[37] Skandal Lagi

109 32 20
                                    

Halo, sebelum membaca vote dulu, ya!  🤗⭐⭐

Btw, wajib banget puter musik di atas ya, biar kerasa banget sama ceritanya

Jangan lupa selagi membaca kirim komentar sebanyak-banyaknya💬💬

Oke, selamat membaca ... 😘
________________________________________

"Kebingungan mencari arah langkah pada ujung harapan apakah mungkin terselesaikan jika kasusnya sama seperti mengambil air menggunakan ember dari sumur?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kebingungan mencari arah langkah pada ujung harapan apakah mungkin terselesaikan jika kasusnya sama seperti mengambil air menggunakan ember dari sumur?"

.

.

.

Gedung sekolah terlihat sepi dan beberapa sudut hanya mendapat sedikit cahaya rembulan, remang-remang. Malam ini Orion ingin berenang sebentar setelah ada kelas sore. Niatnya hanya sampai jam 7 malam, tetapi ia begitu keasyikan hingga jam 8 malam masih berada di kolam renang sekolah.

Cplak! Cplak! Cplak!

Bunyi benturan air dengan pergerakan lengan Orion mengisi kesunyian gedung itu. Hanya ada beberapa penjaga sekolah yang mengecek ruangan-ruangan sekolah dan menjaga di dua pintu gerbang masuk. Sehingga hanya Orionlah siswa SMA Holmes yang masih berada di gedung sekolahan.

"Hoah! Udah ah renangnya." Orion keluar dari kolam renang lalu berjalan menuju ruang ganti.

Sepanjang perjalanannya menuju parkiran motornya, Orion harus menaiki lift dulu untuk sampai di basement. Anehnya ia justru menekan tombol di angka 2 yang artinya dia akan menuju ke ruangan guru dan beberapa kelas. Sepertinya Orion ingin mengambil barangnya yang tertinggal di kelas.

"Kayaknya mending diambil sekarang aja, takutnya besok kelupaan buku Neil." Orion ingat bahwa kemarin dia meminjam buku psikologi adiknya dan berjanji akan mengembalikannya besok.

Setelah mengambil buku Neil di lacinya, Orion kembali ke lift dengan melewati ruangan kantor guru. Tepat saat Orion berdiri persis di depan pintu ruang guru ia mendengar ada suara keras dari suatu benda yang mungkin di dalam ada seseorang yang menjatuhkannya. Semakin ia bingung bahwa pintu ruangannya terbuka walaupun sedikit.

"Kayaknya ada guru di dalam soalnya lampunya masih dinyalain," gumam Orion sambil menilik sedikit dari pintu. Orion membalikkan badannya untuk melanjutkan berjalan menuju mobilnya berada. Namun sebelum ia benar-benar berjalan jauh meninggalkan ruang guru tadi, terdengar jelas suara buku-buku yang jatuh.

"Kayaknya gue harus bantuin," ucapnya tegas lalu berlari menghampiri ruangan guru.

Orion membuka pintu perlahan. Melirik kanan dan kiri sama sekali tidak terlihat seseorang yang ia guru. Ia berjalan ke arah lemari buku-buku dan benar, beberapa buku berserakan di bawahnya. Orion memungut satu per satu dan menatanya kembali.

YUVENILE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang