[25] Unexpected

159 63 75
                                    

Hola YUVENILE'S!    🐾

Seperti biasa, yuk jangan lupa bintangnya (vote) sama komennya yaa 😉

Sending love dulu yuk di sini   🤎❤💛💚

Selamat membaca!
_______________________________________

"Biarlah hidup berjalan seperti rangkaian sel dalam tubuh, mengalir dan bertumbuh begitu saja hingga mendewasakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Biarlah hidup berjalan seperti rangkaian sel dalam tubuh, mengalir dan bertumbuh begitu saja hingga mendewasakan."

.

.

.

Hari-hari berlalu seperti lembaran buku yang mulus dibalik tanpa jeda. Semenjak Alula dijodohkan dengan Heksa, putra pertama kolega ayahnya, gadis itu merasa hidupnya menyebalkan karena sebagai jembatan bisnis ayahnya. Ingin menolak tapi sudah terlanjur ia sanggupi.

Di sekolah pun Heksa terus memaksa Alula untuk menjadi pacarnya yang sesungguhnya. Bahkan Heksa meminta ayahnya untuk dimasukkan di kelas yang sama dengan Alula. Tentu saja Alula tidak mau seratus persen sebab hatinya memang masih kosong dan beku, tidak ada bahkan ia tidak mau seseorang singgah di hatinya. Ia sendiri pun bingung bagaimana bisa di usianya yang menginjak remaja namun rasa cinta itu tidak kunjung datang.

Kini, waktu berjalan sampai di mana perjuangan puncak menuju tingkat akhir di SMA. Ujian kenaikan kelas bagi sebagian siswa mungkin terdengar menyebalkan dan menegangkan, karena harus bertemu dengan setumpuk soal yang lagi-lagi membuat berpikir lebih keras pada otak. Justru bagi mayoritas SMA Holmes mereka begitu senang bertemu dengan setumpuk soal itu. Pertengahan bulan Juni diadakan Ujian Akhir Semester bagi seluruh siswa, dan pada hari ini merupakan sesi terakhir ujian. Lalu esok menjadi awal istirahat bagi mereka.

"Deishy! Setttss! Setttss!"

"Oh, kenapa Alula?"

"Em, lo 'kan orang yang lumayan dipercaya Orion buat ngobrol dan pasti lo cukup dekat sama tuh cowok. Nah, gue punya sesuatu buat dia. Tolong kasih ke dia ya!" Alula menyodorkan sebotol minuman dingin kepada Deishy.

Deishy sebenarnya tidak mau ikut campur dengan masalah Alula, tapi dia takut jika Alula marah kepadanya dan menjadi bahan perisakan nantinya. Sedikit berpikir sebaiknya diterima permintaan Alula atau tidak, akhirnya Deishy mengiyakan. Gadis manis itu tersenyum kaku kepada Alula.

Hari ini adalah hari ujian kelulusan. Seluruh siswa XII IPA 1 begitu khusyuk belajar materi untuk diujikan sepuluh menit nantinya. Banyak yang berharap semoga ujian kimia hari ini tidak membuat mereka kuwalahan dan akhirnya menggerutu tidak jelas.

Seorang gadis menghampiri Orion yang duduk sambil membolak-balikkan buku catatannya. "Orion," sapanya.

Orion maupun Rafan menengokkan kepala ke samping, "Ya?" balas Orion.

YUVENILE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang