Malam yang cerah mereka lewatkan sekali lagi. Malam ini Theo tidur lebih awal. Dia tak menyangka akan di perlakukan seperti bayi oleh Clarissa. Gadis itu sangat perhatian dan tak pergi kemana pun jika bukan karena mengambil makanan.
Clarissa melirik Theo yang berbaring di sampingnya yang sekarang memakai piyama dan selimut yang menutupi hampir seluruh tubuhnya kecuali kepala nya saja.
Entah kenapa seutas senyuman terukir di wajah nya sekarang. Dia melihat paras Theo yang tengah tidur, berbaring menghadapnya sekarang.
Clarissa menggelengkan kepala. Sudah cukup memuji lelaki ini di dalam hatinya. Clarissa bangun, dan duduk menatap kosong ke ruang tamu kecil di depannya.
Seperti sebuah tv rusak. Pandangannya perlahan mengabur dan jalan berkarpet yang sudah tergenang darah dan juga mayat yang perlahan membusuk perlahan bangkit dan menatap Clarissa.
"K-kau... Kau iblis."
"M-monster."
"Bunuh."
"Kau harus mati."
"MATI!!!!"
Clarissa hanya menunjukkan wajah datar. Dia sudah mengalami puluhan kali dan perlahan dia merasa terbiasa sekarang. Bahkan saat seorang anak kecil tanpa kepala memegang gaun putih nya. Menariknya seperti meminta menuntunnya ke suatu tempat.
Clarissa berjongkok.
"Maaf."
Clarissa sudah berulang kali mengatakannya dan kembali lagi dia ke kamar dengan Theo yang masih tertidur pulas.
"Snow." Lirih Clarissa yang benar-benar sekarang tidak bisa tidur. Dengan gesit makhluk putih itu datang dan berdiri di atas sofa menatap Clarissa.
"Kyuu?"
"Aku tidak bisa tidur lagi. Apa aku bisa memeluk mu lagi?" Ujar Clarissa membentangkan kedua tangannya.
Snow yang melihat Clarissa tersenyum ke arah nya membuat nya tersenyum senang. Dia sangat gembira dan segera melompat.
Clarissa terkekeh. Dia memeluk Snow dengan lembut dan mengelus bulu seputih salju itu. Begitu lembut dan bagaimana makhluk putih itu menggeram seperti kucing.
"Haha, apa kau sebegitu menyukainya?" Ucap Clarissa yang tanpa sadar Theo mendengarnya.
"Grrrr... Kyu kyuu!"
"Haha kenapa kau sangat imut sih?"
Theo yang penasaran membuka matanya. Mengintip apa yang sedang Clarissa lakukan sebenarnya. Dia melihat sesuatu berwarna putih yang berdiri di depan Clarissa. Mengusap kepala nya ke wajah Clarissa.
"Clar..." Lirih Theo tanpa sadar menatap Clarissa dengan setengah sadar.
Clarissa menoleh begitu pun dengan Snow. Snow menggeram ke arah Theo karena mengganggu mereka berdua.
"GGGGGGGGRRRRRRRRRR!!!!!!!!!"
Clarissa yang baru tau perubahan emosi Snow segera mengelusnya dan mengatakan jika Theo tak bermaksud menyakitinya atau apa pun.
Clarissa yang tau jika Theo masih belum sadar sepenuhnya menurunkan Snow ke sisi nya. Clarissa merangkak mendekat ke Theo yang masih terbaring.
"Ini masih malam. Sebaiknya kau cepat tidur." Tutur Clarissa menarik selimut hingga leher Theo yang sempat turun.
Theo mengenggam pergelangan tangan Clarissa. "Emm, kau juga harus tidur. Kau berbicara dengan siapa tadi?" Tanya dengan suara paruh nya khas baru bangun tidur.
Clarissa tersenyum tipis. "Tidak ada, tidak ada siapa pun disini tadi. Kau salah dengar mungkin. Sebaiknya kau kembali tidur." Tutur Clarissa sekali lagi dan berniat melepas genggaman Theo, tapi tiba-tiba Theo menariknya ke dalam pelukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Sapphire : merubah takdir kakak antagonis || ✓
Fantasy"Penyesalanku adalah pergi dari rumah hari itu." Kehidupan yang aku ingin hanyalah sebuah khayalan semata. Semua selesai dengan sepercik api. Clarissa Eunika Sapphire. Gadis pemicu karakter antagonis itu berhasil bertahan hidup dan aku yang sudah me...