Extra Part Dita & Fikri

220 6 1
                                    

7 Tahun Kemudian..

"Kamu nggk punya niatan untuk pulang Ta? Kakak tau itu sangat berat buat kamu tapi kamu harus buktikan kedia kalau kamu bisa tanpa dia."

Ucapan dari Kakak nya sejak datangnya undangan itu secara tiba-tiba, masih teringat jelas didalam ingatan Dita.

Undangan?
bagaimana rasanya saat orang yang kita cintai memberikan kita sebuah undangan pernikahan? Pastinya sangat menyakitkan bukan?

Ya itu undangan dari Fikri orang yang sudah berjanji untuk selalu menunggu dirinya tapi sekarang orang itu malah akan menikah dengan wanita lain. Jelas sakit itu yang Dita rasakan patah hati untuk yang kesekian kalinya.

Dita sampai berfikir kenapa kisah cintanya selalu berakhir seperti ini, sakit sangat sakit..

Besok pagi, hari yang akan mengubah status Fikri menjadi seorang suami. Oh ayolah menjadi istri dari Alfikri Rahmaditia merupakan impian Dita Rahma Asfiya Putri sejak dulu sejak Fikri memberikan sebuah harapan untuk hubungan mereka berdua, tetapi harapan itu berakhir sirna.

Dita Rahma A.P

"Assalamu'alaikum Kak, tolong jemput aku besok pagi di Terminal InsyaAllah nanti sore aku akan pulang ke Malang."

Iya, Dita memutuskan untuk pulang ke Malang. Ia segera membereskan semua barang-barangnya, ia juga sudah bilang kepada Nenek dan Kakeknya kalau ia akan pulang besok tetapi jangan salah meskipun ia pulang sekarang ini tetapi rencananya ia juga akan ikut Arka yang mau melanjutkan S2 nya di Inggris.

"Dita Rahma Asfiya Putri buka pintunya Kakak mau masuk." Teriakan menggelegar dari luar kamar Dita terdengar sampai diseluruh sudut Rumah.

Dita sudah menduga kalau Kakaknya yang namanya Ana itu pasti akan heboh sendiri, ia kasih tau kalau Fikri akan menikah dia saja emosi sendiri.

Dita segera membukakan pintu kamarnya, "masuk Kak."

"Kamu beneran akan datang ke acara nikahannya Fikri?" Ana mulai membuka pembicaraan diantara mereka.

Dita hanya menganggukan kepalanya saja tanpa ada niatan untuk menjawabnya, dia masih berusaha menyiapkan hatinya agar tidak terlalu merasakan sakit saat melihat Fikri duduk diatas pelaminan bersama istrinya.

"Kuat?"

Pertanyaan yang tak masuk akal bagi Dita, ya pastinya ia akan merasakan sakit yang begitu dalam tetapi gimana lagi bukannya itu sudah menjadi pilihan Fikri? Bukan dirinya yang dia inginkan tetapi wanita itu wanita yang beruntung bisa menjadi istri dari Alfikri Rahmaditia.

"Kakak akan ikut kamu pergi ke nikahan Fikri kakak yang akan menemani kamu disana, apa perlu Kakak panggilkan Gus Azzam untuk ikut kamu keacara nikahannya Fikri?" Kakak sepupunya ini memang tidak bisa diajak bicara serius setiap kali serius pasti endingnya malah sebuah lelucon yang dia ucapkan.

"Ya nggak lah, bisa di marahi Pak Kyai Salman sama Umi Maryam kalau Gus Azzam ikut kita, Kakak aja yang ikut InsyaAllah sudah cukup kok." Jelas Dita.

Pasti semua orang bertanya-tanya kenapa nggk datang bersama Kak Lita saja? Karena Lita Kakak nya Dita itu besok siang ada seminar di Surabaya untuk mewakili kampus tempatnya mengajar, jadi Lita sudah datang keacara nikahannya Fikri hari ini bersama Mama dan Papa nya. Dikira Dita nggk akan datang jadi mereka memutuskan datang duluan.

***

Jam menunjukan pukul 3 pagi Dita telah sampai di Terminal, Dita sudah lama tidak datang diKota nya ini. Banyak hal yang tidak ia ketahui tentang semuanya, tentang Nisya pun ia tidak tau sahabatnya itu kuliah dimana, kerja dimana, gimana hubungannya dengan Firman, ia tidak tau sama sekali. Tentang Si kembar juga ia tidak tau mereka berdua itu kemana.

Cinta Sepihak ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang