[39] New Version

118 31 19
                                    

Hai, hai, hai! 🤗

Bagaimana kabar kalian nih? Semoga baik-baik saja ya ...

Seperti biasa yuk! Absen dulu pake sending lovenya ya ❤🤎🤍🖤🧡

Jangan lupa terus vote dan komen yap

Selamat membaca!
_________________________________________

"Perjalanan kisah hidup seseorang selayaknya metamorfosa kehidupan pada kupu-kupu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perjalanan kisah hidup seseorang selayaknya metamorfosa kehidupan pada kupu-kupu. Meski diawali keburukan berupa ulat namun akhirnya jika terus berusaha akan berakhir menjadi kupu-kupu yang indah."

.

.

.

Semakin mendekat Zalfa di mana Alula berdiri, semakin sakit dada Alula seolah ada pedang tajam menghunus tepat pada jantungnya. Uraian air mata Alula deras mengucur tanpa henti. Isakan tangisnya sudah tak bisa dikendalikan lagi sebab sudah begitu sesak hatinya. Teringat semua penderitaannya bahwa ternyata sahabatnya sendiri yang mendesak terus masalah-masalah di kepalanya hingga kepalanya pusing. Orion pun tanpa sadar buliran air matanya juga ikut menetes.

Perlahan Zalfa mendekati Alula dengan debaran jantungnya yang mengencang, "Alula, gue ... gue ... enggak bermaksud melakukan itu," lirih Zalfa seraya menundukkan kepalanya karena malu teramat malu dan menyesal.

"Sekarang gue bingung harus gimana, hiks ... hiks ... hiks ...." tukas Alula kecewa dan tentunya sudah tidak tahu harus melakukan apa.

"Alula, Orion, please ... jangan masukin gue ke penjara ya!" pinta Zalfa sambil terus memohon-mohon.

Orion menggeleng tidak percaya. "Lo kira apa yang kalian berdua lakuin pada Alula hanya becandaan yang enggak perlu digubris biar lupa begitu aja, hah?!"

 "Lo kira apa yang kalian berdua lakuin pada Alula hanya becandaan yang enggak perlu digubris biar lupa begitu aja, hah?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zalfa mengeratkan cengkeraman tangannya pada lengan Orion, "Please Orion ...."

Orion tak mengerti tingkah Zalfa yang begitu busuk dari balik topengnya. Zalfa terus menerus mendesak Alula agar melupakan semua kesalahan yang diperbuat Zalfa kepadanya. Alula terus menangis tak bisa mengatakan sebuah kata lagi. Walaupun ia lega jika memang bukan dialah pelaku dari dua masalah besar di sekolah ini. Tapi bukannya semakin senang justru semakin frustasi dan menderita bahwa Zalfa yang membuat skenario licik ini.

YUVENILE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang