chapter 33

1.6K 145 114
                                    

CHAPTER 33

Back to HOLLAND’S P.O.V

“excuse me…” saya mengetap gigi saya sambil berjalan ke arah target utama saya.

Cool, cool down, Hol. Not here, not now. Saya dan Sydney bertentang mata, I saw the warning signal in his eyes.

FRUST!

I made a curve, walking to the back dan menghampiri dorang as natural as possible, tapi apa yang saya terdengar semakin menimbulkan asap di telinga saya, api di dada saya.

“oh… so Selena is your girlfriend lah kan?” Timbalan Ketua Polis daerah, ACP Jasper Joy kedengaran menanyakan soalan kepada...

JUSTIN.

I think Sydney, Rara, Jordan and Bella seakan menahan nafas bila dorang sedar saya sedang berdiri di belakang Selena tanpa Selena sedar.

“nah… Tan Sri…” ACP Jasper patted dad’s shoulders “kita patut kasi jodoh saja anak-anak kita”

Anak? sejak bila Selena jadi anak dad? Saya tidak mau akun dia adik-beradik sama saya. Tidak sama sekali! It’ll be indecent, obscene with all the thoughts, the fantasies that are running wildly in my head like every second of my waking hour.

Saya terkejut bila Selena mendadak memutarkan tubuh dia dan menabrak saya yang sedang berdiri di belakang dia. Selena mendongak dan ketara dia pun sangat terkejut, lebih lagi daripada saya.

I didn’t know what got into me. Sydney’s warning all drained out from my mind.

“sayang… sorry I was a little late…” saya mengucup kudou Selena dengan lembut, tangan saya menyentuh pinggang dia, trying to pull her into my arms tapi dengan pantas dia menepis tangan saya.

I looked down at her beautiful face. Saya rindu ni muka, saya rindu piuk dia yang menimbul juga time-time dia menatap saya dengan api kemarahan. Ya, kemarahan yang sangat jelas di mata dia.

She mumbled about drinks, then Justin mau ikut dia konon. I gave Justin the look ‘one step and I’ll make sure you’ll never live to see the sunrise again’. Saya kasi buta tu mata kau, setan!

I found Selena standing at the cocktail bar. The hired bartender served her a glass of Piña colada that she eagerly sipped on. I hope it’s only her first and only glass.

“who gave you the permission to drink, hmmm?” I whispered in her ear.

Standing at the back of her, jari-jemari saya terasa gatal mau menyentuh her bare skin. Siapa yang kasi pakai dia ni bareback, full slit dress? Saya cangaklah ipar-ipar saya ni tau. Kalau saya yang duda ni pun boleh ternaik nafsu nampak Selena, apalagi yang lelaki-lelaki single dan buaya-buaya yang sudah kahwin.

“I can drink whatever I like, Tuan DPP… it’s harmless” ah, pandai menjawab sudah. You need to be punished, baby…

I laughed a few seconds, then my laughter died down.

“careful, baby…” my mind drifted back to the night in the living room, I grunted softly, closing my eyes “you might cum as violent as before if you don’t control your ‘harmless’ drink…”

I want to rub your cl*ts, Selena. I want to suck on it and make you scream and squirt on my face, in my mouth…

I want…

My lustful imagination was cut short…

ALLANA.

She gripped on my arm, not letting me go and laughing... her annoying laugh.
“Hol, let’s dance…”

RedemptionWhere stories live. Discover now