Yuvenile yang berarti remaja. Kehidupan remaja yang penuh kebebasan, ambisi, tantangan, emosi, konflik, energik, dan banyak cerita lainnya. Gadis bernama Alula yang identik dengan poni gemas miliknya dan ia selalu mencolok dalam hidupnya. Sehingga i...
Oke, sebelum mulai membaca adakah yang ingin disampaikan kepada Alula?📝
Ada yang ingin disampaikan ke Orion?💬
Kalau sudah, yuk mulai! Dengerin open songnya dulu ya 🖤
Selamat membaca! Jangan lupa pencet vote dan terus komen yaaaa 😘 ________________________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mengembalikan kepercayaan orang lain tidaklah semudah mencari cyperus rotundus alias rumput teki di pojokan kebun petani."
.
.
.
Satu per satu pengunjung berhambur keluar setelah selesai urusan dan santapan mereka. Selesai makan malam bersama walaupun mereka lakukan di sore hari, Adel meminta foto bersama dulu untuk bukti tantangan dari TOD siswi kelas sebelah sudah terlaksana. Meski awalnya Alula dan Orion tidak mau, akhirnya dengan dipaksa lebih keras keduanya mau juga.
"Nah, oke done! Makasih guys!" seru Adel berterima kasih kepada ketiga orang di dekatnya, terkhususnya Rafan. Akhirnya dia sudah mengirim bukti foto.
Sebelum mereka benar-benar meninggalkan kafe, Adel dan Rafan nampak sedang berbisik sepertinya sedang membuat rencana. Alula dan Orion masih berdiri melihat sekitar baik di langit ataupun para pengunjung yang masih beraktivitas.
"Em, Orion lo pulang bareng Alula ya!" suruh Rafan tiba-tiba. Sontak Orion melebarkan lensa matanya. Alula melirik Adel bingung.
"Oh iya, gini. Gue sama Rafan mau beli perlengkapan buat kelompok gue sama dia, jadi ya biar simple mending lo pulang bareng Orion biar gue sama Rafan langsung ke toko perlengkannya, oke?" bohong Adel pada Alula, ia berharap Alula menyanggupinya.
Nampak sorot bahagia di wajah Adel saat melihat Alula dan Orion mengangguk pasrah. Segera Adel dan Rafan berpamitan, lalu pergi meninggalkan Alula dan Orion. "Gue harus tanya Alula besok tentang maksudnya tadi!" janji Adel dalam hatinya.
Di dalam mobil putih elegan milik Adel, Rafan nampak fokus mengemudikan mobil. Adel melihat jalanan yang lengang sambil memikirkan kejadian mengejutkan tadi di kafe. Sejak kapan? Bagaimana bisa? Itulah yang dipikirkannya.
"Eh, menurut lo tadi tuh aneh banget enggak sih?" tanya Rafan memecah keheningan keduanya.
"Banget! Alula beda banget enggak kaya biasanya. Dia tuh pasti bakal ngegas tapi kok tadi dia diam aja. Terus Orion tuh main nyosor aja!"