Part 18 {Payung??}

39 1 1
                                    

Pagi telah menyapa semua orang sudah siap dengan kegiatannya masing-masing seperti halnya dengan gadis manis yang sudah selesai bersiap untuk berangkat ke sekolah dia adalah Dita, setelah selesai menyiapkan semuanya Dita langsung turun ke lantai bawah melihat apakah Kakaknya sudah selesai bersiap karena hari ini Dita ingin berangkat bareng Kakaknya naik montor karena Papahnya lagi sibuk untuk meting pagi ini makanya tidak bisa nganter anak bungsu kesayangannya.

"Sudah siap sayang, ayo sarapan." Perintah Mamahnya setelah melihat Dita sudah turun dari lantai atas.

"Iya mah." Dita langsung beranjak menuju meja makan yang ternyata disana sudah ada Kakak dan Papahnya yang sudah siap berangkat ke Kantor dan ke Sekolah.

"Nanti biar Papa ataupun Pak Joko yang jemput kalau sudah pulang, karena Kak Lita nanti pulangnya sore." Ucap Fatan kepada anak bungsu nya itu.

"Nggak usah pah nanti Dita mau mampir ke taman sebentar mengembalikan payung punya teman, nanti aku ke tamannya bersama Nisya kok pah."

"Yaudah kalau begitu, kalau hujan cepat pulang. papa nggak mau kamu demam gara-gara kehujanan."

"Iya pah siap." Jawab Dita sambil hormat didepan papahnya. Fatan bisa dibilang over terhadap keluarganya, tetapi sebenarnya Fatan hanya tidak ingin anak dan istrinya kenapa-kenapa.

Dita dan Lita langsung pamitan kepada kedua orang tuanya untuk berangkat ke sekolah, dijalan Dita sesekali mengajak kakaknya berbicara karena sifat Dita yang cerewet jadi setiap kemana-mana tidak bisa hanya diam. Beberapa menit kemudian, akhirnya montor Lita sudah tiba didepan gerbang SMPN 1 Malang.

"Kak, Dita ke kelas duluan assalamu'alaikum." Dita langsung mencium punggung tangan kakaknya itu dan tak lupa Dita juga mencium pipi kakaknya.

"Kebiasaan deh, wa'alaikumsalam." Gimana Lita tidak kesal? Kalau didepan gerbang banyak anak-anak yang berlalu lalang tiba-tiba Dita mencium pipi Lita.

Dita terkikik geli melihat wajah kakaknya yang sudah pergi dari hadapannya.

"Kenapa tuh muka pagi-pagi sudah senyum-senyum nggak jelas." Ucap Nisya tiba-tiba.

"Assalamu'alaikum." Sindir Dita kepada sahabatnya itu yang lupa mengucapkan salam.

"Hehe, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam." Balas Dita.

"Kamu sih Ta senyum-senyum dari tadi aku kan jadi lupa mengucapkan salam." Bukannya Dita yang marah malah Nisya yang ngomel-ngomel ke Dita.

"Aku tadi lagi usilin Kak Lita." Jawab Dita sambil menampilkan deretan gigi putihnya.

"Kebiasaan kan."

"Hehe, Sya nanti pulang sekolah ikut aku ya ke Taman." Ucap Dita mengalihkan topik pembicaraan.

"Ngapain?"

Dita langsung menunjukkan payung yang ada digenggaman tangannya. "Balikin payung."

Nisya bingung, berarti payung yang tadi sahabatnya bawa itu bukan payungnya terus payung siapa? Nisya bingung sendiri dengan semuanya. "Terus tuh payung siapa?"

Dita menghembuskan nafasnya pelan sebelum menjawab pertanyaan Nisya.

Dita langsung menceritakan semuanya ke Nisya tak terkecuali juga tentang pertemuannya dengan Sheila dan Aryan.

"Ya Allah baik banget sih tuh cowok."

Dita memutar wajahnya malas mendengar jawaban Nisya. "Nanti anterin beneran ya sya."

"Iya iya Dita ku sayang."

Dita dan Nisya langsung berjalan menuju ke Ruangannya masing-masing karena bel sudah terdengar sebagai tanda ujian akan dimulai.

Cinta Sepihak ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang