chapter 54

1.9K 163 102
                                    

CHAPTER 54

Back to HOLLAND’S P.O.V

Saya masih menatap Damien dalam kebingungan.

I know, saya tidak menyelidiki tentang Selena sepenuhnya, I left it all to Sydney.

So this is why Sydney brought Damien back to fight for Selena’s case? Damien apparently kenal Selena’s dad. He was his client.

Damien beralih memandang ke arah Allana dengan tatapan mengejek.

“I don’t think you’ve stoop so low in your taste for women eh, bro?” Pedas.

Damien adalah jelmaan kembar Sydney dan London. Hahahaha! Itulah dia saja bestfriend Sydney yang kami anggap macam keluarga sudah. He has the humour of Sydney and the sarcasm of London. Pity those people who had to get involve with him on the bad side.

Termerah terus muka Allana. Padan muka kau, trip saja lebih.

“You know you’ll be one of the firsts to know if I’m tied, bro.” Saya bilang sambil terkekeh geli. “But don’t worry, you’ll sure to get an invite very soon.”

I think Allana just misinterpret my last few sentences. Dia sangka I’m talking about her.

Saya melangkah ke arah Damien and gave him a bros hug.

Sambil berpeluk, Damien menepuk-nepuk belakang saya.
“I’m glad you’ve moved on, bro.”

Pelukan kami terlerai dan saya nampak Damien menaikkan satu kudou sambil menatap Allana dengan tatapan mengejek. Saya menoleh memandangi Allana yang sedang tersipu-sipu. Weird.

“Serious bah kan, bro?” Damien tanya saya. “You’ve moved on and tying the knot soon?”

Saya teringat Selena and Sydney’s question.

“Yes.” I’ll marry her.

Saya sudah meregut keperawanan Selena dan saya akan bertanggungjawab. Bukan itu saja, I’m addicted to her. The vision of her, the scent of her, the taste of her. Dan sangat benar fikiran saya masa dulu, pertama kali saya sedar nafsu saya yang luar biasa bila berdekatan dengan Selena, I can never look back.

“We will send you an invite, Dami.”

Itu kata-kata dari ALLANA sambil dia tersenyum manis. Entahlah bagi dia manis kali senyuman dia. Bagi saya macam racun ni.

Damien merangkul bahu saya sebelum saya dapat membidas kata-kata Allana.
“We’ll see…” Damien tersengih.

Then Damien turned to me sambil mengenyitkan mata.
“I’ve known Holland my whole life. He’s a very affectionate man when it comes to the woman he loves. Right, bro?”

Saya mengangguk saja. Memang betul. Damien bukan saja bestfriend Sydney, he practically grew up with us, our parents are friends. So he knew how I treated Thania.

“Lunch?” Saya tanya Damien.
“My favourite?” Damien membalas.
“Our favourite.” Kami berketawa.

Damien looked down at his handphone screen.
“Sydney’s on the way.”

Saya menoleh menatap Allana.
“You know your way out.” I said coldly.

Allana tidak berganjak.
“Kita mesti jalan sekarang, my parents landed 10 minutes ago.”

Saya mengerutkan dahi menatap Allana yang tidak juga faham-faham bahasa.
“Kau urus your parents. They are your parents, not mine.”

“Hol… Mama Glenda…” Allana started.

RedemptionWhere stories live. Discover now