Nisya.
Fikri menatap datar kearah kedua sahabatnya, dari tadi ia hanya diam saja tanpa ada keinginan untuk berbicara. Jujur saja Fikri juga kecewa sama Firman yang sudah menyakiti Nisya sahabat dari gadis yang selalu mengisi hatinya. Meskipun Fikri juga pernah menyakiti hati Dita tetapi ia sekarang menyesal ia tidak ingin sahabatnya juga mengalami penyesalan sama seperti dirinya.
"Gue nggak mau lo merasakan penyesalan yang sama seperti yang gue alami Fir, kenapa bisa lo menyakiti hati Nisya seperti ini gimana hancurnya Dita kalau sampai tau lo menyakiti hati sahabatnya?" Ujar Fikri sambil menepuk-nepuk bahu Firman.
Firman terlihat mengacak rambutnya frustasi, tanpa sadar ia telah melukai hati Nisya. "Tetapi gue sudah terlanjur membuat hati Nisya sakit."
"Lo tau itu, kenapa lo menyakiti hati Nisya? Kalau memang lo nggak bener-bener mencintai Nisya, kenapa lo harus membuat Nisya baper dan berharap lebih? Kenapa Firman?" Fikri membrondong Firman dengan beberapa pertanyaan, tetapi Firman hanya bisa diam tanpa ada niatan untuk menjawabnya.
Firman menatap kearah kedua sahabatnya, "Gue punya alasan kenapa gue bisa menerima cinta Fani. Karena gue tau kalau Nisya sampai kapanpun nggak bisa membuka hatinya untuk gue."
Beni terlihat tertawa sinis kepada Firman. "Lo tau? Nisya sudah bisa memulai membuka hatinya buat lo, tetapi sekarang sepertinya dia sudah kecewa sama lo." Ujar Beni.
Kisah cinta Firman dan Nisya sama persis seperti Kisah cinta Fikri dan Dita beda nya Firman lebih memilih cara memacari gadis lain kalau Fikri lebih memilih menjauh dari Dita. Firman dan Fikri sama-sama mengira kalau orang yang selama ini mereka sukai nggak menyukai mereka tetapi apa yang terjadi? Ternyata orang yang mereka sukai juga menyukainya.
"Ohh ayolah kalian berdua itu sama saja ternyata, alasannya juga sama cuma beda cara yang kalian lakukan, sekarang gimana kalian berdua menyesal bukan?" Beni sampai menggeleng-gelengkan kepalanya nggak percaya, gimana ia bisa punya sahabat seperti ini yang tidak bisa berfikir lebih baik lagi.
"Ya Allah kenapa kau berikan hambamu ini sahabat yang lemot seperti mereka berdua." Gumam Beni sambil mendongakan kepalanya menatap atap-atap Rumah.
Assalamu'alaikum
Hari ini aku update lagi setelah sekian lama aku nggk melanjutkan cerita ini karena aku juga ingin fokus ujian jadi nggak bisa update tapi Alhamdulillah sekarang aku bisa update kembali dan aku juga sudah selesai menghadapi ujian.
Aku sekeluarga mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri untuk kalian semuanya..
Wassalamu'alaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sepihak ✔
Teen Fiction"Dulu aku ingin menjadi seseorang yang spesial dalam hidupmu, tetapi saat aku tahu kamu menjauhiku aku hanya ingin menjadi temanmu.." ~Dita Rahma Asfiya Putri~ "Saling mencintai belum tentu bisa hidup bersama.." ~Alfikri Rahmaditia...