Jam 06.45 Para siswa siswi SMA Adiwijaya berdatangan masuk kekelas masing-masing. Tapi tidak dengan Amara. Dia malahan menuju kantin karena ayam diperutnya udah tidak bisa diajak bicara alias laperr.
"Kekantin dulu kali ya"
***
Suasana di kantin sepi karena sudah waktunya untuk masuk kekelas.
"Buk, saya mau makan soto sama es teh ya"
"Iya neng. Silahkan duduk" penjual tadi mempersilahkan duduk dikursi.
Amara duduk ditempat pojok biar tidak da yang mengganggu disaat ia makan nanti. Amara melamunkan sosok cowo yang ia jumpai kemarin di caffe. Wajahnya tidak asing bagi Amara seperti sudah pernah ketemu tapi dimana ya. Lamunan Amara buyar ketika makanan yang dipesan sudah sampai sesegera Amara makan dengan lahap karena perutnya sedari tadi berbunyi.
"Eh ketemu lagi nih neng cantik" istajib duduk disamping Amara membuat Amara sedikit terkejut.
"uhuk uhuk uhuk" makan Amara tersentar sampe batuk.
"Lah kalian kok disini. Bajunya juga sama lagi. Kalian ngikutin gue ya" Amara bingung kenapa mereka bisa sekolah disini.
"Kita sekolah disini. Lo aja yang nggak tau kita" jawab Kevin dingin tapi berdamage sekalii.
"oohh pantes muka kalian nggak asing"
"Lo nggak masuk kelas. Ini udah jam 07.15" tanya Aldo sambil membawa soto makanan favorit Aldo
"astaga sampe lupa gue. Ya udah gue duluan ya" sambil menepuk jidatnya, Amara lupa kalau ini disekolah terlalu asik memakan soto yang enak ini.
***
Belum sempat dikelas Amara dikejutkan 3 orang cewe didepan toilet. Cewe yang populer disekolah cantik iya, kaya juga iya. Makanya banyak banget cowo yang ngincer Cantika.
"oh ini, cewe yang kemarin dibelain Aldo" Raisya teman satu geng Cantika. Memutari badan Amara.
"Ada apa ya kak. Gue buru-buru nih"
"Engga cuma mau kenalan aja ternyata cantik" mata Cantika menatap Amara seakan tidak suka. Bukan memuji sih lebih tepatnya menghina.
"Iya kak. Gue Amara anak 11 IPS I" Amara memperkenalkan dirinya. Amara juga tau kalau Cantika ini pengusaha disekolah.
"Ya udah cabut sono" Shela menatap Amara seperti tatapan menjijikkan.
Ya. 3 orang geng cewe di sekolah SMA Adiwijaya yang cukup terkenal Cantika Bramasta. Semua murid disini mengagumi Cantika bahkan geng laxer juga, tapi tidak dengan Aldo. Aldo tidak pernah suka dengan Cantika menurut Aldo Cantika lebih tepatnya caper bukan sok baik.
***
"Assalamualaikum, maaf Bu Amara telat . Tadi habis --" omongan Amara terpotong.
"Sekarang pergi ke lapangan hormat bendera" perintah guru yang mengajar pelajaran pada saat jam itu.
" Baik Bu"
Cuaca hari ini cukup panas. Kulit Amara putih tapi Amara tidak takut kalau kulitnya hitam. Dia juga jarang make up. Natural aja Amara terlihat cantik apalagi pake make up.
"Gue temenin ya" Aldo tiba-tiba disamping Amara dan dengan gaya yang sama hormat seperti yang dilakukan Amara.
"Jangan ntar Lo dihukum kaya gue" Amara sedikit kaget mendapati Aldo tiba-tiba berada disampingnya dan juga inti geng laxer.
"Kenapa?" Aldo menjawab dengan tingkah laku manja. Pasalnya baru 2kali bertemu Aldo seperti ini bertingkah manja.
"Aldo, Krisna, Kevin, Istajib kalian ngapain disitu" teriakan guru yang piket dari tepi lapangan.
"Saya kan tadi telat ya jadi ikut dihukum ya kan Bu" Aldo mencari alasan buat dekat dengan Amara. Tapi juga benar sih dia telat juga kekantin pula.
" Yasudah terserah kalian" guru piket tadi iyakan males aja ngeladenin Aldo and the geng.
Aldo bukan seperti Cantika yang penguasaha sekolah ini. Tapi guru guru disini Takut dengan laxer. Pasalnya geng laxer pernah membantu sekolah ini untuk maju terus.
"Tuh kan nggak papa" jawab Aldo dengan senyuman yang manis.
"Yayaya deh" malas Amara meladeni Aldo yang tingkah lakunya seperti anak kecil ini.
***
Pulang sekolah
"Gue antar pulang ya" motor Aldo berhenti didepan Amara dan teman-temannya.
"Nggak usah ntar nyasar lagi" tolak Amara didepan siswa siswi SMA Adiwijaya.
"Ara Lo nggak cerita sama gue kalau lo deket sama Aldo ketua geng Laxer. Lo mah" sumringah Lisa sambil senggol-senggol badan Amara.
"Lo mau kenalan?" Tanya Amara
"Iya, kenalin dong"
"Noh. Orangnya depan gue tinggal ngomong apa susahnya"
"Kenalin gue Lisa Anastasya. Panggil aja Lisa" menyodorkan tangannya kepada Aldo
"Lebay Lo" sinis Sinta
"Gue Aldo" sambil jabatan tangan ke Lisa dan senyum
"Oh, gue Sinta" menyodorkan tangannya
"Gue Aldo" menjabarkan tangannya.
"Udah kenalannya. Gue duluan ya" Amara meninggalkan 2 temannya itu dan Aldo.
Semoga suka chapter ini
Jangan lupa vote ya, terimakasih 🥰Jangan lupa follow ig aku ya : @isnaumahh
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, My Little Friend
Novela JuvenilFollow sebelum baca oke🥰 Follow My Instagram : @isnaumahh Jangan lupa vote juga, makasih Mengenang Masa Lalu Memanglah Sakit