Part 1 {Pertemuan Pertama}

560 12 3
                                    

Allahuakbar..
Allahuakbar..
Suara adzan subuh membangunkan seorang gadis manis dari alam mimpinya, ia langsung beranjak dari ranjang lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya serta mengambil air wudhu buat menunaikan kewajibannya.

Setelah usai menunaikan sholat subuh ia langsung mengganti pakaiannya dengan baju biru putih serta jilbab segi empat yang dibuat menutupi bagian dadanya dan tak lupa ia kenakan kaus kaki serta sepatunya itu, sekarang adalah hari pertama ia memasuki sekolah menengah pertama jadi ia berusaha untuk datang lebih pagi.

"Hari ini masih jam setengah 6 sayang masak sudah berangkat aja sih." Ucap wanita paruhbaya yang melihat dita sudah turun dari lantai atas.

"Kan hari ini dita mau pembagian bangku jadi aku ingin pergi lebih pagi ma." Jawab gadis itu.
"Tapi sayang__"
"Yaudah mah biar aku antar dita sekalian aku juga mau berangkat sekolah."

Dia adalah Dita Rahma Asfiya Putri gadis manis yang sekarang masih kelas 7, dita termasuk anak yang suka berbicara bisa dikatakan cerewet tetapi dia juga bisa diam saja seperti wanita pendiam dita sangat menyukai kucing, dita adalah anak kedua dari pasangan Fatan Bagaskara dan Dina Nurhayati, ayahnya bekerja menjadi CEO diperusahaannya yang bernama Bagaskara Grub, kalau ibunya mempunyai usaha butik sendiri yang dikelola sejak dita masih SD. Dita mempunyai seorang kakak bernama Lita Syafira Putri yang sekarang sudah kelas 10 di SMAN Indonesia di malang dan mengambil jurusan IPA.

"Yaudah ayo kalian sarapan dulu sebelum berangkat." Ucap Dina yang langsung menggiring kedua putrinya menuju meja makan.

"Mah papa belum bangun ya?" Tanya dita saat sudah ada dimeja makan."Papah lagi siap siap, kalian makan duluan aja."

"Enggak ah mah, kami tunggu papah aja lalu kita mulai makannya." Ucap Dita.

"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
"Ayo sarapan, papah sudah lapar nih." Ucap fatan sambil mengelus perutnya yang sudah keroncongan minta di isi. "Ayo.."

Sarapan pagi hari ini dirumah dita terlihat khidmat, karena peraturan dari fatan kalau lagi makan enggak boleh ada yang berbicara sedikitpun.

"Kak aku sudah selesai sarapannya ayo berangkat." Ucap dita sambil melihat jam yang terpasang di pergelangan tangannya sebelah kanan. "Iya ayo.." Jawab Lita

"Jangan naik motor sendiri papah antar aja." Suara fatan yang dibalas anggukan oleh dina. "Pah kami naik motor aja enggak papa."

"Iya pah naik motor aja enggak papa, malah cepet sampai." Timpal dita yang langsung dibalas anggukan oleh lita. "Papah anter aja sekalian papah juga mau berangkat." "Yaudah deh iya, tapi besok naik motor ya pah?" Jawab dita yang langsung dibalas anggukan kepala oleh fatan.

Dita langsung beranjak dari kursinya untuk menuju belakang.
"Mau kemana sayang?" Tanya dina yang sudah ada dibelakangnya. "Mau ketemu kiki sama kiko dulu mah." Ucap dita yang langsung nyelonong masuk kebelakang.

"Aku berangkat dulu ya kiki, kiko." Pamit dita kepada kedua kucing kesayangannya itu. "Dita kamu dimana sih ta, ayo berangkat." Teriak lita dari meja makan. "Iya bentar kak."

Setelah berpamitan kepada kedua kucingnya dita langsung menuju meja makan, setelah itu mereka semua berpamitan kepada mamahnya. Lalu 15 menit kemudian dita sudah sampai disekolahnya SMPN 1 Malang. Dita langsung menyalami tangan fatan serta menyalami tangan lita.

"Yaudah aku turun pah, kak kalian hati-hati. Assalamualaikum." Ucap dita sambil keluar dari mobil. "Waalaikumsalam, nanti kalau pulang sekolah hubungi papah." Ucap fatan. "Siap bos." Jawab dita.

