[16] Siapa Dia

303 143 49
                                    

Hai jumpa lagi di cerita cewek judes, alias Alula! 🧡

Oke, oke yang sudah tidak sabar menunggu kelanjutannya buruan ke bawah.

Eits! Jangan lupa pencet ikon bintang di bawah ya ⭐, dan tentu saja jangan lupa isi komentar. 📳

Selamat membaca! 🙌

_________________________________________

_________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kalau rumus persegi panjang itu pakainya panjang sama lebar, maka gue cuma butuhnya diri gue sendiri sama keluarga gue. Lo sama sekali enggak dibutuhin!"

.

.

.


Malam semakin terasa dingin sebab hujan sudah mengguyur sejak sore tadi. Suara decitan pintu terbuka terdengar di telinga Alula. Seseorang berusaha membuka pintu kamarnya. Nampak wanita dewasa memandanginya dengan tatapan dan senyuman hangat. Wanita itu melangkah mendekati Alula yang menutup buku pelajarannya.

"Malam, Sayang!" sapanya pada anak gadisnya.

Alula berdiri lalu berjalan menghampiri bundanya. Tiba-tiba perasaannya mulai tidak enak. Banyak hal yang mengelilingi otaknya yang sangat ia tanyakan pada bundanya. Kenapa nampak terlihat rapi malam-malam begini.

"Iya, Ma?"

Hilary mengelus lembut bahu putrinya. Merapikan beberapa helai rambut yang menutupi sebagian wajah Alula. Wanita itu segera mengajak Alula untuk duduk di tepi kasur milik Alula.

"Tumben Bunda malam-malam udah rapi. Mau kemana, Bun?" tanya Alula.

"Em, sebenarnya Bunda tidak tega meninggalkanmu sendirian. Tetapi Bunda sangat dibutuhkan di sana untuk menemani Ayah," ucap Hilary yang terus mengelus pujuk rambut Alula.

"Emangnya mau kemana?"

Hilary melihat sekeliling di dalam ruangan anaknya. Terlihat sangat rapi dan tentu akan nyaman ditinggali. Sebelum ia menjawab pertanyaan putrinya, segera ia menggeser tubuhnya agar lebih dekat di depan Alula.

 Sebelum ia menjawab pertanyaan putrinya, segera ia menggeser tubuhnya agar lebih dekat di depan Alula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
YUVENILE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang