[18] Alula Tidak Bersalah

293 132 71
                                    

Selamat datang kembali sobat Yuvenile's! 😉

Apa kabar nih? Semoga dalam keadaan sehat dan baik-baik saja.

Oke sebelum lanjut, klik tanda bintang dulu ya

Selama proses membaca, jangan lupa komen 💬💬

Selamat membaca! 💜

______________________________________

"Ibarat energi potensial itu ada karena pertemuan massa benda, gaya grafitasi dan ketinggian benda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ibarat energi potensial itu ada karena pertemuan massa benda, gaya grafitasi dan ketinggian benda. Jika salah satu unsurnya hilang maka akan salah komunikasi dan ujung-ujungnya tak terhitung."

.

.

.

Siswi yang selalu memegang kipas mekanik kecil, tiba-tiba ia dan satu temannya membicarakan Alula walaupun tidak terang-terangan. Padahal baru saja istirahat pertama, Alula sudah disuguhi dengan sesuatu hal yang membuat emosinya menyulut hebat.

"Eh lo tahu enggak sih, kalau kelas sebelas IPA 1 ada ratu setannya?" sindir Reina sesekali menyalakan kipas mekaniknya lalu membuka gadgetnya. Ia dan temannya duduk di dekat area kolam renang sekolah.

"Hah! Siapa tuh? Angker dong kelasnya? Ada SETAN soalnya!" balas teman Reina sedikit ada penekanan dalam setiap perkataannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah! Siapa tuh? Angker dong kelasnya? Ada SETAN soalnya!" balas teman Reina sedikit ada penekanan dalam setiap perkataannya. Reina tidak menjawab, ia hanya melirik pada Alula yang duduk tidak jauh dari keduanya. Spontan teman Reina ikut melirik Alula.

Alula yang merasa tersindir lantas berdiri dan merapikan seragamnya yang sedikit kucel. "Maksud lo barusan apa?" bentak Alula di depan siswi yang bernama Reina itu.

"Wait! Wait! Sorry ya, gue lagi ngomongin setan. Ngapain lo nanya-nanya?" sentak Reni. Ia menongakkan kepalanya isyarat mengajak perang dengan Alula.

"DASAR CABEEE!" hardik Alula. Ia lantas berjalan menuju tempat duduknya kembali karena ia rasa tidak ada gunanya marah dengan Reina anak XI IPA 2 itu.

YUVENILE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang