Part 16 {Hari Pertama Ujian}

38 1 1
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat mendebarkan bagi semua siswa karena mereka harus menghadapi Ujian Semester 1, Dita sekarang masih berada didepan ruang 2 sambil mengobrol bersama sahabat-sahabatnya. ia tidak ingin menunggu di depan ruang 3 karena disana sedang ada Fikri yang sedang berbicara dengan Tina teman satu kelas Dita.

Nisya tertawa melihat Fikri yang tiba-tiba menepis tangan Tina yang tadi sempat menepuk bahu Fikri pelan. "Kenapa sya?" Tanya Dita dan kedua sahabatnya itu.

Nisya masih tetap dengan tawanya, karena bagi Nisya ini lucu gimana tidak? Orang Fikri nggak suka bersentuhan dengan Orang yang bukan mukhrimnya, dan tanpa rasa malu Tina langsung menyentuh bahu Fikri. "Tuh lihat, ada tontonan." Nisya menunjukan jarinya tepat kearah Fikri dan Tina yang berdiri didepan ruang 3.

"Astagfirullah alhazim." Ucap Lena yang sudah melihat pandangan yang membuatnya kaget.

"Gila tuh anak emang." Gumam Leni sambil menahan tawanya.

Dita hanya diam melihat itu semua, tetapi di hatinya Dita bersyukur karena Fikri masih tetap menjaga pandangannya dan juga menjaga iman nya yang nggak mau disentuh seorang wanita yang bukan mukhrimnya.

"Ta kamu nggak papa kan?" Tanya Nisya yang menyadari sahabatnya itu hanya diam saja tanpa memberikan komentar sama sekali.

Dita mengerjapkan kedua matanya, lalu melihat kearah Nisya yang masih menatapnya khawatir. "Emang kenapa?"

"Aku kira kamu cemburu ta melihat Tina yang mencoba mendekati Fikri." Bisik Nisya tepat disamping telinga Dita, karena Nisya tau kalau sahabatnya ini menyukai Fikri, kok bisa secepat itu melupakan Fildan? Sebenarnya Dita tidak menyadari cintanya untuk Fikri yang Dita kira cintanya itu hanya untuk Fildan tetapi ternyata setelah Fikri menjauhinya Dita sadar kalau seorang Alfikri lah orang yang selama ini dicintainya bukan Fildan.

"Aku malah bersyukur sya, karena Fikri masih menjaga iman nya yang tetap tidak ingin bersentuhan dengan wanita yang bukan mukhrimnya." Jawab Dita sambil tersenyum.

Nisya tersenyum mendengar jawaban dari sahabatnya itu, Dita memang beda bagi Nisya. Kok bisa Dita tidak cemburu dengan apa yang baru mereka lihat tadi.

"Ta aku mau dong seperti kamu yang bisa menyembunyikan rasa cintamu untuk seseorang." Ucap Lena, ketiga sahabatnya kaget terutama Leni kembarannya Leni tidak tau kalau kembarannya itu sedang jatuh cinta, tetapi dengan siapa?? Kenapa tidak memberitahunya?? Itu yang menjadi pertanyaan dibenak Leni saat ini karena ia tau kalau kembarannya itu pasti cerita kalau ada sesuatu.

Dita tersenyum mendengar ucapan Lena, gimana ia bisa menjawab kalau Dita saat ini juga dalam masa yang sama menyukai sahabat masa kecilnya, dan ia juga bingung gimana ia bisa menyembunyikannya dari semua orang. Ia takut kalau suatu saat nanti bakalan ada yang mengetahui perasaannya. "Aku tidak tau na, aku juga berusaha untuk menyembunyikannya, karena aku hanya ingin mencintai dalam diam."

Lena menatap Dita dengan intens, "Ta kenapa menyukai seseorang sesakit ini?" Tanya Lena sambil menyeka air matanya agar tidak jatuh.

Tett..tett..
Bel masuk ruangan untuk ujian telah berbunyi Dita langsung menuju keruang 3, Dita menatap Nisya. "Sya anterin aku ke ruangan ya."

Nisya menghembuskan nafasnya pelan, lalu ia langsung mengantar Dita keruang 3. Saat sudah berada didalam ruangan Dita kaget melihat Fikri yang sudah duduk dimeja paling depan bagian tengah. "Sya Fikri tempatnya disitu ya." Bisik Dita tepat ditelinga Nisya.

Nisya menatap arah pandang sahabatnya itu dan benar saja ternyata meja sebelah Dita itu meja nya Fikri. "Kamu harus sabar ta, mungkin ini adalah takdir dari Allah kalau kamu pasti bisa menghadapi semuanya."

Cinta Sepihak ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang