Aku berharap suatu hari nanti aku bisa bertemu denganmu lagi, bertemu denganmu ditempat yang sama. Tempat dimana pertama kali kita bertemu.
~Alfikri Rahmaditia~
Didalam kamar terlihat gadis manis sedang membaca Al-qur'an nya, besok adalah waktu dimana ia sudah pergi meninggalkan kota ini kota yang selama ini menyiratkan banyak luka. Memang niat awalnya ia meninggalkan kota ini adalah ingin memperdalam ilmu agama dan keinginannya untuk bercadar, tetapi ternyata ini merupakan jalan terbaik untuknya agar ia bisa melupakan semua kenangan bersama sahabat masa kecilnya sahabat yang sekarang sudah semakin jauh darinya.
Tokk..tokk..
Suara ketukan pintu dari luar kamarnya membuat Dita menghentikan membaca al-qur'an nya.
"Assalamualaikum neng." Ternyata orang yang mengetuk pintu kamarnya adalah bi Sumi.
Dita langsung beranjak dari duduknya merapikan khimar dan juga cadarnya, lalu ia langsung menuju kearah pintu kamarnya.
"Waalaikumsalam."
Setelah pintu terbuka bi Sumi tersenyum kearah anak majikannya itu. "Neng maaf ganggu di bawah ada sahabat-sahabat neng."
Dita langsung tersenyum bahagia karena Dita tau pasti kalau itu adalah Nisya dan si kembar.
"Iya bi, sebentar lagi saya kebawah."
Dita langsung menuruni beberapa anak tangga dengan wajah berseri-seri ini adalah hari terakhirnya untuk ketemu sahabat-sahabatnya, maka dari itu ia ingin hari ini ia bisa menghabiskan waktunya untuk bersama sahabatnya.
Nisya dan si kembar menatap kearah Dita dengan kaget, karena melihat Dita yang sekarang sedang menggunakan cadarnya.
"Subhanallah..ini bener sahabat aku kan?" Lirih Lena sambil menatap kedua manik mata sahabatnya itu.
"Ta? Aku nggak mimpi kan ini?" Kata Nisya yang sekarang sedang menangkup wajah Dita.
"Aku bangga mempunyai sahabat seperti kamu Ta, akhirnya keinginan kamu untuk bercadar telah terwujud Ta." Kata Leni langsung memeluk Dita erat, ini adalah hari terakhir mereka bertemu, bercanda tawa bersama. Tetapi ini bukanlah akhir dari semuanya mereka pasti akan ketemu lagi nanti disaat semuanya sudah lulus, dan mungkin saja ada yang sudah menikah.
"Bangaimana kalau kita hari ini jalan-jalan di mall sama kakak?" Ucap Lita kepada adik dan sahabat-sahabat adiknya itu.
Dita, Nisya, dan si kembar sama-sama menatap kearah Lita. "Beneran kak?" Tanya Lena antusias.
Lita menganggukan kepalanya mantap, "iye bener, makanya ayo berangkat buat kenangan hari terakhir bersama Dita. sebelum dia berangkat ke Banyuwangi.."
***
Disebuah pusat perbelanjaan di kota Malang Dita, lita dan ketiga sahabatnya sedang sibuk memilih-milih gamis yang cocok untuk mereka kenakan. dan Dita yang notabenya sangat menyukai warna merah muda, ia kebayakan membeli gamis yang berwarna merah muda.
"Ta ambil yang lain aja kali Ta, jangan merah muda mulu yang kamu ambil." Ujar Lita kepada adiknya itu, saat melihat adiknya membeli gamis warna merah muda lagi.
"Bagus kak yang merah muda, Dita suka."
Lita memutar bola matanya malas, ini yang tidak Lita sukai dari adiknya kalau saat diajak berbelanja. "Kamu kan sudah punya banyak gamis warna merah muda, masak iya kamu mau beli lagi yang warna merah muda sih Ta."
Dita langsung memutuskan mengambil gamis warna ungu yang tergantung apik di pojok sendiri dan jangan lupakan warna merah mudanya meskipun ia ambil warna ungu tetapi masih ada sebagian warna merah muda yang mendominasi gamis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sepihak ✔
Teen Fiction"Dulu aku ingin menjadi seseorang yang spesial dalam hidupmu, tetapi saat aku tahu kamu menjauhiku aku hanya ingin menjadi temanmu.." ~Dita Rahma Asfiya Putri~ "Saling mencintai belum tentu bisa hidup bersama.." ~Alfikri Rahmaditia...