Jangan lupa memberi asupan buat YUVENILE, terus vote dan komen yaa ...Selamat membaca!
________________________________________
"Kalau lumba-lumba dan hiu tidak mau saling bertemu karena menghindari pertempuran antara keduanya, maka gue sama lo akan terus bertemu dan menciptakan berbagai pertempuran."
.
.
.
Jarum jam yang berdetak terdengar begitu kontras memenuhi ruang udara dalam kelas itu. Beberapa dari para siswa, nampak kepayahan dalam memahami secarik kertas yang ada di hadapan mereka. Ulangan mata pelajaran fisika yang setiap pertemuan diadakan, tentu membuat mereka frustasi. Lagi-lagi harus begadang untuk menyelesaikannya. Payahnya lagi, walaupun sudah belajar tetap saja otak masih kosong.
"Apa-apaan ini? Baru juga satu soal yang selesai, eh udah satu jam aja. Aishhh!"
"Lima belas menit lagi, dari pada pusing mikir jawabannya gimana, mending jawab asal aja. Lagian gue mati-matian nyari jawabannya ujung-ujungnya juga salah semua!"
"BUSETTTTTTTTTTTT, KEPALA GUE MAU MELEDAK!"
"Suts! Nomor 2? Nomor 2 berapa?"
"Ck! Ck! Mampus gue pulang sekolah disidang sama nyokap!"
Itulah beberapa kalimat dumelan yang ada di batin mereka para siswa kelas XI IPA 1. Mereka kepingin rasanya cepat lulus, biar tidak pusing memikirkan fisika. Padahal dunia luar tidak semudah yang mereka bayangkan.
"Oke, anak-anak. Waktu sudah habis. Jadi silakan kalian bisa meninggalkan kelas dan pulang ke rumah masing-masing!" Bu Shena -guru fisika- meminta para siswanya untuk berhenti mengerjakan soal ulangan darinya.
Semua siswa berhambur ingin segera keluar kelas dan menghirup udara segar walaupun sudah siang. Karena yang pasti tidak pengap saat di kelas mengerjakan soal-soal menyebalkan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
YUVENILE [END]
Teen FictionYuvenile yang berarti remaja. Kehidupan remaja yang penuh kebebasan, ambisi, tantangan, emosi, konflik, energik, dan banyak cerita lainnya. Gadis bernama Alula yang identik dengan poni gemas miliknya dan ia selalu mencolok dalam hidupnya. Sehingga i...