[12] Target

351 173 64
                                    

Selamat datang kembali, dan selamat membaca!

Jangan lupa pencet vote [tanda bintang⭐] dan komen sebanyak-banyaknya, karena itu semua gratisss! 😘

________________________________________

________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ketika semakin banyak hal yang kamu kuasai maka titik puncak semakin dekat. Layaknya kerucut yang lancip di atas, terdorong oleh berbagai kecerdasan dari dasar hingga menuju sudut titik paling atas."

.

.

.

Kelas XI IPA 1 nampak kosong dan sunyi, tidak ada penghuninya sama sekali. Tas-tas terduduk rapi di tiap-tiap kursi pemiliknya. Kelas ini memang terkenal siswa-siswinya yang tidak hanya cerdas namun juga disiplin.

Terdengar interupsi seorang guru olahraga di lapangan belakang gedung sekolah. Berjajar sesuai arahan dari gurunya, para siswa mulai melakukan pemanasan sebelum praktik olahraga. Semua kompak menghitung panjang interval tiap sesi pemanasan.

"Oke, anak-anak. Pak Bugi mau mengingatkan lagi kalau hari ini kita langsung pengambilan nilai olahraga di mata pelajaran lari." Pak Bugi memberi arahan sambil menyisir pandangannya di depan ke arah para siswanya. Arahannya di angguki oleh semua audiensinya, siswa-siswi kelas XI IPA 1.

"Psss! Lula jadi?" Zalfa memanggil Alula yang berbaris di depannya.

"Jadi dong! Buat apa kemarin kita susah payah lembur bikin rencananya?" jawab Alula dengan menyunggingkan sebelah ujung bibirnya.

"Jadi dong! Buat apa kemarin kita susah payah lembur bikin rencananya?" jawab Alula dengan menyunggingkan sebelah ujung bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Asikkkk!" girang Adel yang berdiri di samping Zalfa.

Entah apa yang sedang ketiganya rencanakan. Pastinya bukan sebuah rencana receh, karena yang jelas hari ini akan menjadi hari pertujukan dari geng paling disegani di SMA Holmes.

Semua siswa sedang menunggu dipanggil. Baru lima orang yang sudah praktik lari jarak jauh, yaitu berlari dari ujung lapangan ke ujung yang lain dengan arah diagonal. Ada yang duduk di pinggiran lapangan, tribun, dan ada yang berdiri sambil berteriak menyemangati temannya.

YUVENILE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang