Part 17 {Hujan}

43 2 1
                                    

Pulang sekolah Dita langsung ganti baju gamis, lalu ia berpamitan lagi untuk ke taman dekat komplek perumahan. Ia menatap orang yang sedang menikmati udara siang hari di Taman. Ia melihat seorang anak kecil menangis sesekali meringis kesakitan Dita memutuskan untuk menghampiri anak kecil itu.

"Kakinya kenapa dek?" Dita langsung berjongkok mensejajarkan tinggi nya dengan anak kecil itu.

"Hikss..hikss sakit kak tadi aku kesandung saat mau beli es cream."

Dita teringat waktu kecil ia pernah kesandung batu saat mau beli es cream, dan ada anak kecil yang menolongnya dengan memberikan hansaplast di lututnya yang luka anak kecil itu adalah Fikri.

Dita tersadar dari lamunannya, Dita langsung mengambil kotak P3K dari tas nya, Dita setiap hari memang selalu membawa kotak P3K kata mamahnya agar ia bisa membantu orang lain meskipun cuma membantunya membersihkan luka.

"Sini kakak obati." Ucap Dita yang langsung membersihkan luka itu dengan air yang tadi juga ia bawa, setelah itu Dita langsung meneteskan obat merah dilutut anak kecil itu dan tak lupa Dita juga menempelkan hansaplast.

"Terimakasih kakak cantik, nama kakak siapa ya?" Tanya gadis kecil itu kepada Dita.

"Nama kakak Dita kalau kamu siapa namanya?"

"Nama aku sheila kak."

"Kakak." Teriak Sheila tiba-tiba setelah melihat kakaknya yang celingak celinguk seperti mencarinya.

"Ya ampun dek kakak kira kamu dimana." Ucap kakak laki-laki Sheila itu saat sudah berada didepan mereka.

"Aku disini kak tadi aku jatuh, tapi sudah di obati sama kakak cantik." Adu Sheila kepada kakaknya.

Laki-laki itu langsung menatap kearah Dita yang hanya menundukan kepalanya, laki-laki itu tersenyum melihat Dita yang sangat menjaga pandangannya didepan laki-laki yang bukan mukhrimnya.

"Terimakasih, sudah membantu Sheila adik saya."

"Na'am akhi, ini sudah kewajiban ana membantu sesama yang sedang membutuhkan."

Laki-laki itu tersenyum, ternyata perempuan yang ada dihadapannya sekarang sangat mengetahui agama islam. "Nama kamu siapa kalau boleh tau?"

"Na'am ana Dita." Jawab Dita langsung menundukan kepalanya kembali.

"Kak Arya, Kak Dita Cantik ya?" Ucap Sheila sambil menarik ujung jaket yang dikenakan oleh Kakak nya itu.

Laki-laki itu bernama Aryan Putra Abraham Kakak Laki-laki dari Sheila.

Arya menatap kearah Sheila yang tadi sempat memuji kecantikan Dita. "Perempuan Shei, semuanya cantik." Jawab Arya sambil tersenyum kearah Adik nya.

Sheila gantian menatap Dita yang hanya menunduk itu. "Kakak Cantik setelah ini mau kemana?"

Dita menatap kedua manik mata Sheila yang sekarang juga sedang menatapnya. "Kakak lagi nunggu teman."

Awan mendung dicampur petir terlihat kalau hujan akan turun membasahi Kota Malang ini, sebenarnya Dita ingin menunggu Nisya yang katanya akan menyusulnya tetapi sepertinya hujan deras bakalan turun membasahi kota ini. Dita langsung beranjak untuk pulang terlebih dahulu sebelum hujan turun tetapi disaat ia akan berjalan pulang hujan turun begitu lebat, Dita memutuskan untuk berteduh di Mushola dekat Taman.

Saat Dita melangkah menjauhi Taman ia mendengar ucapan Aryan. "Kami ikut."

Dita langsung berbalik menatap Aryan dan juga Sheila yang sedang berdiri dibelakang nya. "Silahkan."

Dita, Sheila, dan Aryan sudah berada didepan Mushola sambil menunggu adzan Dzuhur karena Dita kesini tadi sebelum Dzuhur.

"Saya berteduh disana saja ya." Aryan menunjuk gazebo yang ada didekat mushola.

Cinta Sepihak ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang