Part 9 {Malam Yang Indah}

61 2 1
                                    

Suara lagu mengiringi kegiatan mereka kali ini, kegiatan menyalakan api unggun. Semua murid terlihat sangat ceria terlihat dari wajah mereka semua, dan sekarang semua murid memutari api unggun yang akan dinyalakan itu. Setelah api unggun sudah menyala mereka langsung memitarinya sambil bernyanyi bersama-sama. Bagi dita ini hari yang sangat menyenangkan meskipun hanya satu hari satu malam tetapi banyak moment yang mereka lewatkan secara bersama. Dan dipersami ini dita juga bisa merasakan kemandirian.

"Aku seneng banget ya allah." Ujar dita kepada ketiga sahabatnya itu.

"Sama ta, ini sangat menyenangkan." Jawab leni sambil tersenyum sumringah.

"Semoga tahun depan kita bisa merasakannya lagi bersama adikkelas kita." Ucap nisya ikut nimbrung dengan ucapan kedua sahabatnya itu.

"Kalau gini aku pasti mau." Ujar lena sambil menatap kearah api unggun yang sudah menyala itu.

Bagi dita kebahagiaan itu sederhana, yang terpenting bisa kumpul bersama dengan keluarga dan juga sahabat. Karena sejak dulu ia tidak pernah punya teman, karena tidak ada satupun yang ingin bermain dengannya. Orang yang ingin berteman dengannya saat itu hanyalah fikri tetapi takdir memisahkannya kembali dengan fikri. Sampai dita merasa sangat kehilangan saat itu karena fikri pergi meninggalkannya sendiri. Tetapi sekarang ia sangat bersyukur karena takdir telah mempertemukannya kembali dengan teman masa kecilnya itu serta mengirimkan sahabat-sahabat yang sayang padanya.

Acara api unggun selesai tepat pukul 10 malam, dan mereka sudah diperbolehkan ke tenda untuk istirahat. Tetapi tidak dengan dita dan sahabatnya itu mereka sekarang sedang menikmati bintang dilangit yang terpancar indah, serta ditemani dengan api unggun yang masih sedikit menyala yang bisa menghangatkan tubuh mereka itu.

"Kenapa belum istirahat?" Tanya pak bambang, karena yang masih belum memasuki tenda hanya beberapa saja.

"Masih belum ngantuk pak." Ujar nisya kepada pak bambang dan dibalas anggukan kepala oleh ketiga sahabatnya itu.

"Nanti jam 11 kalian harus sudah masuk ketenda ya untuk istirahat, karena jam 2 kalian harus sudah bangun." Ujar pak bambang kepada muridnya itu.

"Siap pak." Jawab mereka berempat sambil menempelkan telapak tangan sebelah kirinya di dahi mereka masing-masing.

Saat firman akan menutup tendanya itu ia melihat dita dan ketiga sahabatnya itu belum masuk ketenda malah sedang menikmati api unggun.

"Guys, kesana yuk." Ujar firman sambil menunjuk kearah mereka.

"Ayok, aku juga belum ngantuk." Ujar beni menyetujui ucapan firman.

Firman, beni, fikri langsung keluar dari tendanya untuk menuju lebih dekat lagi di api unggun itu.

"Gue ikut ya, belum.ngantuk nih." Ucap leo dan dibalas anggukan kepala oleh mereka.

"Kenapa belum tidur?" Tanya fikri kepada dita dan ketiga sahabatnya itu. Yang sudah tiba ke dekat api unggun itu.

"Belum ngantuk." Jawab dita dan dibalas anggukan kepala oleh ketiga sahabatnya itu.

Fikri, firman, beni, dan leo langsung ikut duduk di tikar yang berada diseberang tempat yang diduduki dita dan ketiga sahabatnya itu.

"Nanti jam 11 kita harus sudah istirah kata pak bambang." Ujar nisya kepada mereka berempat itu.

"Siap bebeb nisya." Jawab firman menggoda kembali nisya dengan sebutan bebeb.

Mungkin memang kebiasaan firman sukanya menggoda orang yang dicintainya ataukah malah orang lain juga?

Firman langsung mengambil gitar yang ada disebelahnya itu dan mulai menyanyikan lagu yang berjudul 'Penantian' lagu itu cocok untuk dia saat ini disaat dia sudah lama menanti nisya.

Cinta Sepihak ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang