chapter 4

1.1K 107 28
                                    

CHAPTER 4

SELENA’S P.O.V

Saya pasang alarm di handphone saya at 3.30am… saya mesti bangun awal dan bersedia ke sekolah sebab saya takut saya lambat dan kena denda nanti… bukan dekat-dekat mau jalan kaki… mau naik bas awam pula saya tiada duit…

Hidup saya yang dulu bagaikan puteri raja, sekarang berubah 360°… A princess who became a pauper…

Dulu semasa mendiang ibubapa saya masih hidup, saya diberi monthly allowance, saya ada ATM card sendiri dan juga supplementary credit card…

Namun setelah ibubapa saya meninggal, Aunty Vina merampas semua kad ATM, supplementary credit card dan buku simpanan ASB saya… dia cakap ibubapa saya hutang keliling pinggang dan semua harta keluarga saya akan disita… semua duit di akaun bank akan dibekukan untuk membayar hutang…

Dad was the CEO of a banking group… boleh dikatakan saya anak orang kaya… tapi saya langsung tiada persediaan di saat kematian ibubapa saya…

I wasn’t prepared to lose my parents… no one should be prepared to lose their parents at a very young age…

Saya cuba membangunkan diri, tapi tubuh saya terasa sangat lesuh dan sakit… kepala saya terasa macam dihempap batu besar… berdenyut-denyut kepala saya… saya menahan kesakitan kepala dan tubuh saya… the after effect of Aunty Vina’s beating is killing me right now…

I took the bottle of water next to me and gulped on it thirstily…

“please… please… please…” I begged for the pain to go away…

After 5 minutes, I tried to get up again… tapi saya tersungkur lemah… at this point I know I cannot force myself to get up and walk to school…

But maybe just maybe if I rest for another 10 minutes or so, I will get better…

Saya tidak sedar dalam menahan kesakitan, saya tertidur sampai limpas 6am…

I heard my room door creaked open… the reason saya tidak kunci pintu bilik saya adalah sebab Aunty Vina melarang… and again, saya pernah kena tampar gara-gara mengunci pintu bilik saya saja… I am denied my own rightful privacy...

Then I heard someone screaming…
“mummy! Sel masih tidur!”

SHIT!

Hailey mereport sama mummy dia yang saya masih tidur… matilah saya ni…

Another scream… it's another screeching sound… this time it’s Aunty Vina…

“bastard!” Aunty Vina menerjang masuk ke dalam bilik saya dengan seutas tali pinggang dalam genggaman dia…

Dengan sedikit tenaga yang saya ada, I grabbed my school bag to shield myself from Aunty Vina’s attack…

“tidak mau pergi school?!” dia menjerit… “kau mau jadi apa? pelacur minta makan di rumah saya?!”

Saya mampu mengelak tu tali pinggang dari terlibas muka saya… tapi yang jadi mangsa adalah tangan saya yang memegang bag sekolah saya…

I tried not to cry…

“setan setan setan kau!! ahhhhh!!” Aunty Vina macam diserang hysteria…

Dalam jeritan dan hantaman Aunty Vina, kedengaran juga hon kereta berbunyi… tapi bukan kereta… saya kenal tu bunyi hon, hon bas sekolah yang akan mengambil Hailey…

“bye, mummy!” suara Hailey riang…

Aunty Vina berhenti memukul saya seketika untuk say goodbye to Hailey…
“bye, Ley… love you...”

RedemptionWhere stories live. Discover now