chapter 40

1.6K 140 139
                                    

CHAPTER 40

ALLANA’S P.O.V

Malam New Year yang langsung tidak best! I miss New York.

But something else happened that night. Nasib menyebelahi saya bila saya memutuskan untuk hadir to Tan Sri Philips Robinson’s party.

Although my initial plan adalah untuk menggoda Holland sampai dia luluh dan berakhir atas ranjang saya, but Jasper Joy pun boleh lah buat masa ni. Manatau saya boleh memanfaatkan dia. Yang si setan kecil tu, entah adik atau anak buah Holland berani-beraninya mau hampas saya dengan dustbin. Ingat senang kah mau kasi kena saya?! Anak setan yang I’m so sure mengularkan diri dia untuk masuk ke dalam keluarga Robinson untuk posisi nyaman.

I took out my pack of cigarettes from my handbag.

Sambil menyedut sedalamnya dan menghembus kepulan asap rokok dengan kasar ke muka Jasper.

Hah, usaha saya untuk mendapatkan gambar OKT yang sudah diikat jamin dan merupakan client saya tidak sia-sia juga akhirnya.

“So?” saya menatap lekat tubuh telanjang Jasper di atas katil. Jasper hanya menyeringai.

Saya memerhati bilik yang nampak biasa-biasa saja. Master bedroom di Jasper’s 2-bedroom apartment di Country Heights.

Saya mengukirkan sebuah senyuman sinis.
“Sinilah kau buat segala project kau kan?”

Ya, saya memang tau this apartment is only for Jasper to come and play with all his side-chicks.

“Baru satu malam mana cukup untuk habuan kau.” Jasper membalas senyuman sinis saya.

Saya berdiri dengan keadaan yang sama telanjang macam Jasper dan melangkah ke arah the dressing table to take my handphone.

Dan ternyata handphone Jasper pun berada di atas the dressing table. Handphone dia sedang vibrate, ada panggilan masuk.

MY WIFE is calling.

“Satu malam sudah cukup.” Saya senyum penuh kemenangan. “or… you want me to answer MY WIFE.”

Jasper jumped off the bed in shock and what seems fear.

“Come close, and I’ll click answer…” saya mengugut.

CHAK.

I snapped a picture of his naked body with my handphone. The cigarette bud in between my teeth.

“Berani kau ah.” Jasper looked furious.
“Kau lupa saya siapa, Tuan?” I puffed out the smoke in his face.

Jasper tersengih sambil melempar tatapan jijik ke arah saya.
“Siapa boleh lupa perempuan jalang macam kau?”

I threw my head back and laughed.
“Saya tidak akan terasa hati dengan kata-kata lelaki yang curang di belakang bini dia. Saya yang jalang ni, tiada bezanya sama kau yang curang, Tuan.” Saya menekankan perkataan Tuan.

“Give me my phone!” Jasper membentak.

Berani dia membentak saya ah?

Jasper’s handphone started to vibrate again. Masih juga panggilan dari isteri dia.

I showed him his handphone screen, dan jari saya click button hijau, call answered.

HAHAHAHAHA! Geli hati saya melihat raut wajah gelisah Dan ketakutan si Jasper.

Saya membuka mulut, sengaja mau membuat suara saya kedengaran.

“Ehemmm… Okay, ambil tu file dari Inspector Kalvan besok” Jasper buat suara tegas seakan memerintahkan salah seorang dari pegawai dia. Macam saya mau tepuk-tepuk tangan suka-suka oh.

RedemptionWhere stories live. Discover now