Sudah 2 hari nisya tidak diajak berbicara sama ketiga sahabatnya itu, entah salah apakah dia sampai ketiga sahabatnya itu seperti sedikit menjauh darinya dan firman pun juga mulai mencuekinya sejak pulang dari persami waktu lalu. Salah apakah aku?? Hanya itu kalimat yang terlintas dipikiran nisya saat ini sejak dua hari ini dia seperti orang yang tidak punya teman sama sekali. Dan teman sekelasnya banyak yang menjelek jelekannya dibelakang ada yang bilang 'Gara-gara sok jual mahal saat didekati firman makanya sekarang dicueki sama firman dan sahabat-sahabatnya.' Dan masih banyak lagi omongan-omongan yang sangat menusuk hatinya itu.
Setiap saat nisya mendekati ketiga sahabatnya itu, ketiganya pasti cepat-cepat menjauh dari hadapannya sama seperti hari ini.
"Ta kamu bisa jelasin maksud soal yang ini nggak?" Tanya nisya sambil menunjukkan soal Bahasa indonesia kearah dita.
Satu menit,,dua menit dita hanya diam tanpa mau menjawabnya sama sekali.Huffttt,,
Nisya langsung menghembuskan nafasnya berat sudah 2 hari dia tidak bertegur sapa dengan ketiga sahabatnya itu, bukan dia melainkan sahabatnya yang tidak mau menjawab pertanyaannya sama sekali. Nisya ingin seperti kemarin-kemarin yang bercanda, bercerita, dan berdiskusi bersama-sama.Dita, lena, dan leni langsung memberikan undangan perayaan ulang tahun nisya kesemua teman sekelasnya setelah 5 menit yang lalu nisya keluar untuk menemui Bu Dina, entah ada keperluan apa mereka tidak ingin tau tentang itu semua yang sekarang mereka fokuskan adalah diacara ulang tahun nisya besok siang jam 1 di gedung yang sempat ayah dan ibu nisya sewakan khusus ulang tahun anaknya itu.
Bell pulang sekolah pun berbunyi dita langsung saja menunggu jemputan didepan halte, disana terlihat nisya juga sedang menunggu jemputan dita langsung mengurungkan niatnya untuk pergi kesana karena dia tidak ingin rencananya gagal cuma gara-gara kasian melihat sahabatnya itu.
***
Keesokan harinya...
Dita, lita, mamah dan papahnya sedang bersiap siap untuk pergi ke pesta ulang tahun nisya yang diadakan digedung itu. Sekarang dita sedang memakai gamis warna pink dan disertai khimar warna yang senada dengan gamisnya itu, lita juga memakai gamis warna ungu serta khimar yang senada itu kalau mamah dan papahnya memakai baju batik yang motifnya sama.Setelah 15 menit perjalanan akhirnya merekapun tiba ditempatnya itu disana banyak anak-anak yang memakai baju pesta yang menurut dita sangat minim itu.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." Jawab dita serta yang lainnya itu ternyata itu sikembar yang menggunakan gamis sama yang dikenakan oleh dita.
Ya mereka memang sempat membeli gamis yang sama agar bisa dikenakan secara bersamaan saat acara acara seperti ini. Pasti ada yang bingung kenapa hanya mereka bertiga gamisnya yang samaan tetapi dita dan sikembar juga membelikan gamis yang sama untuk nisya, dan kayaknya nisya sekarang masih belum datang."Nisya gimana ta? Mau memakai gamisnya tidak?" Tanya lena ragu-ragu kalau nisya tidak mau memakai gamis couplenya itu.
"Jangan khawatir nisya pasti memakainya orang yang make overnya itu kak nova." Jawab dita.
Nova adalah kakak sepupu dita."Ohh gitu, aku kir
Belum sempat leni menyelesaikan kata-katanya ia terlihat kaget melihat perubahan nisya yang sangat dratis itu dimana nisya sekarang yang memakai gamis yang sama persis dengan gamis yang dipakai oleh mereka itu serta jilbab pashmina yang dimodel dengan metupi dadanya serta hiasan yang menghiasi jilbabnya itu."Cantik." Gumam firman sambil menatap nisya dengan ekspresi memujanya itu.
"Dari dulu." Jawab leo.
"Apa?" Firman langsung menutupi dua kelopak mata leo agar tidak melihat kecantikan nisya saat ini.
"Wah gila lu fir, bau terasi tangan lu." Ujar leo sambil menyingkirkan tangan firman dari kedua matanya itu.
"Wangi gini dibilang bau." Ujar firman sambil mencium tangannya serta badannya itu.
"Jangan banyak ngomong, sekarang kita kedepan untuk mengucapkan ulang tahun ke nisya." Ujar beni sambil menggeret tangan firman dan leo serta diikuti fikri dari belakang.
"Happy birthday bebeb nisya." Ujar firman sambil memberikan 2 kado sekaligus entah isinya apa.
"Terimakasih fir, ini apa kok banyak banget??" Tanya nisya sambil menunjukan dua kado yang berukuran sedang dan besar itu.
"Buka aja sendiri bebeb bukan surprise dong kalau aku kasih tau." Jawab firman.
"Terimakasih ya." Ujar nisya sekali lagi.
"Happy birthday ya nis, tambah umur nih sekarang." Ujar beni sambil memberikan kado untuk nisya itu.
"Terimakasih."
"Nih sya untuk kamu hbd ya." Ujar fikri sambil memberikan hadiah untuk nisya.
Fikri langsung mendekat kearah dita yang sekarang sedang berdiri bersama lena dan leni.
"Ta." Panggil fikri pelan sangat pelan.
"Iya?" Ujar dita sambil menatap kearah fikri.
"Ini buat kamu ta, kemarin aku lihat gamis ini warnanya juga warna kesukaan kamu." Ujar fikri sambil memberikan paperbag ukuran sedang itu.
"Ya ampun ini bagus banget fik, aku suka." Ujar dita setelah melihat gamisnya itu.
"Tapi nggak usah repot-repot segala fik, orang yang ulang tahun aja nisya bukan aku.""Ohh jadi buat dita gamis yang dibeli kemarin itu ben." Ujar firman sambil menyenggol tangan beni.
Yang disenggol tangannya itu hanya diam menatap kearah gadis yang berdiri disebelah dita.
"Wah gila lu suka sama leni ya ben?" Tanya firman yang sadar kalau sahabatnya itu sibuk menatap kearah leni dari tadi.
"Huss diem ganggu aja daritadi."
"Leni, beni suk..
Belum selesai firman berbicara sudah didekap mulutnya lebih dulu sama beni."Wah nggak ada akhlak lu ben." Ujar firman.
Gadis disebelah leni itu hanya menatap interaksi mereka itu dengan ekspresi masam dan datar, karena orang yang dicintainya ternyata menyukai kembarannya sendiri.
'Ternyata kamu menyukai kembaranku ben.' Gumamnya sambil menatap kearah beni dengan wajah yang seperti nahan air mata agar tidak jatuh membasahi kedua pipinya itu.
~Assalamualaikum~
Jangan lupa vote dan komennya ya kakak..
~Wassalamualaikum~
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sepihak ✔
Teen Fiction"Dulu aku ingin menjadi seseorang yang spesial dalam hidupmu, tetapi saat aku tahu kamu menjauhiku aku hanya ingin menjadi temanmu.." ~Dita Rahma Asfiya Putri~ "Saling mencintai belum tentu bisa hidup bersama.." ~Alfikri Rahmaditia...