"Nisyaa" Teriak dita saat melihat sahabatnya Nisya alfira yang sudah ada di gerbang. "Pagi-pagi sudah teriak teriak." Celetuk anak laki-laki dengan ekspresi dinginnya. "Terserah aku lah." Jawab dita dengan ketus, anak laki-laki itu langsung saja nyelonong pergi tanpa permisi.

Dita langsung menghentak-hentakkan kakinya dengan wajah yang kesal setengah mati.
"Kenapa tuh wajah ditekuk melulu?" Tanya nisya yang sudah berada disebelah dita. "Sebel aku sama tuh cowok tadi." Ucap dita dengan wajah tak bersahabat itu. "Ohh, fikri." Ucap nisya.

"Kamu kok kenal sya?" Tanya dita dengan wajah keingin tahuannya itu. "Ya kenal lah ta, orang dia dulu temen aku saat TK." Jawab nisya.

"Siapakah dia sebenarnya." Gumam dita pelan tetapi masih bisa didengar oleh nisya. "Maksudnya ta?" Tanya nisya.

"Kayaknya aku pernah ketemu dia sebelumnya." Jawab dita sambil mengingat-ingat kembali.

Refleks nisya langsung memberondong dita dengan banyak pertanyaan. "Kok bisa, kapan, dimana, dan bagaimana?" Dita yang mendengarnya hanya terkikik geli melihat ekspresi sahabatnya itu yang sedang tak sabar menunggu cerita darinya.

"Satu-satu dong sya." Jawab dita sambil berjalan menuju kelasnya itu.

"Dita, ihh aku kok ditinggal sih." Teriak nisya sambil mengejar dita yang tiba-tiba nyelonong pergi meninggalkannya sendiri. Author: Dita tega bener ninggalin nisya sendiri😤

Tanpa sengaja dita menabrak seseorang.
"Maaf maaf ana enggak sengaja." Ucap dita yang masih setia menunduk itu. "Iya." Jawab laki-laki dengan sangat singkat.
Dita mendengar ucapan laki-laki itu reflek langsung mendongakkan kepalanya. "Cowok dingin itu lagi." Ucap batin dita.

"Astagfirullah." Gumam dita saat enggak sengaja menatap mata laki-laki yang sekarang juga sedang menatapnya, dita langsung cepat-cepat menunduk kembali.

"Maaf, saya enggak sengaja tadi." Ucap dita untuk kesekian kalinya dan ia sekarang sedang menunduk untuk memutuskan kontak mata mereka berdua.

Dita langsung beranjak berdiri. "Saya duluan, assalamu'alaikum." Salam dita sebelum meninggalkan laki-laki tersebut. "Waalaikumsalam."

"Fikri tungguin gue napa." Teriak sahabatnya itu.

Iya dia adalah Alfikri Rahmaditia teman satu sekolah dita yang sama-sama baru masuk kelas 7, fikri anak kedua dari pasangan Andira Nur halimah dan Ramadi abraham. Ayahnya bekerja sebagai ceo diperusahaan di Abraham grub, kalau ibunya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Dan fikri juga mempunyai kakak bernama Angelin Putri yang sekarang sudah kelas 10 di SMAN indonesia diMalang yang sama satu sekolah dengan kakaknya dita. Laki-laki yang memanggil nama fikri adalah sahabat fikri dari kecil yang bernama beni.

"Tuh cewek bukannya murid kelas sebelah ya, murid kelas 7 D?" Ucap beni sambil mengingat ingat kembali tentang dita. "Ohh sekarang aku tahu siapa dia sebenarnya." Ucap beni sambil menepuk bahu fikri yang lagi berdiri disebelahnya.

"Apa?" Jawab fikri dingin.

Beni langsung menarik tangan fikri untuk lebih mendekat. "Dia bukannya dita, keponakannya bu rani." Ucap beni dengan sangat pelan agar tidak terdengar sama yang lain karena mereka sekarang sedang berada dikoridor sekolah.

"Masak sih dia dita?" Jawaban fikri yang seperti tidak percaya dengan apa yang dikatakan beni tadi. "Terserah lo aja dah fik, gue duluan assalamu'alaikum." Beni langsung meninggalkan fikri yang masih mematung. "Waalaikumsalam." Balas fikri setelah beni sudah pergi meninggalkannya sendirian dikoridor sekolahan.
Fikri langsung melanjutkan jalannya kembali menuju kelas 7 E, dan kelas fikri ada disebelah kelas dita yaitu kelas 7 D.

Cinta Sepihak ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang