[3] Oh, No!

579 232 136
                                        

Halo, teman-teman ...

Jumpa lagi dengan YUVENILE. Masih pemanasan yahh!

Untuk kalian yang menyukai dan mendukung cerita ini, aku mohon bantuan kalian untuk terus vote dan komen sebanyak-banyaknya. Tidak dipungut biaya yang pasti. Cukup menggunakan sedikit tenaga sambil menikmati jalannya cerita.

So, have fun to read it!

_________________________________________

"Sebuah pertemuan antara proton dengan elektron memang tidak menghasilkan persamaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebuah pertemuan antara proton dengan elektron memang tidak menghasilkan persamaan. Namun ingatlah, bahwa kedua partikel itu menyatu dalam lingkaran atom untuk membangun berbagai macam unsur dalam kehidupan."

.

.

.

Setiap pasang mata yang tersadar akan kehadiran keduanya, begitu asing dengan suasana ini. Siswi tercerdas di sekolah dengan berbagai sikap menjengkelkannya berangkat bersama siswa asing yang belum mereka lihat batang hidungnya sebelumnya. Mereka yakini bahwa siswa itu adalah murid baru yang akan mendiami sekolah mereka.

 Mereka yakini bahwa siswa itu adalah murid baru yang akan mendiami sekolah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makasih." Tangan Orion segera memberikan kunci mobil kepada sang pemiliknya. Berlalu begitu saja tanpa sepatah kata lainnya. Alis Alula mengernyit. Merasa memang ada yang tidak biasa dari lelaki itu.

Tanpa memikirnya terlalu panjang, gadis itu segera mengikuti Orion berjalan. Alula terheran karena Orion tidak langsung masuk di kelas yang seharusnya menjadi tujuan pertama setiap para siswa tiba di sekolah. Orion justru berbelok setelah melewati beberapa gang yang ada di koridor sekolah dan masuk di ruang BK.

"Alula ...!" teriak antusias siswi yang satu kelas dengan Alula kemudian berdiri dari posisi duduknya. Ia berhambur ke arah Alula yang masih berdiri di depan pintu dan bergelanyutan di lengan Alula manja.

"Yash! Adel is always like a baby," cibir siswi lain yang masih setia dengan buku yang ia baca.

"Santai kali Zal. Enggak ada Adel di dalam persahabatan kita, gue yakin udah kayak ruang hampa tanpa suara. Kosong." Alula mengomentari Zalfa dan membalas pelukan Adel si manja.

YUVENILE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang